"Kamu, yang menabrakku kan?"
Jennie mengangguk. Baru 2 jam setelah ia menenangkan diri, sekarang ia bertemu iblis yang menyeramkan ini.
Ya, siapa lagi jika bukan Mino. Mino adalah seniornya Jennie, dan sekarang ia ditugaskan untuk menjaga adik-adiknya yang baru saja debut, yaitu Black Punk.
Singkatnya, saat Mino ingin mencari rekamannya, ia malah bertemu bapak tua Hyun Seuk yang memaksanya untuk menjaga Black Punk.
Jennie menganggukkan kepala nya. Ia lalu menunjukkan jari 'peace' kearah Mino sambil tersenyum.
Mino menepuk kepalanya Jennie pelan didepan member Black Punk yang lainnya, yakni Charlotte, Rosie, Cherry, dan Eunso.
Jennie lalu menatap teman-temannya. Charlotte, Rosie, dan Eunso hanya dapat tertawa kecil.
Jennie lalu kembali mengalihkan pandangannya menuju Mino, ia lalu menarik lengan Mino menuju ruangan latihan.
"Maaf soal kejadian itu," ucap Jennie.
Mino tersenyum miring. Ia lalu menyenderkan badannya ke tembok dengan menggunakan sikunya sebagai penyangga.
"Lalu bagaimana dengan comebackku? Kamu pikir rekaman itu sebatas mainan?"
Jennie menunduk merasa bersalah. "Ya..."
"Maka dengan itu, bantulah aku untuk membuat rekaman baru," ajak Mino.
Jennie mangangguk pasrah. Ia lalu berjalan keluar dari ruang latihan. Tampaknya, kesialannya bulan ini sedang memuncak.
Mino lalu mendudukkan dirinya di lantai ruang itu. Ia menutup matanya.
"Hei lihat, itu anak yang katanya tidak diinginkan di keluarganya"
"Wah kasihan sekali, sepertinya ia pembawa kesialan"
"Ia tidak pantas hidup"
"Kudengar di kehidupan sebelumnya ia adalah pemberontak, jauhi saja dia"
Mino membuka matanya. Suara itu selalu saja terngiang-ngiang di kepalanya.
Ya. Itu adalah perkataan dari keluarganya sendiri. Mino pun masih bingung, apa yang ia lakukan di kehidupan sebelumnya?
Takdir apa yang mereka maksud?
"Masa bodo." Mino kembali menutup matanya dan pergi ke alam bawah sadar.
"Selamat tidur, Pangeranku."
---
"Jennie, nasibmu bagaimana? Menjadi idol sulit bukan? Mending kamu menjadi aktris saja!"
Jisoo mengangkat gelas berisi sojunya. Ia lalu menggoyangkan gelasnya ke kiri dan ke kanan dengan senyumnya yang manis.
Wanita di sebelahnya, Jennie hanya menatap miris Eonnie nya itu. Sudah 2 jam Jisoo menetap di apartementnya dan mengatakan hal-hal tidak jelas.
"Yyak! KIM JENNIE! Kamu!"
"KAMU! MIRIP SEKALI DENGAN SELIR RAJA ITU"
Jennie kembali menggelengkan kepalanya. "Eonnie, istirahatlah."
"Selir raja yang mencintai pangeran yang sudah bertunangan."
"Ia lalu di jebak oleh tunangan sang pangeran, dan mendapatkan hukuman...lalu..."
Jennie menyiapkan panci dan...