Hari ini Seul sudah kembali sekolah lagi,dan diantar oleh calon papinya,itu saja harus di bujuk setengah mati oleh Henry
"Belajar yang rajin ya anak papi" ucap Henry sambil mengelus pucuk kepala Seul
Seul agak menghindar ketika Henry ingin mengecup keningnya
"Maaf,mungkin anak papi masih canggung"
"Makasih ya pi,tolong jagain mamah" Seul keluar dari mobil dan langsung mendapat tatapan sirik dari teman-teman yang tak suka dengannya
Saat di lorong pun,Seul mendapat banyak pertanyaan yang membuatnya tersinggung
"Siapa lagi tuh,kemarin Yugyeom Yugyeom itu,sekarang ganti lagi?"
"Emang gak tau malu tuh anak!"
"Banyak banget yang suka sama dia,padahal gak tau aslinya tuh orang!kasihan deh!"
Seul memasuki kelasnya dan tidak mengindahkan semua cibiran dari siswi-siswi yang mungkin mulutnya tidak di didik dengan benar
"Seul,udah sembuh denger-denger kamu sakit ya?" Hana,anak ini sama sekali tidak akrab dengan Seul tapi beberapa minggu ini dia selalu ingin dengan Seul
"Denger dari siapa?"
"Dari Nana lah,orang Nana kan agen lambe turah kelas ini" lawak Hana,tiba-tiba Jaemin datang dan melempar tas tepat di depan Hana
"Minggir gentong minyak!ngomongin gue kan lu?nih Seul susu coklat nya" Memang tubuh Hana sedikit lebih tambun dari yang lain,tapi tetap saja Lee Jeno suka dengan gadis bermarga Hwang ini
"Makasih Jae" ucap Seul ketika mendapat jatah susu coklatnya
"Kan emang lu yang kabarin kita,kalau Seul sakit Nana"
"Udah yang penting gue udah disini,udah sembuh kan.Oh ya Han hubungan lu sama Jeno gimana?ada kemajuan kan"
"Tuh yang maju perutnya Hana,Jeno di porotin kimbap mulu" Jaemin berbicara sambil berkutat dengan ponsel pintarnya
"Sirik aja lu Na,ya gitu deh Jeno makin romantis" ucap Hana,dan Seul hanya mengangguk paham
Bel berbunyi dan jam pelajaran pertama dimulai,pelajaran kimia,pelajaran yang disukai Seul dan sangat dibenci Jaemin.
"Jae jangan tidur,nanti disuruh keluar gimana?" tegur Seul pada Jaemin yang hampir terlelap
"Mending disuruh keluar Seul,dari pada pelajaran orang ini mah"
°°°
Seul melepas sepatu dan menaruh sepatunya di rak,keadaan rumah kosong mungkin mamah dan calon papinya berada di kantor masing-masing,dia rindu keadaan rumah ketika papah,mamah,dan kakaknya berlarian di rumah sebesar ini
"Seul rindu pah,"
"Sama Kuki juga,"
Suara yang dirindukan Seul akhir-akhir ini, Jungkook kakak yang dianggap pahlawan hidupnya,yang selalu membela Seul dimanapun dan kapanpun
"Kak Kuki," Seul mengahambur ke pelukan Jungkook,kakaknya.
Jungkook menciumi kening dan mengrlus rambut hitam legam malaikat kecilnya,yang dia rindukan walaupun 3 hari tidak bertemu
"Maafin kakak ya dek,kakak gak bermaksud pergi dari kamu"
"Yang penting kakak pulang...hiks..." Seul menangis di dekapan Jungkook
"Yah nangis,gak asik ah kalau nangis kan Kuki udah pulang masa nangis sih"
"Udah nih,udah gak nangis" ucap Seul sambil mengusap air matanya kasar
Jungkook mengacak rambut adiknya lalu berlari menuju kamarnya,dan sampai depan pintu kamarnya dia melihat Seul berjalan naik
"Makan..." Jungkook berteriak ingin makan,yang muda hanya geleng-geleng kepala dan melanjutkan aktifitasnya
Kakak adik ini tengah bersantap malam berdua, seperti orang yang tengah berkencan jika orang tidak tau hubungan mereka sebenarnya.Keadaan hening tidak ada yang berbicara karena mereka menanamkan sikap sopan saat makan maupun yang lainnya.
Setelah selesai makan,mereka memilih menonton film kesukaan mereka berdua,Star Wars.
"Kuki udah pulang?" ucap mamah mereka sambil mendekati mereka,tangan Jungkook segera meraih lengan Seul dan menempatkan tubuh yang lebih muda dibelakangnya
"Udah.Mamah sama siapa!" jawab dingin Jungkook
"Sama saya" Henry mengikuti dibelakang mamahnya
Jungkook membeku ketika melihat sosok Henry seperti bukan kali pertama mereka bertemu.Netra mereka berdua beradu seperti akan mencuatkan argumen masing-masing
"Ini Henry Lau,calon papi kamu" ucap mamahnya
"Papi?haha lelucon apa ini mah?"
"Jeon Jungkook ya?lebih tampan aslinya,saya calon papi kamu,Seul yang menamai saya papi,benarkan sayang? " Tanya Henry pada calon putrinya
Seul hanya menunduk dan mengangguk sedikit, Jungkook melirik sedikit adiknya dan sedikit bisa lebih tenang
"Om bisa bicara berdua dengan saya?" Tawar Jungkook,tentunya Henry tidak menolak kesempatan besar berbicara berdua dengan jagoannya
Disinilah angin malam taman belakang rumah dan segarnya soda kaleng menemani dua manusia yang sedang berdebat dengan argumen masing-masing di kepala
"Henry Lau CEO LA's Group bentukan tahun 2004,dengan kode etnik 9800,dengan penggunaan sandi caesar dan digabung sandi lapis untuk pembuatan dokumen penting dan rahasia,apakah benar?" Henry hanya mematung dan tak percaya
"Hmm ternyata kamu cukup tau tentang perusahaanku"
"Henry Lau lahir di Los Angeles,tahun 1989 oleh karena itu kenapa kode etnik perusahaanmu 9800,Om daripada menjadi ayahku kau ini seperti hyung ku sendiri,memang kau terkecoh dengan penampilan ibuku kau tidak tau usianya berapa kan dia jauh lebih tua darimu 10 tahun."
"Benarkah?aku memang terkecoh tapi tak apa aku sudah jatuh cinta dengan noona"
"Jangan mengalihkan pembicaraan,kau 3 hari lalu ke Jeju kan?dengan seorang perempuan seperti orang amerika,apakah itu your girlfriend Henry?"
"Haha,ternyata tau juga.Tapi dia bukan siapa-siapa ku,dia hanya teman kerjaku"
"Apakah itu agen rahasia pemutus sandi?atau orang yang berkutat dengan berbagai macam sandi perusahaan?dan apakah salah satu Rencana Busan?"
"Memang pintar,lanjutkan bakatmu dan kau bisa saja akan merebutnya dariku" kata Henry sambil kembali ke dalam
"Tunggu" cegah Jungkook,dan Henry kembali menengok calon anak lelakinya
"Apakah kau dibalik semua ini.."
🍀🍀🍀
TBC
Voment juseyo
Special part Henry dan bisnis-bisnis
KAMU SEDANG MEMBACA
PERFECT | Kim Yugyeom [✓]
Fanfiction"sadarlah dirimu itu begitu sempurna" Kim Yugyeom Start:[19 03 19] End : [06 12 19] Highest Rank -3 in Yugyeom 270319