-Las vegas, nevada.
Wanita berambut pirang itu duduk disalah satu kursi kafe didekat jendela yg menampilkan jalanan kota Las Vegas disiang hari. Matahari cukup terik membuat wanita itu melepaskan mantel hitamnya. Merenungkan berkas lamaran yg baru saja dirinya ajukan pada perusahaan yg direkomendasikan temannya. Menurut informasi yg diperolehnya perusahaan bernama HND CORP adalah perusahaan terbesar di Las vegas. Jika saja kematian kedua orang tuanya tidak terjadi maka sekarang dirinya masih melanjutkan study-nya di Amsterdam. Namun siapa sangka Kedua orang tuanya meninggal dalam kecelakaan yg menyebabkan orang tua dan penabrak juga ikut meninggal. Alhasil, dirinya harus mencari pekerjaan untuk memenuhi kebutuhannya sehari hari.
Getaran ponsel membuat mata abu abu wanita itu menoleh pada ponsel berlogo apel di atas meja cafe. Didetik selanjutnya wanita itu langsung mendengar suara sahabatnya diseberang telepon.
"Jessi kau dimana?!" teriak si penelepon membuat wanita yg mendengarnya sedikit menjauhkan ponsel.
"Aku di cafe. Ada apa?" jawab wanita itu meminum minuman yg dipesannya sejak satu jam yg lalu.
"Cepatlah pulang ada email dari perusahaan yg masuk dan kau harus mengeceknya."
"Astaga! Benarkah. Baiklah aku akan sampai dalam satu jam. See you." setelah mengakhiri ucapannya wanita itu lantas kembali memasukkan ponselnya kedalam tas miliknya. Lalu melangkah mendekati meja resepsionis untuk membayar bill-nya.
"Dengan mrs-?" ucap wanita dengan seragam cafenya.
"Ah ya. Jessica Stone." ucap wanita yg baru saja menyebutkan namanya.
Setelah selesai membayar bill Jessica melangkah keluar dari cafe. Diperjalanan Jessica diam memperhatikan lalu lalang orang orang yg menyebrang jalan dengan tangan dimasukkan kedalam mantelnya.
Saat tiba tiba berjalan dirinya menemukan toko minuman kesukaaannya selagi di Amsterdam. Mengingat perjalanan menuju apartemen sahabatnya masih jauh jadi Jessica memutuskan membeli minuman kaleng tersebut.
Setelah meneguk minumannya sembari berjalan dipinggir trotoar. Saat dirinya membuang kaleng minumannya dirinya tak sengaja mendengar suara pekikan yg tak jauh dari tempat dirinya berdiri. Lantas mata abu abunya menoleh mencari sumber suara. Namun bukannya mendapati seseorang malah dirinya mendapati sebuah suara ketukan sepatu ditelinganya.
"Maaf Nn lain kali jika anda membuang-" ucapan pria itu terpotong kala seseorang pria disampingnya mengangkat tangannya. Menghentikan laju pembicaraan.
Mata Jessica melebar tatkala mendapati seorang pria bersetelan jas yg dia yakini mahal. Dilihat dari tampilannya juga diikuti satu orang asisten dibelakangnya. Namun belum sempat keterkejutan itu hilang malah ditambah saat tak sengaja dirinya melihat kening pria tampan didepannya ini berdarah. Entah apa yg dipikirkannya saat itu tapi ucap8an maaf terlontar begitu sjaa kala melihat luka dikening pria didepannya ini.
"Astaga. Ma..maafkan saya Mr." ucapnya memandang kearah kening pria didepannya saat ini.
Oh jangan jangan kalengku mengenai keningnya. Dasar bodoh!. Batin Jessica
"Maaf sebelumnya Nona tapi lain kali anda harus berhati hati agar tidak mengenai seseorang. Nona lihat karna Nona kening Tuan saya jadi terluka." ucap pria dibelakng pria tampan yg Jessica yakini adalah asistennya.
"Mari Mr." ucap pria dibelakangnya sambil mengiikuti pria tampan bermata biru.
Jessica mendesah kasar. Astaga! Bagaimna bisa dirinya melupakan tong sampah yg berjejer disepanjang trotoar. Memikirkan pekerjaan dan segalanya memang membuatnya penat. Untung saja pria itu tidak meminta ganti rugi. Rumah sakit disini tidak hanya mengeluarkan biaya mahal saat memeriksakan kening yg hanya terluka sedikit. Apa apa serba mahal dan itu membuat Jessica menghembuskan nafas kasarnya lagi. Melanjutkan perjalanan menuju apartemen yg sempat tertunda karna insident kecil tadi.
KAMU SEDANG MEMBACA
THE ACCIDENT
RandomMencari perkerjaan di Las Vegas bukanlah suatu hal yg mudah. Sama seperti seorang gadis yg bernama JESSICA STONE. Gadis berambut pirang dengan mata abu abunya. Sebuah insiden yg harus membuatnya bertemu dengan si Milyuner Tampan bermata Biru yg tak...