LILY - Chapter 13

281 30 4
                                    

——————————

LILY: The Little Lone Child
(Previous Chapter: LILY - Chapter 12)

   Siapa itu? batin Lily seraya menatap sekitarnya.

——————————

   Anak sialan! maki makhluk itu dalam hatinya. Tubuhnya tidak bisa digerakkan sekarang dan sihirnya melemah akibat belati perak tersebut.

   "Lepaskan aku! LEPASKAN AKU!" Makhluk itu memberontak. Ia menggerakkan tangannya, namun Olav masih dapat menggenggam erat kedua tangannya. Makhluk itu menggerakkan jari-jarinya. Beberapa kali kukunya berhasil menggores tangan Olav.

   "Sadarlah, Putri!" Olav mengeratkan genggaman pada belatinya. Ia semakin menekankan belatinya pada leher Lily yang menyebabkan gadis itu berteriak kencang.

   "ARGGHHH! LEPAS!" Makhluk itu menggerakkan kakinya ke sembarang arah. Ia menendang-nendang kakinya ke belakangnya, namun tendangannya tidak mengenai Olav.

   Olav kewalahan. Tubuhnya hampir saja jatuh ke tanah akibat kehilangan keseimbangan, namun untunglah sebuah pohon di belakangnya berhasil menahan punggungnya agar tidak menyentuh tanah. Olav kembali menekankan belatinya pada leher Lily. Lily berteriak lebih keras, namun dirinya berhenti memberontak. Olav mendekatkan mulutnya pada telinga Lily lalu membisikkan sesuatu, "Kumohon … sadarlah, Lily …."

—LILY: The Little Lone Child—

   "Berhentilah melawanku, Lily!"

   Lily menutup telinganya dengan kedua tangannya. Pemandangan sekitarnya mulai memudar. Langit di atasnya mulai menggelap.

   Aku bisa! Aku harus bisa! Aku akan keluar dari tempat ini! batin Lily seraya menutup matanya.

   "Hentikan, Lily! Kau akan aman dibawah kendaliku, jadi berhentilah!"

   Mimpi … ini mimpi!

   Lily menghentakkan kakinya. Ia mulai membayangkan dirinya berada di kastil, melakukan kegiatannya sehari-hari.

   "LILY!"

   Ini adalah tubuhku, maka hanya aku yang akan mengendalikannya!

   Perlahan-lahan, pemandangan di sekitar Lily digantikan oleh kegelapan. Pohon-pohon yang tertutupi salju menghilang. Beberapa hewan di tempat itu juga lenyap begitu saja.

   "Tidak akan kubiarkan!"

   Mata Lily membulat saat pemandangan yang menghilang tadi kini kembali perlahan-lahan. Langit kembali terang dan beberapa hewan tadi kembali muncul. Lily menggelengkan kepalanya lalu kembali membayangkan bahwa dirinyalah yang memiliki kendali penuh atas tubuhnya. Pemandangan itu berangsur-angsur menghilang dan digantikan oleh kegelapan. Gadis itu memandang sekitarnya berulang-ulang kali. Gelap.

   A-apa aku berhasil? batin Lily kebingungan. Lily diam sejenak. Aneh. Seharusnya dirinya langsung sadar seperti sebelumnya, bukannya berada di tempat gelap itu. Lily dapat merasakan pelupuknya memanas.

LILY: The Little Lone ChildTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang