27.RS

1.7K 96 11
                                    

~Happy Reading~

SETELAH sampai di rumah sakit dengan kendaraan ambulan,iqbaalpun segera di bawa masuk,brankernya di dorong dengan cepat oleh beberapa perawat dan dikuti shasa,Yori.Tadi di tempat kejadian Yori tidak sengaja melihat shasa dan akhirnya yori memilih untuk menemani shasa.

Saat di koridor rumah sakit,seorang memberhentikan langkahnya.
"Ini kenapa?"ujar dokter tersebut.

"Kecelakaan dok,"sahut salah satu perawat.

"Cepat bawa ke ruang operasi"balas dokter itu yang juga terlihat panik saat melihat pasiennya yang sudah di penuhi darah terutama di atas kepalanya.

Para Perawat pun langsung menuruti perintah sang dokter.kemudian brankar iqbaal pun langsung didorong menuju keruang operasi.

Setelah sampai di ruang operasi,Brankar itupun di bawa masuk,saat shasa mencoba untuk masuk tiba-tiba salah satu perawat mencegahnya.

"Maaf,kalian tunggu di luar"ujarnya kemudian perawat itupun ikut masuk untuk membantu dokter.

Yori merangkul bahu shasa menuju bangku yang tersedia untuk menunggu."Ceritain dong sha kok iqbaal bisa kecelakaan?"

Shasa terdiam sejenak untuk menetralkan detak jantungnya,"Ini salah aku yor,harusnya aku bukan iqbaal."

"Apaan sih shasa?Coba cerita dulu!"

Shasa menghela nafas nya pelan,dan kemudian bercerita bagaimana itu terjadi.Setelah selesai bercerita,Yori mengerutkan dahinya,"Kok ada karin sih?Pasti dia kan yang bikin semua masalah ini?"

Shasa menggelang kan kepalanya pelan.

"Bohong kan sha?Cerita aja gak usah takut,Salah satu fungsinya kita temanan itu saling berbagi cerita"

Dengan berat hati,shasa pun berniat untuk menceritakan semuanya dari awal.Setelah selesai bercerita,Yori menggeleng-geleng kepalanya heran.
"Mau nya apasih anak itu!Di kasih hati malah minta jantung!kenapa ga bilang dari dulu sih sha,gua sama julfa bakal siap ngejaga lo dan berusaha buat iqbaal percaya terus sama lo,kenapa juga harus nerima perjanjian bodoh itu sih sha,kenapa?!"

Lagi-lagi shasa meneteskan air matanya,"aku takut!aku juga Serbasalah,Aku juga ga tau kalo ini bakal terjadi,kan udah di bilang ini salah aku!"ucap shasa penuh penekanan.

"Nggak,ini bukan salah lo,ini udah takdir,yang terpenting kita berdoa smoga iqbaal ga kenapa-napa,Yah?"

Shasa hanya mengagukan kepalanya pelan.

"Oh iya,lupa hubungin bundanya iqbaal"ujar yori

Mendengar itu seketika jantung shasa berdetak lebih kencang,"Aku takut yor!mending tunggu sampe iqbaalnya Bangun"ucap shasa yang ketakutan.

Yori menghela nafasnya kasar,"Operasinya aja belum selesai,kalo nunggu sampe iqbaal bangun kelamaan sha,nanti bundanya khawatir.Mending bilang dari sekarang biar enak"

Ada benarnya juga perkataan yori,dengan berat hati shasa pun meng-iyakan."Iya jugasih"

Yori tersenyum"oke,sekarang lo telfon,soalnya gua gak punya nomornya"

"Di hp aku gak ada,Kalo iqbaal ada tapi sandinya apa ya?",ucap shasa yang tadi sempat di berikan hp iqbaal dari salah satu perawat.

"Pasti tau dong sandinya apa sha?"

Shasa berfikir sejenak dan akhirnya ia teringat dengan dulu,dimana ia dan iqbaal bertukar nama sandi di ponselnya."Dulu sih kita tukeran nama sandi",ucapnya pelan

"Nah,iyaudah berarti sandinya nama lo"

Shasa masih tidak percaya,"serius?Kan aku udah putus"

"Gc coba aja"

Dont Go My Dear {IdrxVp}TAMATTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang