[1]

86.2K 6.1K 2.7K
                                    

"Kak! Ini buat kakak! A-aku s-suka sama kakak!" Kata seorang anak lelaki. Tangan mungilnya menyodorkan sebuah coklat dan satu tangkai bunga mawar dengan kepala yang tertunduk.

Orang di hadapannya berdecak kesal. Merasa terganggu dengan kehadiran pemuda yang lebih muda darinya.

"Orang macem lo suka sama gue?! Ngaca! Lo itu jelek! Pergi sana!" Bentaknya ketus. Ia mengambil coklat dan bunga mawar tersebut lalu membuangnya ke sembarang arah.

Setelahnya pemuda itu pergi begitu saja dari sana meninggalkan anak lelaki yang lebih muda terdiam di tempatnya.

Anak lelaki itu memungut coklat dan bunga mawar yang dibuang tadi masih enggan mengangkat wajahnya.

'meskipun kakak nolak aku, gapapa. Tapi aku bakal tetep cinta sama kakak, aku gak akan nyerah gitu aja' batinnya.

"Aduh! Hah... Hah.... Ke-kenapa... H-harus... Sekarang sih?!" Tiba-tiba dadanya terasa sesak dan amat sakit. Jantungnya berdetak lebih cepat membuat jam di pergelangan tangan kirinya berbunyi.

Dengan langkah pelan dan gontai anak lelaki itu pergi ke toilet dengan tergopoh-gopoh. Takut ada orang lain yang melihatnya.

~

'Untung aja tadi koridor sepi' ia mendengus lega setelah berhasil memasuki toilet dan meminum obatnya secara diam-diam.

Ia melihat pantulan dirinya di cermin dengan tatapan sendu.

'Apa aku sebegitu jeleknya kah?' Batinnya sedih.

'Kriiinggggg Kriiingggg' Bel berbunyi menandakan waktu istirahat telah dimulai.

Sejak 1 jam yang lalu, dia melewatkan pelajaran karena melihat kakak kelas yang disukai nya sedang ada kelas olahraga di lapangan indoor. Hm? Atau yang dicintainya?

Untung saja tadi kelasnya sedang tidak ada guru. Karena guru yang mengajar sedang tidak masuk. Jadi dia tak perlu repot-repot dihukum.

Dengan segera anak itu menuju kelasnya.

Sesampainya di kelas, salah satu sahabatnya langsung menghujamkan pertanyaan.

"Heh! Haechan! Kamu kemana aja sih?!"

"I-itu... Aku tadi bantu Bu Yoona buat ngoreksi ulangan harian kelas lain" jawabnya berbohong. Berusaha senatural mungkin agar tak terlihat mencurigakan.

"Oohh yaudah, yuk kantin! Laper nih!" Kata salah satu sahabatnya semangat kemudian merangkul pundaknya dan berjalan ke kantin.

•••

"Kalian mau makan apa? Biar aku sama Chenle yang pesen, kamu sama Renjun cari tempat duduk aja sana" Ujar Jaemin sambil menarik tangan Chenle agar anak itu mau ikut dengannya.

"Emm... Aku ramen aja deh satu, minumnya cappuccino satu"

'sekali-sekali gapapa kan?' batin Haechan.

"Aku samain aja jaem kayak Haechan" Renjun mengibaskan tangannya, menyuruh Jaemin dan Chenle untuk segera memesan makanan.

"Yaudah kita samaan aja, ayo le!" Jaemin menarik lengan Chenle menuju stan makanan.

Mata Renjun langsung menelusuri kantin tersebut "Chan! Itu ada bangku kosong, disana aja yuk. Strategis tuh! Gak terlalu rame" tunjuk renjun ke arah pojok kantin.

Haechan menoleh dan melihat ke arah tunjuk Renjun.

Seketika Haechan gemetar.

"Njun... T-tempat lain aja deh... Yuk.." Ujarnya sambil memegangi lengan Renjun.

HEART ATTACK [Markhyuck] ⟨✓⟩Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang