4. Bangku kosong 🍂

184 85 0
                                    

Indigo Girl

.
.
.
.
.

Satu Minggu lebih sudah aku berada di sekolah baru, hingga aku mendapatkan 2 teman lagi disana yang bernama Kai dan Yechan. Kai dan Yechan tidak satu denganku, Mina dan Choerry. Kelas Kai dan Yechan berada tepat di samping kelas kami jadi, tidak sulit untuk kami berkumpul bersama.

"Oliviaa!!!" Aku memutar tubuh ke belakang melihat siapa yang berteriak memanggil ku. Yechan yang melihatku berbalik badan, langsung melambaikan tangannya sambil berlari kecil ke arahku dengan senyum lebar Miliknya.

"Mau ke kelas?" Tanyanya setelah sampai di depanku. Aku menganggukan kepala pelan menjawab pertanyaannya dan langsung berjalan mendahuluinya. Aku melirik sekilas Yechan di sampingku yang berjalan lebar untuk  menyamakan langkahku.

selama perjalanan ke kelas, tidak ada sama sekali pembicaraan di antara kami berdua. Aku dapat merasakan Yechan di sampingku yang merasa canggung selama perjalanan kami ke kelas. "Ah, apa kau sudah diberikan materi bab 3 oleh kang ssaem?" Tanya Yechan di sampingku dengan kikuk.

"Belum." Jawabku singkat. Yechan menganggukan kepalanya kikuk mendengarkan jawaban ku.

"Ya!!! Olivia..." Seru Choerry saat melihatku berjalan memasuki kelas. Aku menyerngitkan dahi bingung melihat Yechan yang juga mengikuti langkah ku ke dalam kelas. Aku memutar tubuhku untuk melihatnya dan membuat dirinya hampir menabrak ku di depannya.

"Ah, maaf-maaf aku tidak sengaja... Maaf." Ucapnya khawatir melihatku. "Apa ada yang terluka?" Tanyanya khawatir.

"Tidak ke kelas?" Yechan memandangku dengan raut bingung. Ia langsung terkejut dan malu saat melihat sekitarnya dan menyadari jika ini bukan kelasnya.

"Aaaa...a-ak-"

"Yechan -ah! Apa yang kau lakukan di sini?" Tanya Mina yang sudah di sampingku.

"Ah, Mina...boleh aku pinjam catatan kimia milikmu?" Mina menatap bingung Yechan yang sedikit kikuk lalu setelahnya ia berjalan ke bangkunya mengambil catatan kimia miliknya.

"Yechan -ah, kau tidak bersama Kai?" Yechan menggelengkan kepalanya menjawab pertanyaan Choerry.

Tanpa berkata apa-apa, aku langsung berjalan meninggalkan Choerry dan Yechan di depan kelas. Para siswi di kelas pun menatapku tidak suka saat aku berjalan masuk ke kelas dan duduk di bangku milikku, hingga Bisik-bisik dari mereka mulai terdengar di pendengaran ku.

"Jangan pedulikan mereka maka semua akan baik-baik saja." Bisik ku pada diri sendiri dan mulai membuka novel kesukaanku lalu membacanya.

.
.
.
.
.

Kriiiiing~

Bel pulang yang sedari tadi ditunggu oleh siswa akhirnya berbunyi. Para siswa dan siswi di sana langsung bergegas mengemasi barang-barang mereka untuk pulang. Satu-persatu siswa di dalam kelas pun keluar menyisakan diriku, Mina, Choerry dan 2 siswi yang masih terlihat mengemasi barang-barang miliknya.

Aku langsung bergegas mengambil sapu untuk membersihkan kelas. "Kau piket sendiri?" Tanya Mina yang berjalan mendekatiku.

"Sialan, pasti mereka sudah pada pulang." Umpat Choerry.

Jadwal piket memang diharuskan saat pulang sekolah. Kepala sekolah mengatakan, jika piket saat pulang sekolah akan lebih bagus dibandingkan piket di pagi hari mengingat banyak siswa atau siswi yang sering terlambat yang akhirnya tidak piket.

"Sudahlah Via, tinggalkan saja!" Aku tidak mendengarkan perkataan Mina dan tetap menyapu setiap sudut kelas.

"Benar, tinggalkan saja. Mereka saja tidak peduli, mengapa kau peduli?" Tanya Choerry lalu duduk di kursi guru.

Indigo GirlTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang