Bilang pada Shakyra untuk berhenti menatap punggung tegap milik tunangannya itu. Matanya terus mengikuti gerak gerik Ryan yang sedang menerima telepon.
Hari ini Shakyra di ajak Ryan untuk ikut ke rumah sakit. Karna awalnya Ryan ingin mengajak Shakyra untuk jalan-jalan, istilahnya ngedate kali ya.
tapi di tengah jalan ia menerima telepon dari rekannya untuk menyerahkan laporan medis hari ini juga. Mau tak mau, Ryan langsung membanting stir menuju rumah sakit tempat dia bekerja.Shakyra menghela napas, sudah satu jam cewek mungil ini menunggu Ryan yang belum juga selesai dengan urusannya. Shakyra mulai bosan, mulai dari mengetuk meja dengan jarinya, melihat interior ruang kerja Ryan untuk sekian kalinya, bermain dengan ponselnya lalu memasukannya lagi karna tidak ada hal menarik disana. Ingin Shakyra menarik keluar Ryan dan melanjutkan perjalanan mereka, tapi keberanian yang ia miliki tidak ada sama sekali untuk melakukannya. Alhasil dia hanya bisa duduk diam dan berharap ia bisa cepat-cepat keluar dari sini.
"Saya akan mengirim filenya sekarang, baik. Terimakasih" Ryan menutup teleponnya.
"udah?" Shakyra langsung bertanya.
Ryan duduk di kursinya sembari mengecek sesuatu di komputer, "sebentar lagi" dengan mata yang fokus ke layar kaca komputernya.
"mau sampe kapan gue duduk disini? Gue udah nunggu lo satu jam, perut gue keroncongan asal lo tau. Lagian ngajak pergi bukannya ke restoran malah ke rumah sakit" cerewet Shakyra, ngambek.
Ryan mengalihkan sebentar, melihat Shakyra kemudian ia bangkit dari duduknya. Ryan berjalan mendekat ke arah gadis mungilnya. Shakyra salah tingkah, ia mulai gelisah saat Ryan mendekatinya. Tiba saatnya ketika Ryan berlutut di depannya dengan menggenggam tangan Shakyra.
"kamu laper? Kenapa gak bilang ke saya, hmmm... "
Blusss.....
Pipi Shakyra merona seketika.
Netra matanya menangkap wajah tampan tunangannya itu.
"h-harus nya kamu peka dong" ucap gadis cantik itu dengan malu-malu.
"kamu?"
"m-maksud gue... Lo harusnya ajak gue makan dulu kek! Laper nih...
Tanggung jawab!!"Shakyra mempoutkan bibirnya gemas membuat dokter muda itu tersenyum sumringah.
Genggaman tangan mereka masih bertautan, yang dengan mudahnya Ryan mengangkat Shakyra dari duduk manisnya.
"saya peka kok. Nih... Buktinya saya ajak kamu makan".
"bodo amat" ucap Shakyra ketus namun tak lama senyum simpul terbit dari bibir gadis yang kini sedang berjalan bersama tunangannya itu sembari menatap tautan tangan mereka.
***
Setelah sampai di restoran dekat rumah sakit, Shakyra dan Ryan langsung memesan menu makanan.
Shakyra memesan satu porsi pasta serta makanan penutup, untuk minumnya ia memesan jus apel.
Ramainya pengunjung tidak menyurutkan aktivitas Ryan dengan kertas-kertas yang ada di tangannya.
Ia sengaja membawa separuh pekerjaannya untuk ia selesaikan sekarang juga. Maklum lah, dia juga ingin menyelesaikan semua ini dengan cepat agar ia dapat meneruskan acara 'ngedate' -nya yang tertunda.
Pesanan Shakyra sudah sampai. Di lihatnya pasta lezat serta makanan manis membuat senyum Shakyra mengembang.
Ia segera memakan makanannya dengan lahap.
"lo gak ikut makan?" tanya Shakyra disela makannya.
Ryan hanya menggeleng menanggapi pertanyaan Shakyra. "saya masih harus selesain kerjaan saya dulu. Kamu makan aja"
KAMU SEDANG MEMBACA
I Love You Pak Dokter
Подростковая литератураSHAKYRA NAZWA gadis sma cantik yang sangat populer di sekolahnya harus bertemu dengan seorang dokter tampan menyebalkan namun bisa membuat hatinya berdebar. RYAN ADIPUTRA dokter tampan dengan segala pesona tiba-tiba bertemu gadis sma keras kepala ya...