"Tasya, tuh ada temen kamu katanya mau jemput kamu" ucap Allana-mama Tasya dengan nada menggoda kepada anaknya itu. "ih mama apaan sih" balas Tasya dengan nada kesalnya.Tasya segera menuju teras rumahnya untuk menemui Farrel.
"hey" sapa Farrel kepada Tasya yang baru keluar dari dalam rumahnya. "hm" jawab Tasya malas.
" nak,nama kamu siapa?" tanya Allana kepada Farrel. "Farrel tante" jawab Farrel sopan kepada Allana. Tasya yang melihat itu pun memutar matanya malas sembari memakai sepatu nya.
"yaudah tante saya sama Tasya pamit ya" pamit Farrel kepada Allana setelah melihat Tasya yang sudah siap. "eh iya nak, hati-hati ya. Jangan ngebut-ngebut" pesan Allana kepada Farrel dan diangguki olehnya.
"Tasya berangkat dulu ya mah" pamit Tasya kepada mamanya sembari mencium tangan mamanya, dan Farrel melakukan hal yang sama seperti Tasya. "iya" balas mama Tasya sembari tersenyum.
Setelah itu Farrel dan Tasya meninggalkan pekarangan rumah Tasya. Selama diperjalanan tak ada obrolan diantara mereka sampai mereka tiba di sekolah.
"makasih" ucap Tasya setelah turun dari motor Farrel.
"eh iya bentar Rel" ucap Tasya sembari mencari sesuatu didalam tasnya,"nih jaket lo" ucap Tasya sembari memberikan jaket Farrel yang kemarin dipinjamkan Farrel untuknya. "eh, iya" jawab Farrel sembari mengambil jaketnya.
"nanti pulang sekolah bareng gue ya" ucap Farrel kepada Tasya. "nggak" jawab Tasya malas. "ayo lah sya,lo nggak kasian apa sama gue kalo pulang sekolah sendirian" ucap Farrel memelas. "yaudah sana sama Nesya" jawab Tasya malas. (oh iya,Nesya itu cewe yang secara terang-terangan ngejar Farrel dari kelas 10)
"nggak ah beb, nggak banget gue pulang ama tu cabe kiloan" balas Farrel kesal. Tasya yang mendengar balasan Farrel seperti itupun terkekeh sembari meninggalkan Farrel yang masih kesal diparkiran.
***
Sesampainya Tasya dikelas nya, ia langsung mendaratkan bokongnya dibangkunya yang berada disebelah Seva.
"eh kayaknya ada yang abis dijemput nih" sindir Vania setalah melihat Tasya yang sudah duduk manis dibangku. Tasya yang merasa sindiran Vania itu tertuju padanya pun berdecak
"iya iya gue tau, lo nyindir gue kan" balas Tasya kesal. Vania dan Elvira yang mendengar balasan dari Tasya pun seketika terbahak-bahak.
"kok bisa sih lo bareng Farrel" tanya Elvira disela-sela tawanya.
"dia yang maksa ih, padahal gue udah nolak tapi katanya gaada penolakan" balas Tasya dengan wajah kesalnya.
"yaudahlah gapapa kali sya, lo jalanin aja" tiba-tiba Seva bersuara.
"ihh lo kok gitu sih Sev,gue bete tau" balas Tasya nada kesalnya,"terus nih ya ntar pulang sekolah katanya gue harus pulang sama dia,gimana ngga bete cobaa" sambung Tasya frustasi.
Tiba-tiba Farrel masuk kekelas dan menuju meja Tasya.
"sya nanti pulang sekolah barengnya mau kan" tanya Farrel. Namun tak ada balasan dari Tasya,
"iya Rel kata Tasya tadi dia mau kok pulang bareng lo" sosor Elvira kepada Farrel, sontak Tasya yang mendengar itu pun membelakkan matanya. lain halnya dengan Farrel, ia malah terlihat sangat bahagia.
"okedeh bye bebeb Tasya ku" ucap Farrel sembari mengacak-acak pelan rambut Tasya dan langsung berjalan menuju tempat duduknya. Tasya yang diperlakukan seperti itu pun hanya mendegus kesal. Tetapi tanpa sepengetahuan siapapun, jantung Tasya berdetak dua kali lebih cepat dari biasanya pada saat Farrel mengacak-acak rambutnya tadi.