EPILOG

362 18 18
                                    

🌱 EPILOG 🌳

"Halo? Abang di sebalah mana? Gue pusing nyarinya baaannggg!"Bibir Lia udah manyun-manyun nggak jelas karena orang yang harus dia temuin nggak nongol-nongol

"DORRRR!"

"ALLAHUAKBAR!!! BANG TAEYONG IH!!!!"

Ya, Lia dan Taeyong bertemu. Setelah hatinya mulai membaik karena kehilangan sang adik. Dia memilih untuk datang lagi ke Negara yang penuh dengan kenangan bersama adiknya, Sarah.

"Ya udah, ayo ke sana. Cilok mau cilok?"Taeyong menggandeng Lia, dia menggunakan topi yang diberikan oleh Sarah

 Cilok mau cilok?"Taeyong menggandeng Lia, dia menggunakan topi yang diberikan oleh Sarah

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

*Gini topinya ceritanye wkwkwk

Keduanya kini telah duduk di bangku taman

"Gimana kabarnya?"

"Baik. Lo gimana? Masih sama.."Taeyong menggantungkan kata-katanya

"Hyunjin? Entahlah, hubungan kita nggak jelas bang. Dan gue males bahas itu."Raut wajah Lia berubah masam,"Eumm, apa lo beneran baik bang? maksud gue..."

"Sarah yang pergi?"mendengar itu, Lia hanya mengangguk

"Bohong kalo gua nggak hampir gila karena itu.."Mata Taeyong mulai berkaca-kaca,"Nggak hampir, lebih tepatnya beneran gila. Gua merasa bodoh karena merasa bersalah ke Sarah. Gua kurang baik jadi abang. Segala tentang dia buat gua nyeri. Gua kangen manjanya dia, gua kangen senyum dia. Gua kangen saat dia ngeluh atau jemput dia ke sekolah. Gua berharap dulu bisa nganterin dia ke kampus. Dan sekarang, harapan itu hilang. .."Taeyong menangis

"Lo udah jadi kakak yang baik buat Sarah bang

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Lo udah jadi kakak yang baik buat Sarah bang. Lo nggak boleh bilang kaya gitu. segalanya udah digaris sama Tuhan. Nggak ada seorang kakak yang mau buat adiknya menderita dan sebaliknya, nggak ada seorang adik yang ingin liat kakaknya sedih"

Tangan Lia menuju kepala Taeyong, membuat cowok tampan itu bersandar pada bahunya.



















Universitas Indonesia, Depok

"Lia!"Panggil seseorang

"Eh Zidan, kenapa?"

"Nanti gua mau ngajakin lo makan siang bareng buat ngerayain nilai kelompok kita, karena berkat lo. Nilai kita paling tinggi, bisa?"Jelas Zidan

"Gu-"belum sempat menyelesaikan perkataannya, seseorang merangkul Lia dari samping

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Gu-"belum sempat menyelesaikan perkataannya, seseorang merangkul Lia dari samping

"Sayang, aku cariin juga. Jadi nonton Dilan 92 kan?"Kata Hyunjin manja

"Hah?"Lia bingung, setau dia. Hyunjin paling males nonton romance apalagi Dilan. Soalnya kata dia, jadi inget sama Jaemin yang dulu pernah bersaing sama dia.

"Dan, sorry ya. Kayanya nggak bisa"Hyunjin

"Iya nggakpapa, Lain kali aja kalo gitu"Zidan tersenyum

"Besok juga makan pagi, siang dan malem bareng gua. Begitupun malem besoknya dan besok besoknya lagi.."

"A-Aah iya, duluan yah li, jin. Bye.."Zidan pergi meninggalkan Hyunjin dan Lia

"Lepasin..berat tau! Lu ngapain di sini coba?"Tanya Lia

"Lah kan satu unive"

"Tapi gedung fakultas lo sama gue beda jiiinn, jauh banget lagi"

"Ya udah si, biasa aja. Nggak tau orang cemburu banget"Gumam Hyunjin

"Hah? Lu ngomong apa?"

"Lo cantik hari ini, jangan deket sama cowok lain!!!"

PAKKK!!! Satu toyoran hinggap di kepala Hyunjin

"SIAPA NIH SIAL-....AN..BANGSUL BANG TAEYONG!!!"Hyunjin memeluk Taeyong erat

"NGGAK BISA NAPAS GUA MONYET!!!"

"Sorry ehe.."

"Lu HTS.an aja pake nglarang-nglarang dasar geblek!!! Dah yuk li, sama gue aja. Kita makan siang"Taeyong merangkul Lia dan meninggalkan Hyunjin

"Eh bang anjir!!! Jangan di rangkul! Gua bunuh lu!"Kata Hyunjin dengan menyusul Lia dan Taeyong,"Lu kok bisa di sini?"

"Ya pindah goblok!"Ujar Taeyong dengan merangkul Lia dan Hyunjin















Gedung Fakultas Kedokteran

Cowok tampan dengan jas putihnya berjalan membawa setumpuk buku tentang sains. Bintang kampus yang selalu menjadi bahan jeritan mahasiswi di sana. Ketika dulu ia menjadi pribadi yang ramah, maka kini menjadi pribadi yang sangat dingin dan dan mulut pedas.

Seseorang dari arah berlawanan sedang berlari tanpa melihat arah. Menabrak Lino yang sedang membawa tumpukan buku itu.

BRAAKKK!!!!

"Aaish!!!"keluh cowok itu

"Ma-maaf kak, sini biar aku bantuin."

"Hmm.."Jawaban singkat Lino

Mereka selesai membereskan buku itu.

"Kak Arlino kan ya? Iyakan? Hai kak, aku Dara. Nathisa Sarah Andara"Cewek bernama Dara itu mengulurkan tangannya dan tersenyum ramah

"Gua nggak peduli tentang nama lo, jadi minggir"Jawab Lino tajam dan berlalu pergi

"Menarik"Gumam Dara

"Dar! Gue cariin juga! lo liatin apa sih?"Tanya Yuri yang baru menyusul Dara

"Dia"tunjuk Dara

"Hah? Kak Lino? Kating yang super dingin itu? mending jangan berurusan deh"Yuri menasehati

"Kenapa?"

"Aduh dar, lo kalo nggak mau sakit hati. Mending mundur, dia tuh super duper dingin dan super duper jutek. Belum lagi kalo nolak cewek, beeeuuhh mulut dia isinya kaya cabe semua. Pedesss"cerocos Yuri

"Lebay ah"Dara

"Yeuuu dibilangin juga, ayo ah udah di tunggu Pak Sejin"

"What is this? a new game?"Seringai Dara

Dengan ini saya menyatakan secara resmi "My Best Boyfriend" telah SELESAI 💋

Makasih semuanya dan jangan sedih karena MBB udah tamat. Kalo kangen baca aja HC yaaaahh wkwkwk. Harus baca malahan deng ㅋㅋㅋ

My Best BOYFRIEND | Lee Know [End]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang