Pasokan air terus bertambah membentuk genangan yang sebentar lagi akan menjadi samudera. Sang pembuat membuka mata saat cahaya matahari menerpanya.
"Arghh, genit banget sih sinar matahari modus nyentuh nyentuh gue lagi" rasa kesal membuatnya mendumel sendiri.
Kemudian ia bangkit dari singgasana miliknya untuk melakukan rutinitas pagi.
Tak lama setelah perempuan tersebut mandi dan ganti baju dia langsung menuju ruang makan. Tak ada sapaan pagi memang karena ia hanya sarapan sendiri.Ya kali dia bicara sendiri kalau ada yang jawab tapi gak ada orangnya kan ngeri.
Selesai makan Sia langsung keluar dan menunggu angkot di trotoar depan rumahnya.
Karena masih merasa ngantuk Sia memutuskan untuk tidur di dalam angkot. Tapi ia malah keasyikan tidur sehingga sekolahnya pun sudah terlewat lumayan jauh sejauh aku dan kamu (eaaaa).
"Lah kok gue disini, yahh kelewatan deh". Sia baru bangun dengan perasaan yang kesal. Sia langsung turun dan menunggu angkot selanjutnya untuk menuju sekolah.
Sesampainya di depan gerbang sekolah ia langsung berlari menuju kelas karena jam sudah menunjukkan pukul 06.55
•••
"Assalamualaikum, Waalaikumsalam" lah salam salam sendiri jawab jawab sendiri aneh kan?"Lah gue duduk dimana?? Arghh dasar angkot sialan" namun tiba tiba ada yang menjawab "bukan angkotnya tapi kamu " sia mencari sumber dari suara itu,namun tidak menemukannya.
Sontak saja bulu kuduknya langsung merinding dan ia mengeluarkan keringat dingin. Setelah di telaah lebih lanjut dan setelah Sia berguru pada hokage ke 3 ternyata asal suara itu dari hatinya sia. Dasar absurd.
" Lah kok penuh semua gue duduk sama siapa?" Sia menghampiri dua sahabatnya .
"Lo duduk aja sama Arnold dia sendiri tuh" sahut seorang teman seperjuangan Sia Aca namanya
"Ogah mending gue duduk sendiri" dengan tampang sok sucinya
"Sayangnya bangku sisanya cuma satu dan itu di deket Arnold" Aca tersenyum penuh kemenangan
Dengan langkah penuh gontai Sia berjalan menuju meja Arnold. Kemudian ia langsung duduk begitu saja.
Sedangkan Arnold karena merasa ada seseorang di sampingnya, ia hanya melihat sekilas dan melanjutkan bermain hp saat ia tau bahwa itu adalah Sia.
••••
hari ini hari pertama masuk sekolah setelah libur panjang maka pelajaran belum kondusif dan banyak jamkos berkeliaran.
Karena merasa bosan Sia berdiri dari tempat duduknya menuju meja Aca dan kembaran Aca yaitu Aya.
"Gimana I enak nggak duduk sama Arnold? " Saat Sia sampai di mejanya Aya langsung bertanya dengan antusias.
"Ya nggak gimana gimana sih biasa aja tapi bosen juga soalnya nggak ada yang bisa diajak bicara." Sahut Sia dengan tampang melasnya.
"Sabar ya I gue turut berduka cita, salah Lo sendiri sih telat" Aca merasa kasihan pada temannya sekaligus menyalahkannya.
"Yee lu kira siapa yang mati?" Jawab sia dengan penuh kesewotan.
"Gue itu telat karena waktu naik angkot gue ketiduran eh ternyata sekolah udah kelewatan ya jadi mau nggak mau harus naik angkot lagi jadi telat deh" Lanjutnya.
" Dasar tukang molor " tak ada angin tak ada hujan tiba tiba Arnold neyerocos begitu saja.
" Gapapa gini gini kan cantik, ya nggak ya nggak " karena tak terima dikatain Sia langsung membela diri sambil bertanya pada Ayu teman terpendiam di kelasnya. Saking diamnya pernah suatu ketika Sia bertanya pada Ayu tapi bukan jawaban yang sia dapatkan namun Ayu malah menangis tersedu-sedu sambil bersalto.
Karena tak ada tanggapan dari Arnold Sia memutuskan untuk kembali merumpi bersama Aya dan Aca. Nama club rumpinya itu say no to rumpi tapi mereka malah merumpi dengan liarnya. Dasar manusia absurd.
KAMU SEDANG MEMBACA
Bendahara
Teen FictionJika kamu melakukan kesalahan,maka dirimu sendiri lah yang patut disalahkan ~Bendahara absurd -cerita berantakan, masalah perbaikan di belakang