Kesya putri Ananda,
4 jam kemudian
Aku masih menunggu dengan cukup lama, dan akhirnya aku melihat ke arah cendela pesawat sudah akan mendarat ke perlintasan.
Ding...dong...
"perhatian untuk para penumpang pesawat ****** akan lepas landas, di mohon untuk slalu tertib dan bersiap."
Ding.. Dong..
Akhirnya pesawat sudah mendarat, aku sudah tidak tahan melepas rindu ke kak ian. Orang orang pun segera berdiri dan berjalan keluar, namun tidak denganku yang masih duduk santai yang tidak mau berdumpel dumpelan. Sudah agak renggang, akupun langsung berdiri dan segera berjalan keluar pesawat. Sesampainya di luar begitu panasnya hari ini , aku pun langsung berjalan cepat menuju ke penyimpanan koper. Sesampainya di penyimpanan koper aku segera mengambil koperku yang cantik itu, aku berjalan ke arah menuju pintu keluar. Sesampainya di luar, aku mencari kak ian yang tidak muncul muncul.
"sayangku udah sampai ternyata." ledeknya sambil memelukku dari belakang. Aku kaget saat itu, aku berpikir itu orang lain, tapi syukurlah itu kakak. Aku pun melepaskan dekapan kakak dan menggenggam tangannya yang kurus itu.
" ayo pulang, sasa udah capek." pintaku. Kak ian hanya mengangguk. Dan koperku di bawakan olehnya.Sesampainya di mobil, aku langsung membuka pintu mobil dan masuk, sedangkan kak ian memasukkan koper ku di bagasi mobil. Setelah kak ian memasukkan koperku, kak ian masuk mobil, dan menjalankan mobil. Aku merasa lega bisa bersantai di mobil, badan ku pegal semua dan aku mau tiduran di mobil tapi nggak tau mana tombolnya, aku mencoba mencari cari tapi nggak ada.
" cari apa?" ucapnya.
"mana sih tombol buat ini kursi?"
"mau apa sih yang"
"tiduran, aku capek!"
"ambil bantal yang ada di kursi belakang itu!" perintahnya. Akupun segera mengambil bantal itu dan memberikan ke kak ian.
"sini!" perintahnya sambil menaruh bantal ke paha kanannya.
" nggak lah" ucapku.
" udah sini." tangan kirinya yang mendorong bahuku ke kanan, dan jatuh tepat di paha kanannya.
"kalo tidur yang bener" pintanya, akupun langsung membenarkan badanku.
" bawel!" ucapku sambil menepuk pipi tirusnya.
" biarin" cueknya. Aku pun tak menjawab ujarnya itu, karna aku capek. Aku pun langsung menghadap ke kiri memiringkan badan ku dan merangkul tubuhnya.Rahmat Bagaskara,
4 jam kemudian..
Akhirnya sampai juga, akupun dan mama segera turun dari pesawat. Terasa panas sekali disini, aku dan mama berjalan menuju tempat penyimpanan koper, aku menunggu cukup lama dan sampai akhirnya koper kami terlihat, aku segera mengambil koper ku dan mama. Sesudah itu, kami berjalan keluar dari bandara, saat di luar tempat tunggu jemputan, aku sedang menunggu papa. Sontak mataku melotot saat melihat sasa dengan pria, entah itu siapa. Aku mau menghampiri sasa, tiba tiba dia sudah masuk mobil. Aku merasa emosi saat itu, siapa cowok yang berani mendekati pacarku?awas aja, hancur kamu. Aku segera kembali ke arah mama, dan melihat mobil papa yang baru datang. Tanpa basa basi, aku langsung membuka pintu mobil dan masuk kedalam mobil lalu menutup pintu mobil. Selama perjalanan, aku tak abis fikir kenapa sasa berani.
KAMU SEDANG MEMBACA
Cahaya Cinta Seorang Wanita Biasa❤
Teen FictionKutemukan cahaya dibalik dirimu yang selalu dingin kepadaku.