Wahh!!! Rasa syukur tidak henti-hentinya saya ucapkan untuk Allah SWT, untuk seorang pembaca setia saya yang menjadi motivasi utama bagi saya pribadi untuk menyelesaikan satu karya ini.. terima kasih Mba Apriyanti. Juga bagi semua yang telah mendukung saya untuk tetap menjalani rutinitas yang menyenangkan dengan menulis. SubhanAllah.. Syukur Alhamdulillah saya masih diberi kesempatan untuk menuangkan ide, gagasan dalam bentuk kata, merangkainya hingga menjadi sebuah kalimat, paragraf yang utuh kemudian menjadi sebuah kisah yang luar biasa.Karya ini telah menemani saya selama tiga bulan dan saya sangat menikmati saat-saat menciptakan sebuah ruang, dimensi untuk setiap karakter-karakter baru. Saya memainkannya, kemudian saya ikut berperan di dalamnya. Saya telah menciptakan dunia kedua saya yang bahkan terkadang terasa lebih nyata dari apa yang saya jalani saat ini.
Dale Harvey dan Maggie Russell adalah dua karakter yang menarik. Saya sangat menikmati saat-saat melukiskan intrik percintaan mereka, kemudian menonjolkan lebih dari dua karakter dominan dalam kisah ini. Dan wah.. saya sampai terkejut saat sadar kalau saya telah melibatkan lebih dari seratus tokoh dalam sebuah cerita. Itu sebuah petualangan luar biasa dan saya tidak akan melupakannya!
Pada seri pertama ini, saya memang lebih menonjolkan kemampuan analisa suatu kasus, penggambaran situasi dan tata bahasa yang baik. Tapi setelah menyelesaikannya, saya sadar bahwa saya tidak hanya mendapat ketiga hal itu, melainkan juga sebuah alur yang luar biasa! PULCHRITUDE adalah karya suspense - romance saya yang ke-3 dan akan ada karya-karya selanjutnya yang menunggu di belakang.
Menulis sebuah kisah percintaan yang dibumbui dengan aksi tegang, sebuah kisah pembunuhan, penyelidikan, selalu terasa menantang untuk saya pribadi. Saya harus memikirkan sebuah alur yang tepat, gagasan yang logis dan referensi ilmiah. Hal itu sekaligus membawa saya untuk ikut terjun dalam penyelidikan suatu kasus pembunuhan yang melibatkan obsesi seorang psikopat terhadap sang Diva asal Boston. Dan dua kata: LUAR BIASA! Dengan menulis saya belajar. Dengan menulis saya mendapatkan kesempatan untuk menjadi apapun yang saya pikirkan. Dengan menulis, saya menjadi raja tulisan.
Dan saya akui saya tidak hanya menikmatinya, tapi bahkan saya ikut hanyut di dalamnya. Saat-saat dimana saya melukiskan dua karakter yang berlawanan dan saya harus memposisikan diri antara keduanya adalah pengalaman luar biasa. Disatu pihak saya adalah si protagonis dilain pihak saya sang antagonis. Itu adalah permainan karakter dan saya sangat menikmatinya!
Tidak terasa tiga bulan sudah berlalu dan saya harus melepas karya ini. Saya sengaja membiarkan beberapa pertanyaan menggantung dalam kisah ini, karena kabar baiknya seluruh jawaban dari pertanyaan yang tersimpan di sini akan saya angkat kembali dalam serial Boston Highway selanjutnya. Saya pribadi berharap akan menyelesaikan ke-lima seri Boston Highway dengan cara yang tidak kalah gemilangnya seperti seri pertama ini. Harapan saya untuk semua karya yang saya tulis akan tetap sama. Jika diibaratkan orangtua, maka saya berharap segala hal terbaik akan menyertai seluruh karya yang saya tulis. Aamiin..
*Nb: oh ya.. untuk teman-teman semua aku butuh saran kira-kira siapa karakter yang harus aku munculkan di seri Boston Highway berikutnya. Beri masukan kalian. Berikut rincian karakter dari Davisson Agency..
KAMU SEDANG MEMBACA
Boston Highway (seri ke-1) PULCHRITUDE
Gizem / GerilimBoston, Massachusetts, digemparkan oleh penemuan dua korban pembunuhan yang diletakkan dalam peti mayat dengan kondisi yang siap untuk dikuburkan. Setiap korban memiliki ciri identik yang sama: muda, atraktif, berambut pirang dan memiliki warna mata...