Chapter 6-FIRST LOVE

328 40 10
                                    

Anyong yorobuunn 🌚🌚🌚

Oke, nggak usah lama-lama. Selamat membaca 🌚

Budayakan VOMENT pembaca yang kucintaahh

.

.

-Jimin

Pagi-pagi sekali rumahku sudah digemparkan suara serak dan besar yang sangat rusuh. Siapa lagi kalau bukan V! Aku harus mulai menambah pengamanan rumah agar dia tidak bisa sembarangan masuk. Ini pagi liburku yang seharusnya menjadi kencan puasku dengan bantal dan kasur. Tapi orang berambut merah ini dengan rusuhnya membangunkan.

"Cepatlah! JK akan menghajar kita kalau tidak nonton konsernya hari ini!" serunya membesar-besarkan.

"Masih ada waktu tiga jam lagi V!" aku menarik selimut.

"Kau masih perlu mandi, makan dan perjalanan ke sana bukan cuma dari rumahmu ke SnW tau! Jauh!"

"Itulah kenapa kaumku menciptakan bracekey, untuk mempermudah dan mempercepat, bodoh!"

"Terserah! Pokoknya bangun! Aku tidak mau kejadian di Jepang terulang lagi! Saat kita sampai konsernya sudah bubar!"

"Kenapa aku selalu nonton berdua denganmu," keluhku.

"Karena RapMont sedang sibuk menciptakan penerusnya, Suga tidak sudi menginjak Bumi, Hope terlalu berdedikasi tinggi dengan kerajaannya, dan Jin...orang tua itu pasti sedang merenung sambil minum teh di suatu tempat terpencil."

Aku bangun dengan malas tanpa mendengar recehan V tentang mereka berempat. Beberapa waktu kemudian aku sudah siap dengan setelan denim santai.

 Beberapa waktu kemudian aku sudah siap dengan setelan denim santai

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Tidak berlama-lama kami langsung membuka portal menuju London. Di kota yang mengesankan ini jarum jam menunjuk pukul tiga. Kami sudah di depan venue konser, satu jam lagi konser akan dimulai. Aku dan V langsung menempati kursi yang sudah dipersiapkan untuk kami. Sambil menunggu konser dimulai V sibuk menyisir sepanjang venue mencari 'mangsa'.

"Aku ingin malam yang damai dan tenang, V," kataku memperingatkan.

"Kau akhir-akhir ini tidak asik."

"Karena tidak ada yang mengasikkan lagi selain..." aku menutup mulut cepat setelah sadar terlalu jauh bicara.

"Selain?" dia tidak akan melepaskanku dengan mudah. "Kau berkencan serius dengan siapa?" tanyanya dengan mata detektif.

"Bukan siapa-siapa," kataku tak acuh.

"Kau mulai tertutup seperti Suga," ujarnya datar.

"Aku hanya belum bisa mengatakannya, V."

"Itu berarti kau sedang bermain dalam bahaya, Jimin," ujarnya tersenyum singkat lalu menoleh padaku. "Jangan sampai kau tidak menemukan jalan keluar setelah berada di dalam rumah yang terbakar."

BST #UNIVERSEOFTRANQUILTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang