Siapa yang tak mengenal Adira viania nakhila, cewek yang mungil dan manis itu. Hampir disetiap penjuru sekolah SMA Abdi Bangsa mengenalnya mungkin bisa disebut cewek yang Famous. Meskipun dia cukup famous dikalangan kakak maupun adik kelas tetapi dia bukan seorang The most wanted girl disekolah. Dia hanya anak ekskul dance yang sangat friendly dan manis.
Pagi ini adalah hari pertama kembali kesekolah setelah selesai menghadapi ujian kenaikan kelas dan libur semester yang cukup lama. Siswa dan siswi SMA Abdi Bangsa hari ini akan kembali menjalankan rutinitas sebagai pelajar. Dan ya, adira sekarang sudah berada dikelas XI.
***
Adira pagi ini terlambat bangun, karena malam tadi habis menghafal koreografi dance terbaru. Sekarang, dia baru saja sampai disekolahnya.
Untung saja karna masih hari pertama dia bisa bernego dengan pak satpam untuk masuk ke gerbang. Jika tidak, mungkin dia harus menunggu didepan gerbang sampai ada guru piket yang datang.
Disepanjang koridor sekolah adira masih berkhayal tentang koreo dance yang baru dipelajarinya. Dan dalam kebingungan itupun dia melewati lapangan sekolah yang masih banyak siswa dan siswi SMA Abdi Bangsa untuk mencari dimana kelasnya dan dia baru sadar ketika penglihatannya mengarah ke lapangan.
"ADIRA!? SINI KAMU!!" teriakan Pak Samsul mengejutkan adira yang masih melongo akan tingkah kekonyolannya. Dalam hati dia memaki diri sendiri yang tak konsentrasi karna belum meminum aqua pagi ini.
"Mati gue ini mereka kenapa pada masih baris sih, Mila bilang hari ini ga ada apel pagi. Bisa mati konyol gue kaya gini." Ucap adira pada dirinya sendiri.
Adira berjalan ke lapangan dengan bodohnya dan tentu saja seluruh tatapan kakak kelas maupun adik kelas menatap kearahnya. Tamatlah riwayat adira kalo begini. Ujung ujungnya pasti bakal dihukum bersihin wc sekolah wkwk.
"Berdiri kamu disitu, selesai apel kamu ikut saya." Ucap pak samsul pada adira.
"Iya pak." balas adira.
Apel terus berjalan dan sekarang para siswa dan siswi sudah dibubarkan untuk menunggu pengumuman kelas mereka dimana. Ada yang langsung kekantin karna rindu soto mbak reni dan ada pula yang ke perpustakaan agar terlihat rajin. Wkwk ga deng.
Namun berbeda dengan nasib adira yang tak bisa memuaskan rindu dengan hal yang ada disekolah karna dia harus dihukum dahalu, sepertinya.
"Kenapa kamu dengan santainya lewat dikoridor sekolah sambil goyang goyang tangan gitu padahal dilapangan sedang ada apel pagi." tanya pak samsul panjang kali lebar.
"Anu pak, eh-h itu saya tadi gatau kalo ada apel pagi." jawab adira ragu ragu takut salah jawab.
"Apel pagi kan emang selalu rutinitas sekolah kita. Karna ini hari pertama jadi tidak ada upacara. Apa kamu paham?!" ucap pak samsul.
"Paham pak. Tapi tadi malam mila bilang ga ada apel pagi pak, makanya saya santai." balas adira lagi.
"Itu bukan urusan saya, sekarang kamu saya antar keruang bk lalu itu urusan bk kamu mau dihukum atau tidak. Tapi perbuatan kamu jelas salah karna sudah datang terlambat." lanjut pak samsul sembari menuntun jalan adira ke ruang bk.
"Haduh gublu banget sih mila, masa gue jadi dihukum gini karna dia." Batin adira.
***
"Sekarang kamu masuk kedalam dan jelaskan bahwa kamu pagi ini terlambat datang ke sekolah." Ucap pak samsul saat sudah didepan pintu ruang bk. Ruang yang harusnya adira hindari malah didepan matanya sekarang.
"Baik pak." balas adira.
Pak samsul membuka pintu dan mengatakan bahwa adira terlambat datang kepada Bu Indah dan adira pun ikut masuk kedalam ruang tersebut. Ternyata dia tak sendiri disana ada seorang siswa laki laki juga disana.
"Adira kamu duduk disini." tunjuk Bu Indah ke kursi depan siswa tersebut. Adira pun duduk disana. "Kenapa kamu bisa terlambat? Apa kamu tidak tau bahwa hari ini ada apel pagi?" tanya Bu Indah pada adira.
"Bukan gatau buk, tadi malam mila bilang ga ada apel pagi hari ini ja- " ucapan adira terpotong.
"Jadi kamu bisa terlambat begitu?" ketus Bu Indah. Adira hanya diam tak bisa menjawab. "Panggil teman kamu mila mila itu dan kalian ibuk hukum membersihkan wc lantai tiga, itu juga berlaku buat kamu Azka jangan diulangi dan cepat lakukan." Ucap Bu Indah pada adira dan siswa laki laki yang bernama azka itu juga.
Adira keluar dari ruang itu dengan muka masam. Benarkan dugaannya bahwa bakal dihukum membersihkan wc seperti ini. Untung saja mila juga dihukum bersamanya karna sudah memberikan informasi yang salah.
Saat berjalan kearah tangga lantai dua untung saja adira langsung bertemu dengan mila dan mengajaknya ke lantai tiga untuk menjalani hukuman bersama. Mila awalnya tak mau tapi karna dia melihat kearah siswa yang bersama kami dia jadi mau ikut, maklum hari pertama butuh karbocogan.
Siswa yang namanya azka itu sudah berjalan duluan didepan kami mungkin tak ingin dilihat berjalan bersama dua antek yang kelihatan seperti kurcaci disampingnya. Soalnya dia tingginya udah kaya menara.
***
Happy reading:b
Vote and comment beib✨
KAMU SEDANG MEMBACA
Dandelion (MST1)
Teen FictionTerlalu menaruh harap kamu akan terluka, cukup dengan biasa saja agar lukamu tak terlihat kasat mata. - Azka & Adira Dibalik tawa aku tersiksa, namun dengan itu setidaknya aku bahagia. Karnaku memilikimu. - Adira Viania Nakhila Seperti simbiosis mut...