6. Ojek pribadi sahabat tersayang

31 15 0
                                    

Selamat membaca ya guys ❤️

"Katanya gak pacaran, kok masih mesra-mesraan udah lupa sama tempat dan tata tertib ya?"

Kurasa kalian tau siapa orang ini. Kalau kalian jawab Kak Arlan jawabannya benar.

"Maaf kak, udah Lif yuk pergi, gue gak suka sama orang yang sukanya ngefitnah!" Ucap Fia sambil menarik tangan Alif dan pergi.

Alif hanya bisa menuruti kemauan sahabatnya ini, ia tak mau Fia merasa murung lagi seperti kejadian yang kemarin itu. Memang kelihatan gak sopan, tapi bukankah mereka sudah menjelaskan semuanya kepada Kak Arlan. Jadi menurut Fia saat ini Kak Arlan hanya ingin membesar-besarkan masalah kecil.

·•°•· ·•°•· ·•°•· ·•°•· ·•°•·

Saat pulang sekolah, seperti biasa Fia saat ini sedang menunggu Alif di depan gerbang sekolah. Entah kenapa kelas Fia selalu dipulangkan terlebih dahulu daripada kelas yang lain. Menunggu adalah hal yang sangat membosankan sehingga membuat Fia melamun.

"Nih makan, coklat kesukaan Lo." Alif datang tiba-tiba dan menyodorkan sebatang coklat di depan muka Fia.

"Emang Lo tau coklat kesukaan gue?" Fia mengerutkan alisnya, dan menerima coklat dari Alif tersebut.

"Gak tau, tapi yang gue tau Lo suka coklat. Hehe."

"Hehe, hehe, jangan sok tau kalau gak tau." Ucap Fia kesal.

"Yaudah, emang coklat kesukaan Lo apa?"

"Gak tau, gue gak punya coklat kesukaan, yang penting rasanya enak aja sih, gue juga gak mikirin itu coklat jenis apa, merek apa, yang penting rasanya enak dan bisa bikin gue happy." Ucap Fia sambil membuka kemasan coklat tersebut. Lalu memakannya sedikit demi sedikit.

"Coklat yang Lo pegang itu rasanya enak, berarti gue gak salah dong bilang itu coklat kesukaan Lo." Ucap Alif kesal.

"Hmmm terserah deh, btw Lo dapat coklat ini darimana? Lo gak nyuri kan?"

"Gue ambil dari tempat sampah." Ucap Alif dengan santainya.

"Lo jangan serius deh, masa gue  dikasih coklat dari tempat sampah, sama sahabat sendiri lagi."

"Iya-iya maaf gue bercanda kok, tadi ada yang ngasih coklat itu ke gue, cewek."

"Kok Lo kasih ke gue sih, kasian dong ceweknya, kan ini buat Lo, udah gue makan lagi. Gak menghargai pemberian orang Lo." Ucap Fia agak kesal.

"Udah ge-pe-pe kali, gue tuh menghargai pemberian orang tau, gue ngasih pemberian orang itu ke orang yang lebih membutuhkan, kan jadi pemberian orang itu lebih berfaedah, gitu loh Fiaaaa." Ucap Alif lalu mencubit pipi Fia.

"Enak aja! Lo kira gue orang yang paling mendambakan dan paling membutuhkan coklat gitu? Lo bener kalo bilang gue suka coklat, tapi gue gak segitunya juga."

"Hmmmm yaudah terserah deh, terus kita gak pulang nih?"

Perkataan Alif barusan hanya dibalas tatapan oleh Fia lalu ia berjalan pergi mendahului Alif.

·•°•· ·•°•· ·•°•· ·•°•· ·•°•·

Awal di hari Sabtu yang indah bagi mereka yang berlibur ke suatu tempat atau sedang hang out bareng teman. Tapi bagi Fia hari Sabtu adalah hari yang biasa saja dan ia gak harus pergi keluar rumah, menurutnya hal itu buang-buang waktu saja. Tapi jangan pikir Fia di rumah sedang memanfaatkan waktunya dengan mengerjakan tugas atau hal yang bermanfaat lainnya. Karena ia sekarang hanya sedang berbaring di tempat tidurnya.

FiAlif Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang