PART 5

75 6 0
                                    

Masa masa menenyangkan bagi Ceria adalah menyanyi di kelas bersama band abal abal yang terdiri dari Vahli sebagai drummer dan Abi sebagai gitaris alat yang di gunakan pun hanya sebatas alat seadanya seperti galon kosong sapu alat pel dan kemonceng semua nya tak luput dari tangan tangan kreatif mereka.

Di saat saat seperti ini Ceria pun menyanyi dengan suara yang asal yaitu cempreng sebenernya teman temannya pun pada heran ketika mendengar suara Ceria menyanyi saat mos dengan sekarang jauh berbeda. Para haters Ceria pun tak bisa di pungkiri karena mereka ada dan nyata mereka menggap bahwa suara yang sering Ceria keluarkan adalah hasil lipsing dari seseorang tak jarang mereka pun sering memandang Ceria dengan pandangan jijik Terutama Serly.

Bukan karena apa, Serly menganggap kalau Ceria itu cewe bar bar yang seenak jidat kalau melakukan sesuatu.
Serly beranggapan bahwa gadis kampung seperti Ceria tidak pantas bersekolah di sekolah elite ini. Tak jarang ketidak sukaan Serly di tunjukan dengan berbagai macam masalah yang di buat nya bersama kedua dayangnya.

Seperti saat ini tiba tiba dari arah pintu Serly datang membawa satu ember air lalu tanpa rasa bersalah di siramkan ke baju Ceria. Semua orang mendadak menjadi bisu sesaat sebelum akhirnya

PLLLAAAK ...

secara refleks Ceria menampar pipi Serly. Sontak semua orang yang menyaksikan di buat tidak percaya oleh perbuatan Ceria.

"Lo ngga punya mata ato gimana ? Gue tuh udah mandi kenapa lo masih siram juga gue bukan tanaman !" Suara Ceria menyadarkan semua orang termasuk Serly.

"Tapi sayang lo masih bau udik maklum lah anak kampung mah gitu".

"Hahahah cantik cantik kok otaknya buriq" Ceria tertawa di ikuti semua orang yang ada di sana.

"Ngga semua orang kampung itu jelek dan ngga semua orang kota cantik" sambungnya.

"Dan makasih juga buat airnya setalah gue pikir pikir ternyata ada untung nya juga buat gue supaya ngga ngantuk lagi" Ceria mengucapkan dengan melangkahkan kaki keluar kelas menuju kopsis.

Di ujung pintu Ceria kembali bersuara "Itu pipi jangan lupa di olesin pepsodent biar dingin".

Secara refleks Serly memegang pipinya dan merasa sedikit nyeri.

" Aish kampret" umpatnya.

Seisi kelas di buat tertawa melihat seorang Serly di tampar oleh seseorang tanpa merasa takut sedikit pun.

"DIIIAMMM LO SEMUAAA" setelah mengucapkan kalimat itu Serly bersama dua dayangnya meninggalkan kelas yang mendadak menjadi hening.

"Tunggu pembalasan gue udik!" Cicitnya pelan.

My Crazy GirlfriendTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang