1. Aku
Namaku Ariz, Ariz Riswan Winata, seorang laki-laki yang bisa dibilang jarang sekali jatuh hati kepada perempuan, bukan berarti aku tidak menyukai perempuan hanya saja menurutku menyukai perempuan secara sembarang akan berakibat fatal dalam kehidupan maupun di kalangan pertemanan.
Oh aku lahir di Tangerang, menghabiskan masa kecil di Serang dan sekarang kembali ke Tangerang. Lebih tepatnya aku orang Banten tulen. Kenapa harus kembali Ke-tangerang, ya mungkin karena ayah dan ibuku memiliki rumah di Tangerang, di Serang hanya rumah paman dan rumah bibiku, dulu aku dititipkan disana karena ayah dan ibuku terlalu sibuk mengurusi sawah berhektar-hektar yang mereka miliki sehingga tidak memungkinkan untuk punya waktu mengurusku, mungkin kalian berfikir tidak baik lantaran aku lebih di nomor duakan daripada sawah-sawah itu, namun kata ibu hasil sawah ini untuk masa depanku kelak, agar aku bisa bersekolah bahkan mungkin meneruskan sampai jenjang universitas, seperti kedua kakak-kakakku yang lain.
∞∞∞
Kakakku satu laki-laki dan satunya lagi laki-laki, lebih tepatnya dua kakak laki-laki, aku menulis seperti itu hanya agar terlihat lebih panjang saja hehe,maaf. Kakak-ku yang pertama bernama Rizwan sangat menyukai lagu dangdut dari Elvi Sukaesih sampai Lesti dangdut academy. Sedangkan kakak-ku Fadli yang satunya lebih suka lagu-lagu barat yang entah apa maknanya, hingga setiap pagi kepalaku pusing mendengarkan kedua aliran musik itu.
"Nanti kalo kamu sudah lulus SMA, kamu harus kuliah di juruan bahasa inggris, agar bisa menjadi personil band bergenre kebarat-baratan" ujar kakak-ku yang kedua.
"Enak saja, kau harus mencintai dangdut,dangdut ini adalah ciri khas masayarakat Indonesia" bantah kakak-ku yang pertama.
"Terserah saja,aku akan mencintai Indonesia dan mungkin akan suka lagu barat, tapi yang lebih pasti adalah aku akan mencintai ayah dan ibu selamanya" tegasku.
∞∞∞
2. Sekolah
Dulu, aku sekolah di salah satu SMA negeri di Tangerang, jurusanku IPS, kenapa aku meilih IPS karena menurutku IPS lebih keren di banding IPA, karena kurang jelas saja kegiatan yang di lakukan anak-anak IPA. Bayangkan saja jika ada seseorang melaju dengan cepat menggunakan kendaraan bermotor malah di hitung kecepatan laju kendaraannya bukannya malah di berhentikan dan disuruh pelan-pelan, toh istilah "alon-alon asal kelakon" lebih baik daripada istilah "semakin ngebut, maka semakin dekat kau dengan tuhan". Kalo kata teman-temanku sih anak IPA itu pinter kebelinger, kata temanku yah bukan kataku.
∞∞∞
Dan di sekolah dulu aku memiliki dua teman karib, yang satu bernama Bobi dan satunya lagi bernama Hanip. Siapa yang akan kuceritakan duluan yah? Oh mungkin Bobi, Bobi adalah laki-laki kurus tinggi dengan rambut yang selalu acak-acakan, pernah sesekali aku tanyakan padanya.
"kenapa rambutmu selalu kau biarkan acak-acakan, seperti tak pernah sisiran saja"
"biar rambutku selalu acak-acakan, tapi rasaku padanya takkan pernah bisa tergoyahkan. Lagipula orang yang memang benar-benar menyukaiku tidak akan meninggalkanku hanya karena rambutku selalu acak-acakan."
Dari jawabannya saja mungkin kalian sudah bisa menebak siapa Bobi. Ya, dia adalah laki-laki yang gemar sekali membuat puisi, dan dia bercita-cita ingin menjadi penulis. Entah apa yang ada di fikirannya, padahal kan penulis itu tidak memilik hasil yang memuaskan, tidak akan membuatnya kaya raya, tapi dia menjawab "bahagia, tidak selalu tentang harta. Duduk berdua dengannya di kursi pelaminan nanti adalah rasa bahagia yang tiada tara". Ya dia aneh, aneh sekali. Tapi dia selalu jadi orang pertama yang membantuku ketika aku sedang merasa di bodohi oleh dunia. Hanip pun begitu, ya meskipun dia selalu sibuk dengan dunia game, dia juga tak pernah keberatan jika aku meminta bantuannya. Waktu sekolah dulu, hanip bercita-cita ingin menjadi youtuber gaming, namun nyatanya sampai sekarang tidak pernah kesampaian, kasian dia.
∞∞∞
Dan di tulisan ini aku ingin bercerita tentang kisah masa SMA yang sampai sekarang belum pernah bisa ku lupa, tentang sosok perempuan yang memang berhasil membuatku jatuh hati padanya, akan aku ceritakan semuanya padamu. Begini Kisahnya:
YOU ARE READING
Loving Queitly
Teen FictionMengungkapkan bukanlah hal mudah bagi laki-laki, sebagian laki-laki lebih memilih untuk menuliskannya, bahkan memendam semuanya dalam-dalam. Dalam cerita ini akan di ungkap sisi lain dari laki-laki yang mungkin kalian tidak mengetahuinya. "Lewat men...