19.

4K 556 94
                                    


Hyunjin memarkirkan mobilnya di parkiran khusus mobil yang berada disekolahnya. Bersampingan dengan mobil mobil mewah milik siswa lainnya.

Hyunjin mematikan mesin mobilnya dab melirik kearah Jeongin

"Arrived,fox."

Jeongin mengangguk lalu melepaskan genggaman yang terus menemani mereka selama perjalanan. Memasangkan masker hitam guna menyembunyikan lebam dan luka yang masih basah di lekukan wajah manisnya

Hyunjin tersenyum menurunkan masker Jeongin lalu menangkup wajah pemuda Yang itu dengan tangan besarnya. Hyunjin memperhatikan tiap inci wajah Jeongin lamat lamat. Mengusap pelan pipi memarnya dengan ibu jari dan tersenyum sendu pada Jeongin

"Luka di wajah lo biar jadi pengingat gue, betapa lalai nya gue ngejaga lo"

Jeongin masih bungkam, dan memandang kembali wajah Hyunjin yang tersiratkan penyesalan di netra legamnya

"Mianhae, Jeongin-ah"

Jeongin menggeleng pelan dan melemparkan senyuman lembut

"Bukan salah Hyung. Jadi stop buat ngerasa bersalah terus, gue gapapa."


Hyunjin tersenyum lagi lalu mengecup pelan hidung pemuda manis itu. Menaikan kembali maskernya lalu mengusak gemas surai gelapnya

"Ayo?"

Jeongin mengangguk.


Hyunjin keluar terlebih dahulu lalu membukakan pintu Jeongin, membuat Jeongin menatap wajah Hyunjin dengan perasaan heran

"Gue bisa buka pintu sendiri"

Hyunjin terkekeh

"I'll do it for my baby"

.
.
.

Jeongin memasuki kelas seperti biasanya, meskipun dengan tatapan aneh siswa siswi lain karena ia datang bersamaan dengan pemuda mengerikan yang selalu jadi bahan pembicaraan murid murid

Sesekali mereka berbisik dan melemparkan tatapan takut kearah mereka berdua. Jeongin tidak menghiraukan apapun, karena hal ini tidak jauh berbeda dengan perlakuan orang orang selama dia bersekolah disini. Yang membedakan hanyalah tatapan remeh dan iba tergantikan oleh tatapan ketakutan yang cukup kentara.


Jeongin duduk lalu mengeluarkan buku pelajaran dan mulai fokus membacanya

Setelah mengenal Hyunjin, rasanya Jeongin sudah sangat jarang menghafal karena pemuda itu selalu saja lebih menarik dari deretan kalimat pada buku pelajarannya. Merasa belakangan ini terlalu malas, maka ia bertekad untuk kembali menghafal. Predikat salah satu murid terpintar belum sudi ia lengserkan.

Brak

Ketika sedang fokus membaca, sebuah telapak tangan besar memukul kencang bukunya dan menimbulkan suara yang cukup kencang.

Jeongin mendongakan kepalanya dan menatap dingin lelaki dihadapannya

Lelaki itu tersenyum remeh menarik paksa masker yang Jeongin kenakan lalu meremat rahang Jeongin kencang hingga membuat empunya meringgis pelan


"well well well, Jeongin. Muka lo kenapa? Gue belom apa apain lo tapi muka lo udah ancur kaya gini"

Guanlin tertawa miring


[1] Save Me • Hyunjeong || COMPLETEDTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang