59. Tingkah

5.9K 281 22
                                    

Kini Kia duduk di atas pangkuan Haifa. Ia masih tetap diam, enggan untuk membuka suaranya.

"Kia..."ucap Haifa membuat Kia yang awalnya menunduk menjadi mendongak menatap wajah Haifa.

"Kia kangen gak sama kak Haifa?"tanya Haifa yang di jawab anggukan oleh Kia

"Peluk kak Haifa dong, kalo kangen!"ucap Haifa seraya menatap mata Kia dengan penuh kehangatan

Haifa merentangkan kedua tangannya, bersiap menerima pelukan dari Kia. Dengan perlahan kia mengulurkan tangannya melingkari perut  Haifa dan menempelkan wajah bagian sampinya di dada Haifa, karena posisi duduknya menyamping

"Nah gitu dong!"ucap Haifa membalas pelukan Kia, ia mengusap usap kepala Kia dengan lembut sambil tersenyum, bibirnya bergerak mengecupi puncak kepala Kia

Arya yang duduk di samping Haifa, melihat itupun merasa bahagia, begitupun orang orang yang berada di sekitar mereka

"Oh iya, Penganten baru nya mana?"tanya Arya

"Di kamar, lagi istirahat kayaknya!"jawab Nathan-kakek Haifa yang posisinya memang di dekat Arya dan Haifa

"Yaellah penganten baru, bisa aja alesannya!"kekeh Arya

"Iya tuh, lagi gak bisa di ganggu katanya!"timpal salah satu sepupu Hanif

"Maklum lah penganten baru!"ucap Syifa-nenek Haifa

"Oh iya, haifa sehat kan? Kandungannya?"tanya Syifa menatap Haifa yang kini masih Asik bercengkerama dengan Kia yang nampaknya sudah mulai nyaman dengan Haifa.

"Sehat kok omah!"jawab Haifa seraya tersenyum

"Kak Haifa, dedeknya cewek apa cowok?"tanya Kia menatap Haifa dengan tangan yang mengusap usap perut Haifa

"Gak tau, kan belum lahir!"jawab Haifa dengan senyumannya

"Harus cewek ya, biar bisa jadi temennya Kia main boneka!"ucap Kia dengan senyum manisnya

"Ya gak tau, doain aja,biar dedeknya sehat, biar bisa ketemu sama kia, bisa main bareng sama Kia!"ucap Haifa

"Aamiin!"jawab Kia dengan senyuman super manisnya

"Uhh manis banget sih senyumnyaaa!!"ucap Haifa gemas menciumi pipi Kia

"Ih, kak Haifa, jangan di ciumin terus, nanti pipinya Kia abis!"ucap Kia

"Hah? Ya gak lah, masa habis? Emangnya di gigitin?"tanya Haifa

"Kan kak Haifa sekarang kalo nyium kenceng banget berasa copot nih pipinya Kia!"ucap Kia dengan senyum jahilnya

"Yee, masa iya copot, tuh masih ada!"ucap Haifa

"Eh, iya, tapi nanti kalo copot gimana? Nanti gak imut lagi dong!"ucap kia

"Yah, narsisnya udah kayak si abang aja sih!"goda Haifa

"Adeknya!"jawab Kia bangga

"Jangan kayak abang ya, narsisnya udah stadium empat!"ucap Haifa membuat Arya menatapnya

"Aku udah akut!"jawab Kia sambil tertawa

"Yahh, lebih parah!"ucap Haifa dengan senyumnya

"Udah bisa ketawa ya? Tadi aja sok sokan gak mau sama kakaknya!"goda mama Kia

"Biarin, ini kan kak Haifa!"ucap Kia membuat semua orang tertawa gemas melihatnya

◎◎◎◎◎

"Bang?"panggil Haifa yang melihat Hanif sekarang berada di dapur rumah milik Salma

Tamu undangan sudah pulang semua, hanya tersisa keluarga Hanif dan keluarga kecilnya, keluarga kecil yang dimaksud adalah ayah bunda, kakak, dan iparnya, selain itu semuanya sudah pulang, termasuk mama dan papa Arya. Karena hari memang sudah cukup malam, sekitar pukul sembilan.

Kesempurnaan Cinta #4✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang