Pagi yang cerah untuk memulai kembali aktifitas sekolah setelah libur semester genap. Di kamarnya, yura baru saja membuka mata dari tidur singkatnya. Melihat arah jarum jam yang menujukan pukul 6:15 a.m, sedikit memejamkan mata dan tersadar bahwa ia akan terlambat jika tak segera bergegas dihari pertamanya masuk sekolah di kelas 3. Dalam hati ia berkata "Sudah dimulai kah?. Ya dialah Shin yura, gadis dengan sejuta pesona yang baru saja resmi menjadi anak SMA kelas 3 di salah satu sekolah SMA ternama di korea.
Setelah selesai mematut diri, lekaslah ia keluar kamar dan langsung berangkat ke sekolah dengan diantar oleh supir keluarganya. Belum sempat yura masuk ke dalam mobil, dari arah belakang ada yang memanggilnya.
"sayang, kenapa kau buru-buru begitu. Ayo, kita sarapan terlebih dulu, eomma sudah menyiapkan banyak makanan."
"Tidak perlu, aku sudah terlambat."
"Aishh, kenapa bicara begitu, yerin saja masih didalam tuh."
"Aku kan beda kelas dengannya."
(kami juga beda dalam segala hal) yura berkata lirih dalam hatinya."Oh, benar juga. Tapi sayang, walaupun kalian beda kelas tapi tetap saja kan kalian satu sekolah, jadi eomma rasa tidak ada bedanya." sang ibu terus saja membujuk putrinya untuk ikut sarapan bersama.
"Sudahlah, mau bagaimanapun aku dan dia tetap berbeda, mau dia terlambat atau tidak itu bukan urusan ku." yura menjawab dengan sedikit nada ketusnya.Wanita dihapannya hanya bisa terdiam dan membirkan yura berangkat ke sekolahnya.
.......
Saat sampai didepan pintu gerbang sekolah, yura melihat banyak siswa/i yang sudah berkumpul didepan mobil yang membawanya. Lantas yura pun turun dari mobil dan seketika itu pula para siswa/i yg berkumpul itu berteriak histeris, melihat hal itu yura hanya terdiam dan sudah menduga ini pasti terjadi.
Salah satu siswa dari mereka mendekat ke arahnya, dan berkata "Sunbei kami sudah menunggumu disini dari tadi dan beruntung kami bisa melihatmu secara langsung, kami kira kau sudah berangkat dan ada di dalam dari tadi." ucapnya sambil senyum-senyum ke arah yura."ahh, begitu, memang ada apa kalian menunggu ku?"
"Sunbei kami sudah lama tidak melihat wajah cantikmu dan mendengar suara merdu mu ketika bernyanyi, jadi kami memutuskan untuk menunggu mu disini."salah satu dari anak kelas 2 menjawab yura dengan begitu lantangnya dan kangsung diangguki oleh bebrapa siswa/i dibelakangnya.
"Terimakasih sudah menungguku, tapi sebenarnya kalian tidak perlu melakukan ini."
"Ahh, sunbei. Tidak papa kami menunggu, oh ya sunbei dibelakang kami juga banyak anak kelas satu yang baru masuk lo, ternyata mereka memilih sekolah kita karena mengidolakan mu juga." yura lantas menengok ke arah belakang anak-anak kls 2 dan matanya menangkap beberapa anak kelas 1 yang memandangnya dengan begitu takjub dan tidak percaya. Yura hanya membalasnya dengan senyum tipis.
Kemudian satu persatu dari mereka banyak yang memberi yura bunga dan juga coklat, tak sedikit pula yang memberikan barang-barang cindera mata lainnya."Khamsahamnida, kalian tidak perlu melakukan semua ini, bertemu saja sebenarnya sudah cukup kan, tidak perlu sampai seperti ini."
"Sunbei, Gogkjeomal. Kami memberikan ini dengan setulus hati, bukan karena apa-apa."
"Arraseo, Gomapta. Mianhe aku tidak punya apa-apa untuk dibagikan."
"Anio sunbei, Gwenchana."
"Yura-ya"
Dari arah belakang tubuhnya yura mendengar ada yang memanggilnya. Oh ternyata itu teman-temannya. Mereka adalah Hwang Rokhee, Jung Jina dan teman-teman satu kelasnya."Sunbei kalau begitu kami masuk duluan ya?"
"oh, Arraseo" yura menjawabnya dengan singkat.
"Yura-ya banyak sekali ini. Ya! ini bahkan baru hari pertama kita masuk sekolah dan kau sudah dapat sebanyak ini?" Rokhee melihat barang-barang ditangan dan dibawah kaki yura banyak sekali.
"Wah daebakyo, kenapa banyak sekali bunga disini, apa ada pemakaman atau ada mereka semua menyatakan cinta padamu? huh?" Jina bertanya dengan nada candaannya.
"Molla, sudah ku beritahu untuk tidak seperti ini, tapi mereka tetap melakukannya." yura membuang nafas lelahnya.
"Keunde yura-ya, kalau kau tidak mau, aku boleh ambil coklatmu tidak?" Han minju siswa tergemuk dikelasnya ini mulai meminta coklat yang diberikan siswa/i padanya. Seperti biasanya, yura pun tidak pernah menolak keinginannya temannya itu, dengan senang hati yura membagikan coklat pada teman-temannya.
"Ya. Han minju, apa kau cuma bisa memikirka soal makanan huh?" Rokhee mulai mengeluarkan taringnya pada Minju.
"Mwo, memangnya kenapa? Yura saja tidak apa-apa tuh, kalau kau tidak mau ya sudah tidak papa biar untuk ku saja." dengan ketus Minju menjawab.
"Siapa bilang aku tidak mau, tentu saja aku mau." langsung saja rokhee memasukan coklat bagiannya kedalam mulut dengan gaya bar-barnya.
Ya begitulah, teman-teman yura, Rokhee si gadis tomboy ajaib yang mengubah penampilannya persisi seperti laki-laki hanya saja dia tetap memakai Rok tepat dia atas lutut seperti siswi pada umumnya. Tapi jangan tanyakan soal lainnya, karna rokhee benar-benar mirip laki-laki dengan rambut pendeknya itu.
Jung Jina gadis serampangan yang sialnya juga sangat cantik tidak kalah dengan Shin Yura, tapi bedanya mereka mempunyai kepribadian yang sangat bertolak belakang yang satu pendiam dan yang satunya tidak mau diam bahkan lebih suka membuat onar. Tentu saja dengan sahabat karibnya Hwang Rokhee.Sampai dikelas, yura kembali teringat dengan kejadian tadi pagi sebelum berangkat sekolah, dimana sang ibu ah anni maksudnya ibu tirinya meminta untuk sarapan bersama dan seperti pagi-pagi sebelumnya yura selalu menolaknya dengan berbagai alasan. Aplagi dimeja makan pasti akan ada ayahnya, mengingat ayahnya sudah kembali dari perjalan bisnisnya. Sudahlah mengingat hal itu hanya akan melukainya kembali, lebih baik mulai membuka buku pelajarannya yang masih baru dan mencari materi yang siap untuk dipelajari.
Dia, Shin yura adalah seorang siswi yang berprestasi disekolahnya. Tidak hanga bidang akademik namun juga pandai di bidang non akademik seperti bernyanyi contohnya, yura mempunyai suara yang merdu dan pandai memainkan alat musik. Mulai dari gitar, piano, biola dan yang lainnya. Selain itu yura juga sangat suka bermain bola voli bahkan gurunya sering mengikutsertakannya di klub bola voli putri sekolahnya sehingga yura sering berlomba di tingkat nasional. Tak heran kalau banyak siswa yang mengidolakannya terutama siswa laki-laki karna selain pandai disegala hal yura juga mempunyai rupa yang sangat cantik, lengkap sudah nilai plusnya gadis 18 thn ini.
Duk!!
Tiba-tiba saja ada yang menaruh sebuah kotak dimeja yura. Melihat hal itu sang empunya hanya mendongak dan terdiam memandang sang pelaku.Tbc
Hayoooo,,, siapa cobak???😄
Mianhae chingu, untuk tokoh Hwang Rokhee aku terinspirasi oleh drakor revenge note 2, aku suka bgt sama rokhee dia ganteng bgt sih😂😂 padahal kan dia itu cewek, disini aku cuma ganti marganya aja, maaf kalau cerita ini gak nyambung atau kata-katanya acak-acakan😅Komen ,kritik, saran, dan vote itu semua sangat dibutuhkan oleh author, karna semua itu adalah motivator terbesar seorang author, eaaakkssss 😅 kata-katanya mulai ngelantur😄🙏🙏
Thank's chingu sudah membaca.
KAMU SEDANG MEMBACA
Homesick
Teen FictionTentang seorang remaja yang merindukan susana rumah beserta kelengkapan anggota keluarga dan kehangatannya, disekolah boleh saja ia menjadi yang terbaik bahkan tak sedikit pula yang mengidolakan, tetapi dibalik semua itu ia banyak menyimpan rahasia...