“udah selesai marah nya?”
Menghampiri kekasih manisnya, tak ada respon sama sekali. Membuat jisung menghela nafasnya sabar, sungguh jisung tak bermaksud membuat kekasih manisnya cemburu
“felix sayang masih marah?”
Felix, kekasih manisnya yang memilih memainkan ponselnya dan mengabaikan jisung itu sesuatu hal yang tak jisung sukai.
Jisung tak suka diabaikan
“ayolah, lo mau apa? Gue beliin”
Felix mendecak tak suka, menatap sinis kekasihnya “lo pikir gue matre”
“yaampun ga gitu sayang, jangan marah gitu. Bikin gue takut fel, serius”
“bacot banget, singkirin badan lo” menggelengkan kepalanya, tetap memeluk felix. Tangannya yang melingkar diperut felix belum wajahnya ia dekatkan pada permukaan leher felix.
Jisung terkekeh sendiri
“harum banget, ganti parfum ya? lebih soft gue suka”
Tak begitu menanggapi ucapan jisung, “singkirin yaampun, entar gue jatuh jisung” menyingkirkan tangan kekasihnya, karena sungguh felix hanya duduk dikursi kecil dan dengan tidak tau diri jisung main memeluknya begitu saja
“ya maafin dulu” jisung tetap kukuh pada pendiriannya, kembali membungkukan badannya memeluk felix erat
Membuat felix menghela nafasnya sabar, untung saja sudah sampai apartemen jika tidak. Mungkin felix malu mengakui jisung kekasihnya
“jisung, jangan buat tanda”
Felix yang merasa permukaan lehernya mulai basah, antisipasi. Hormon remaja jisung itu sulit terkontrol membuat felix berkali-kali memarahi jisung agar tidak membuat tanda-tanda sembarangan terlebih dilehernya
“hehe habis mulus banget lo nya, ini liat leher lo baru gue ciumin gitu udah merah. Kan biar seni sayang”
“seni pala lo, udah minggir gue laper”
Sebisa mungkin menyingkirikan jisung, tapi ya gimana. Kekasihnya tenaganya lebih kuat dari lada dirinya
“berat enggak mau dipeluk gini, lepasin”
Felix meronta, jisung terus saja memeluknya bahkan felix yang sudah berhasil berdiri saja harus terpasa duduk dikursi kembali. Tenaga kekasihnya akan bertambah ketika saat-saat seperti ini
“gemesin banget, pacar siapa ini?” mengecup pipi gembil kekasihnha, kedua tangannya menangkup pipi felix. Membuat felix mendongakan wajahnya malas
“apalagi?”
“ga papa, lucu banget pacar gue” menguyel-uyel pipi felix gemas, sungguh felix sangat lucu
Mengamati kekasihnya, dulu ia salah apa ya? kok bisa menerima jisung menjadi pacarnya
“mikirin apa?”
“kok dulu gue bisa mau sama lo ya? jelas-jelas mantan gue berkelas, kak changbin, hyunjin kok sekarang bisa jatuh gini ya?”
Menjitak kepala felix, yang membuat felix refleks mencubit paha kekasihnya “aduh sakit lix”
“habis main jitak aja, sakit gue bego. Entar otak gue geser gimana?”
“yaudah sih bagus, tinggal digeser balik”
Jisung terkekeh, berjalan menuju dapur. Membuka kulkas, mulai memilih bahan-bahan yang akan ia masak
“mau makan apa?”
KAMU SEDANG MEMBACA
123 | I Love You • Sunglix ✔
De Todo[ tentang jisung yang mencintai felix dan felix yang menyukai jisung ] [ oneshoot , twoshoot, chap (?) ] Dom! Jisung Sub! Felix ©pinkybbeu