09. Ada Apa?

1.9K 298 208
                                    

Bersiaplah untuk menghindar dari sebuah kemarahan terpendam yang mengintaimu

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Bersiaplah untuk menghindar dari sebuah kemarahan terpendam yang mengintaimu.~Moura.

Btw, ada yang nungguin cerita ini update nggak ya? Kok sepi banget😅

Vote dan komen ya.

Happy reading 💙

••••••••

Bibi Ima membawa segelas es teh dan beberapa cemilan. Senyumnya mengembang. "Eh kelamaan ya, Non? Tadi Bibi lagi bersihin taman belakang." Bibi Ima meletakkan nampannya di atas meja lalu ikut duduk di kursi yang ada di depan Kinan.

Kinan tidak menyahut, surat aneh itu masih membuatnya kaget. Kinan yakin surat yang ada dihadapannya sekarang bukan surat biasa, mengingat isinya berupa ancaman.

"Lah, Non kenapa melamun? Enggak boleh melamun loh, nanti kesambet."

Kinan menggeleng, meremas kertas yang dipegangnya.

"Lah, kenapa kertasnya dirusakin? Emangnya nggak perlu lagi, Non?"

"Eh, enggak Bi, ini sampah yang ke bawa pulang." Alibi Kinan.

Bibi Ima mengangguk. "Ya, udah, minum dulu nih, Non pasti lelah." Bibi Ima memberikan satu gelas es teh kepada Kinan, Kinan mengambilnya.

Bibi Ima tersenyum. "Gitu dong Non, patuhi kata orang tua." Lalu Bibi Ima mengambil segelas es teh yang satunya.

"Bi, Kinan boleh nanya sesuatu, enggak?" Kinan meletakkan gelas yang isinya tinggal separuh di atas meja.

"Nanya apa Non, boleh-boleh aja atuh."

Kinan menghembuskan napas kasar. "Menurut Bibi, adakah makhluk halus yang bisa menulis?"

Bibi Ima sontak kaget mendengar pertanyaan Kinan, tak lama setelah itu Bibi Ima tertawa.

"Kenapa Bibi Ima tertawa?"

Pertanyaan itu justru semakin membuat Bibi Ima tertawa. "Non, kamu ada-ada aja sih? Mana ada makhluk halus yang bisa menulis. Non Kinan semakin lama semakin lucu."

Kinan terlihat kecewa, tapi yang dikatakan Bibi Ima ada benarnya.

Bibi Ima berusaha menahan tawa. "Apa jangan-jangan kertas itu yang Non, maksud?"

Kinan terkejut, dia langsung memasukkan kertas itu ke dalam saku roknya.

Bibi Ima menggeleng. "Non, sudah berapa kali Bibi katakan, Non tidak usah terlalu peka terhadap hal-hal seperti itu, jika pun mereka menghampiri Non ataupun mengganggu Non, percayalah kepada yang maha kuasa. Lagi pula mana ada makhluk halus yang bisa menulis, itu hanya ada di film."

Kinan tertegun, Bibi Ima membuatnya membisu, Bibi Ima memang terkadang bijak.

"Dan satu lagi, kurangilah melamun, Non, nanti mudah kesurupan."

Haunted Spirit [Selesai]✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang