"saya terima nikah dan kawinnya Mega Aaralyn binti Bima Permana dengan mas kawin....... Di bayar tunai" suara itu masuk ke pendengaran Mega.
"Ma....." Rengeknya lagi.
"Tuh udah sah. Ayok turun!" Ujar sang mama tanpa merespon rengekan putri bungsunya tersebut.
"Kenapa gak bang Anta aja sih, ma? Kenapa harus Mega... " Kali ini mama Vega menatap Mega sendu.
"Ini demi kebaikan kamu sayang. Lihat tetangga tetangga Oma kamu, banyak yang sudah hamil sebelum menikah. Mama juga semuanya sayang sama kamu Mega" tangis Mega pecah di ikuti tangis Vega mamanya.
"Teh, udah di panggil.... Loh kok nangis?" Meta, sepupu Mega mendekat ke tempat Mega yang tengah menangis dengan mama Vega yang tengah memeluknya.Mega. Gadis itu di apit diantara mama dan sepupu nya menuruni anak tangga menuju ruang tamu rumahnya yang sudah di sulap sedemikian untuk pernikahan pertama di keluarga Permana. Tak banyak tamu undangan di sana. Hanya ke 2 keluarga besar dan orang terdekat dari kedua mempelai.
Bola mata hitam Mega bertemu pandang dengan bola mata coklat milik fajar yang hanya menatapnya datar. Setelah acara ijab kabul lalu tukar cincin, Mega baru sadar jika statusnya sudah berubah . Bahkan seluruh hidupnya juga akan berubah 180° . Tak ada rengekan Mega lagi di rumah keluarga Permana.
Mimpi apa gadis itu semalam sampai harus duduk di pelaminan dengan kakak kelas yang super super beku.
"Weihh.. selamat menempuh hidup baru ketos freezer!" Seru Genta dan bumi, 2 teman fajar yang hadir di pernikahannya dengan mega.
" Ta, cantik juga adek Lo!" Bisik bumi pada anta yang masih bisa di dengar oleh Mega. Lagi lagi mega memutar bola mata jengah. Ia benar benar malas jika sudah berhadapan dengan kedua teman abangnya yang super jail itu.