"Dengan mencintaimu,aku menghancurkan hatiku sendiri"
(Natasha Hermansyah)Setelah semua kejelasan dari dika natasha mulai kembali percaya kepada kekasihnya.
Semua berjalan seperti biasa saat mereka berpacaran, namun semua tidak bertahan lama sebab ada kejadian yang membuat natasha kembali hancur karena cintanya.
Natasha pov
"Gue mau ke perpus dulu ya mau nyari buku buat tugas nanti"
"Oke, lo gak papa kan sendiri kami kekantin duluan ya ntar kami pesenin langsung aja makanan lo" ucap linda
"Ashiyapp" gue sambil mengacugkan jempol lalu berlalu pergi ke perpus
...
Gue masuk ke perpus dan mulai mencari cari buku yang gue perluin.
Tidak sengaja gue melihat ke arah belakang jejeran rak buku, gue rasa ada yang aneh.
Gue seperti mengenal sesorang yang sedang berdiri di ujung rak tersebut walaupun seseorang itu membelakangi gue.
Karena penasaran gue mendekat dan bertapa terkejutan nya gue saat melihat sepasang laki laki dan cewe tersebut sedang berciuman.
Seakan ada petir yang sedang menyambar di hati gue.
"Di..di dika" ucap gue sambil menahan tangis gue
Author pov
Merasa terpanggil Dika membalikan badanya.
Betapa terkejutnya ia ketika mendapati kekasihnya berada di belakangnya
"Natasha" ucap dika dengan wajah yang masih terkejut
Hancur sudah hati natasha setelah melihat bahwa benar itu kekasihnya.
Dan apa ini cewe itu teman sekelasnya. Sungguh gue tidak ada artinya dalam hidup dika selama 1 tahun pacaran dengan nya.
Semudah itu dika menghancurkan hubungan yang di bangun cukup lama.
Natasha melepaskan genggaman nya pada buku buku nya lalu berlari keluar perpus sambil menutup mulut nya.
"Bodoh bodoh gue bodoh banget" natasha merutuki dirinya yang merasa sangat di permainkan
Natsha berlari menuju kelas dan mengambil tasnya. Natsha berlari di koridor sekolah setelah sampai di tempat pengawas natasha meminta ijin untuk pulang karena merasa tidak enak badan.
Pengawas mengijinkan nya karena melihat natasha yang begitu lesu.
Natasha tidak pulang ke rumah melainkan ke danau tempat biasa yang selalu ia datangi ketika ingin sendiri.
"Kenapa sih lo jahat banget" natasha melemparkan satu batu ke dalam danau dengan isak tangisnya
"Apa hubungan kita selama ini hanya permainan buat lo" natasha melemparkan satu batu lagi dan terus saja begitu sambil mengeluarkan unek unek nya.
Natasha pun berdiri dan berteriak sekeras kerasnya
"I HATE YOU hiks...hiks... I HATE YOU" teriak natasha sekeras mungkin sambil menangis lalu natasha terduduk dan memegangi lututnya sambil menangis.
Memori tentang kejadian di perpus masih berputar di kepala nya
"Gak baik perempuan nangis sendirian di tempat sepi gini" seseorang laki laki berdiri di hadapan natasha.
Refleks natasha mendongakan kepalanya dan matanya bertemu dengan sesosok laki laki yang sepertinya anak kuliahan
"Lo siapa" tanya natasha sambil mengahapus air matanya
"Gue Rehan Adendra, cepet bangun" ucap rehan sambil mengulurkan tangan nya namun di tepis kasar oleh natasha
"Gue mau duduk disini aja, mending lo pergi gak usah ganggu ganggu gue" ketus natasha kepada rehan
Bukan nya pergi rehan malah duduk di samping natasha dan memberikan natasha sapu tangan
"Hapus air mata lo, jangan nangis lagi ntar di kira orang gue ngapa ngapain anak SMA lagi" rehan menyodorkan sapu tangannya dan di ambil oleh natasha lalu menghapus airmatanya
"Thanks" ucap natasha singkat
"Nama lo siapa kok pagi pagi gini di sini seharusnya kan masih jam belajar" tanya rehan
"Gue natasha, gue lagi pengen sendiri aja jadi gue pulang cepet. Lo... Bukan orang jahat kan soalnya kan gue gak pernah ketemu lo" ucap natasha sambil memincingkan matanya curiga
"Tenang aja gue bukan orang jahat, gue udah lebih dulu di sini sebelum lo dateng" jawab rehan santai namun natasha sangatlah terkejut. Itu artinya dia mendengar semua perkataan natasha. Seakan tau apa yang ada di pikiran natasha
"Iya gue denger semuanya, maka nya gue nyamperin lo biar lo gak nangis sendirian disini, kalo lo kesambet penunggu danau disini kan bahaya, ntar lo nyebur sendiri tuh ke danau dan lo bakalan gentanyangan ntar gue jadi ngeri kalau mau..." ucapan rehan terputus karena natasha angkat bicara
"Bawel lo baru kenal aja udah bawel banget. Dasar om om" ketus natasha
"Eitss sembarangan bilang om om, umur gue masih 20 ya dan belum punya istri, tapi kalo lo mau jadi istri gue, gue siap kok" ucap rehan sambil menurun naikan alisnya
"Ogah" natasha memutar bola matanya malas lalu berdiri dan hendak beranjak pergi
"Mau kemana lo, udah selesai nih galau nya" ucap rehan sambil menahan lengan natasha
"Apaan sih lo, bukan urusan lo. Gak usah nahan nahan gue" natasha melepas genggaman rehan dan berjalan meninggalkan danau serta laki laki tersebut
"Galak sih tapi cantik, boleh juga nih buat model di perusahaan bokap gue. Gue pastiin kalo ketemu dia lagi bakal gue jadiin pacar sekaligus model ntar" ucap rehan lalu pergi menuju mobil nya.
...
Di sekolah
"Kok lama banget sih natasha udah hampir habis nih jam istirahat" oceh linda sambil memakan makanan nya natasha sebab natasha lama tidak kembali
"Iya ya ke kelas aja kuy siapa tau natasha gak mau ke kantin" ucap sindy dan mendapatkan anggukan dari anita
"Yaudin kalian pergi aja duluan gue mau ngabisin nih makanan dulu" sindy dan anita hanya geleng geleng kepala melihat rakusnya linda
Setibanya di kelas sindy dan anita tidak melihat keberadaan natasha dan tas natasha pun tidak ada di kursinya. Mereka ke luar kelas dan bertanaya kepada teman teman nya yang ada di luar dan mereka tidak melihat natsha.
"Eh lo liat natasha gak" ucap dika kepada sindy dan anita dengan napas ngos ngosan seperti habis lari
"Ini kita juga mau nyari dia soalnya tas nya juga gak ada di kelas. Gue mau nanya ke pengawas dulu" anita dan sindy pun berlari di koridor menuju pengawas sesampainya disana mereka mendapat kabar bahwa natasha pulang lebih awal karena sakit. Mereka bingung sebab natasha sepertinya baik baik saja. Anita pun menelpon, chat namun tidak di angkat dan tidak ada balasan.
"Gue yakin lo pasti ada masalah nat, semoga lo mau terbuka sama sahabat sahabat lo ini" batin sindy
KAMU SEDANG MEMBACA
Persahabatan Dan Cinta
Teen FictionJika Tuhan menciptakan pelangi tuk mengindahkan langit, maka Tuhan menciptakan sahabat tuk keindahan hidupmu. Terkadang apa yang kamu inginkan tak selalu kamu dapatkan, tapi Tuhan selalu beri yang kamu butuhkan, kadang lebih dari yang kamu bayangka...