Clara pun yang baru tau kalo ceino memperhatikan pipi merah nya itu pun, menjadi bingung bagaimana memberikan alasan yang tepat untuk ceino..
Vincent yang baru sadar pun ketika mendengar anak keduanya bertanya seperti itu ke Clara pun, mengerti kalo Clara sedang bingung mencari alasan untuk ceino. Dirinya pun segera membantunya..
"Sayang, mama gak sakit kok. Mama memang begitu kalo pagi, pasti suka merah pipinya apalagi kalo lagi sama papa. Bisa merah terus sayang.." Ujar Vincent dengan menyelipkan kata-kata menggoda kepada Clara, semakin memerah lah pipinya..
"Tante, ceilo kapan bisa nambahnya ? Ceilo pengen lagi makan nasi goreng buatan Tante.." Ujar Ceilo dengan menyerahkan piringnya terhadap Clara..
"Iya sayang, sini mama ambilin.." Ujar Clara yang segera mengambil piringnya milik ceilo untuk menuangkan kembali nasi goreng buatannya yang seperti sangat disukai oleh ceilo..
Ceino yang melihat kakaknya pengen lagi nasi goreng buatan mamanya pun, ingin juga dengan nasi goreng mamanya..
Beruntung dengan ceilo yang merengek untuk menambah nasi gorengnya tadi, ceino jadi lupa dengan perkataan papanya tadi..
Vincent pun tersenyum melihat Clara yang sedikit salah tingkah, mendengar kata godaannya tadi..uhhh..lucu calon mama baru anak-anaknya ini..
Clara pun segera mengambilkan nasi goreng untuk calon anak-anaknya dan mungkin calon suaminya yah, itupun kalo beneran. Dan termasuk dengan dirinya juga ikut sarapan pagi ini bersama mereka..
Ceilo pun mulai tidak merasa sungkan lagi, dengan perempuan yang dianggap mama oleh adeknya itu, walaupun dirinya masih memanggil perempuan itu dengan sebutan Tante sih..
Akhirnya mereka selesai sarapannya, dan Clara pun tersenyum puas melihat mereka yang seperti nya sangat menyukai masakannya itu, bahkan mereka sampai nambah lagi loh hehehe..
"Kalian mau nambah lagi gak ?" Ujar Clara..
"Gak deh sayang, aku udah kenyang banget ini.." Ujar Vincent..
"Aku juga gak Tante, mungkin kalo buat bekal sih boleh hehehe.." Ujar Ceilo..
"Dasar kamu yah sayang, yah udah nanti mama siapin buat bekal kamu disekolah.." Ujar Clara yang baru tau kalo ceilo dan ceino baru TK A dan TK B..
Clara baru tau ketika ceilo memberitahukannya bahwa hari ini dirinya dan adeknya akan sekolah..
Ceino yang mendengar kakaknya ingin membawa bekal pun, menjadi ingin juga membawa bekal masakan mamanya itu. Memang sangat enak masakan mamanya, dirinya sangat menyukainya..
"Mama, ceino pengen juga bawa bekal.." Ujar Ceino..
"Iya sayang, anak-anaknya mama pada mau bawa bekal yah. Yah udah nanti mama siapin bekalnya sebelum kalian berangkat yah.." Ujar Clara..
Clara pun langsung mengambil kotak bekal untuk ceilo dan ceino yang udah tersedia di salah satu rak dapur, dan segera menuangkan nasi goreng buatannya tadi, memang dirinya sengaja memasak nya dengan lumayan banyak, takutnya mereka masih lapar nantinya. Untung aja ceino dan ceilo gak akan lama sekolahnya, namanya juga masih TK kan baru 2 jam belajarnya..
Clara yang sudah selesai pun segera berjalan ke ruang makan kembali untuk memberikan kotak bekal milik calon anak-anaknya itu..
Vincent pun menjadi iri, anaknya dibawain bekal. Lah dirinya kagak, masa bapak ganteng dari anak-anaknya ini dilupain terus sih..
"Sayang, kok aku dibawain bekal juga sih ? Kan kalo aku lapar nanti, gimana ?" Ujar Vincent..
"Gak usah manja kamu, kan masih ada kantin di kantormu, bahkan untuk khusus atasan juga ada. Kalo kamu gak mau makan bareng sama karyawan mu yang lain.." Ujar Clara yang heran entah kenapa setiap dirinya perhatian dengan calon anak-anak nya ini, pasti bosnya langsung seperti anak kecil tingkah lakunya. Aduhh..kalo beneran dirinya jadi istri dari bosnya itu, sama aja ngurus 3 anak dong, gimana dirinya gak bilang begitu. Bos nya kaya anak kecil sih, masa cemburu terus sama anak-anak sendiri sih..
"Bukannya aku gak mau makan bareng sama karyawan-karyawan ku sayang, tapi kan aku mau makan masakan mu lagi nanti.." Ujar Vincent sambil mencebikkan bibirnya ketika dirinya disebut manja oleh calon mama baru untuk anak-anaknya itu..
"Iya, nanti aku siapin. Kan aku juga bakalan kerja hari ini. Yang ada aku bakalan dipecat sama bos ku, kalo aku gak kerja.." Ujar Clara sambil menyindir bosnya itu..
"Lah siapa yang bakalan pecat kamu sayang ?" Ujar Vincent bingung..
"Kamu.." Ujar Clara sambil menunjuk bosnya itu..
"Aku gak mungkin mecat kamu sayang, paling cuman aku pindahin kamu doang kok.." Ujar Vincent dengan kata-kata misteriusnya..
Clara pun menjadi panik ketika kata dipindahkan oleh bosnya itu, pasalnya dirinya takut dipindahkan ke daerah lain untuk pekerjaan barunya padahal kan dirinya udah sayang dengan calon anak-anaknya itu..
"Pindah ?! Maksudnya ?" Ujar Clara dengan nada takut dan wajah cemasnya..
Vincent yang melihat wajah cemasnya milik Clara pun hanya bisa tertawa di dalam hatinya, seru juga nih kalo ngerjain Clara hehehe..
"Iya, aku bakalan pindahin kamu.." Ujar Vincent pura-pura dengan wajah seriusnya..
"Ta..tapi..aku kan gak punya salah bos, kenapa aku harus dipindahin kerjanya hiks..hiks..?" Ujar Clara..
Clara pun tanpa sadar telah memanggil Vincent dengan kata bos lagi, dan dia lupa kalo Vincent paling tidak suka kalo dipanggil bos olehnya..
"Karena kamu punya salah sama aku, makanya aku pindahin kamu.." Ujar Vincent..
Maka semakin pecahlah tangisan milik Clara, sungguh dirinya tidak pernah mau dipindahkan kerjaannya ke daerah lagi, mungkin kalo dirinya belum ketemu dan sayang dengan calon anak-anaknya ini, mungkin akan menerimanya, tapi sekarang posisinya dirinya udah sayang sama calon anak-anaknya itu..
"Hikss..hikss..aku..minta..maaf..hikss..jangan..pindahin..hiksss..aku.." Ujar Clara dengan menangis sesenggukan..
Ceilo dan ceino yang melihat Clara menangis karena papanya pun menjadi tak suka melihatnya, sungguh papanya tega dengan Clara..
"Papa, tanggung jawab Tante jadi nangis kan ?" Ujar Ceilo dengan nada tajamnya ke arah papanya itu, memang kalo dirinya marah maka akan kembali tajam ngomongnya..
"Iya papa, harus tanggung jawab. Mama jadi nangis kan..hiks..hiks.." Ujar Ceino yang berlari ke arah mamanya itu sambil memeluk kakinya..
Vincent pun baru sadar kalo dirinya udah keterlaluan mengerjai Clara, sungguh dirinya tidak pernah ada maksud untuk memindahkan pekerjaan Clara ke daerah lain, dirinya hanya ingin memindahkan jabatan Clara menjadi asisten pribadinya saja, sungguh dirinya menjadi sangat merasa bersalah, dan lebih parahnya anak-anaknya itu marah melihat calon mama baru mereka menangis karena ulahnya..
"Sayang, maafin aku yah. Aku cuman bercanda kok, tadi aku sebenernya cuman mau ngerjain kamu. Maafin aku yah sayang.." Ujar Vincent kembali memeluk Clara dengan menuntun kepala Clara di dadanya, dan dirinya pun mengelus rambutnya agar berhenti menangisinya, sungguh dirinya merasa sakit ketika melihat Clara menangis seperti ini..
"Hiks..tapi..gak..bakalan..dipindahin..kan..hiks..?" Ujar Clara..
"Gak sayang, aku cuman mau pindahin jabatan kamu jadi asisten pribadi aku aja. Kan jadi bisa berduaan sama kamu sayang, jadi kalo aku lagi kangen sama kamu, bisa langsung meluk kamu, tapi kalo kamu mau yang lain juga aku siap kok.." Ujar Vincent dengan nada menggodanya lagi..
KAMU SEDANG MEMBACA
Suamiku Duda Beranak 2
Любовные романыClara yang baru pulang kerja, dikejutkan dengan suara anak kecil laki-laki yang memanggilnya dengan sebutan mama.. penasaran cerita dengan ceritanya..