first meet

322 17 2
                                    

Namjoom pov

Aku keluar dari kamar Misoo dan kembali ke kamarku. Aku mengambil ponselku dan menelfon Sejin hyung.

"Halo? Hyung dimana?" Tanyaku

"Di bighit, ada apa Namjoon-ah?" Tanya Sejin hyung

"Tak apa, ada yang ingin aku bicarakan denganmu hyung, aku akan ke sana sekarang."

"Sekarang? Arasso."

Tut

Aku mematikan telfonnya dan langsung pergi menuju bighit.

Sesampainya di sana aku langsung menemui Sejin hyung dan kami memutuskan untuk berbicara di ruangannya.

"Jadi apa yang ingin kau bicarakan?" Tanya Sejin hyung.

"Darimana kau mendapatkan asistenmu itu hyung?" Tanyaku

"Misoo? Kenapa? Apa dia membuat masalah? Aish anak itu." Ucapnya

"Tidak dia tidak membuat masalah, aku hanya ingin bertanya saja."

"Dia adiku" jawab Sejin hyung yang membuatku sedikit terkejut.

"Tidak mungkin hyung jangan bohong, margamu saja park dan dia bermarga kim. Dia lebih cocok menjadi adiku hyung." Godaku

"Kenapa kau ingin tau?" Tanyanya

"Aku hanya ingin tau saja, aku sudah mengobrol dengannya tadi. Ketika aku tanya hal ini, dia bilang aku harus bertanya padamu dan katanya kau akan menceritakan semuanya padaku, karenaa ya aku leader di grup ku." Aku berbohong.

"Benarkah?" Tanyanya ragu

"Iya, dia menyuruhku bertanya padamu." Ucapku berusaha meyakinkannya

"Hmmm dia adiku, tapi bukan adik kandungku." Ucapnya

"Lalu?"

"Aku bertemu dengannya sekitar 6 tahun yang lalu. Sebelum aku pindah ke Seoul dan bekerja di bighit. Dengar, aku akan ceritakan ini tapi kau jangan bilang ke siapapun." Pinta Sejin hyung.

"Baiklah, tenang saja hyung aku tak akan bilang ke siapapun." Ucapku

"Aku bertemu dengannya di atap gedung mall terbesar di kotaku dulu. Saat itu aku ingin bunuh diri dan aku bertemu dengannya yang ingin bunuh diri juga. Aku ingat dengan jelas dia masih memakai seragam sekolahnya, rambutnya di gerai dan dia tampak cantik ketika angin menerpanya. Waktu itu aku sudah berdiri di tepi gedung, tapi tiba-tiba dia memanggilku dan menanyaiku dengan pertanyaan polosnya."

"Apa yang dia tanyakan hyung?" Tanyaku

"Dia bilang : Ahjussi apa kau mau bunuh diri juga? Apa melompat dari situ akan membuat kita mati? Jika iya, aku ingin melakukannya juga. Mendengar pertanyaannya tiba tiba aku jadi takut untuk terjun dari gedung itu. Dan aku pun tidak jadi bunuh diri, dia pun juga tidak jadi."

"Kenapa tidak jadi?" Tanyaku

"Yak kau berharap aku mati saat itu?" Tanyanya ngegassss

"Tidak hyung bukan itu maksutku."

"Dia menyadarkanku bahwa aku masih beruntung, masih ada orang yang memiliki masalah lebih berat daripada masalahku saat itu. Dan dia tidak jadi bunuh diri karena aku mencegahnya. Beberapa hari kemudian aku bertemu dengannya lagi di kantor polisi." Jelasnya

"Di kantor polisi?" Tanyaku sedikit terkejut

"Iya. Aku kesana untuk melaporkan kehilangan mobilku dan bertemu dia yang sedang di tahan di dalam sel, rambut dan pakaiannya berantakan dan wajahnya yg lebam. Dia habis berkelahi dengan temannya dan tak ada yang menjemputnya di kantor polisi, saat ku tanya dimana orang tuanya dia hanya bilang dia sebatang kara. Dan yaa setelah itu aku menjadi walinya. Setahun kemudian kami pindah ke Seoul." Jelasnya

Bangtan's Golden ManagerTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang