"Kenapa Lo ragu sama gue Fin?? Gue kurang apa Fin?? Selama ini gue selalu di samping Lo?? Jelasin sama gue Fin Lo ragu sama gue kenapa??" Tanya Alan penasaran,
"Gue gak ragu sama Lo Lan, jangan berpikiran negatif dulu, gue saat ini belum siap aja pacaran lagi, gue-" Fina tidak melanjutkan kata-katanya,
"Lo kenapa??"
"Gue pernah punya masa lalu yang buruk dengan cowok Lan jadi gue belum siap aja nerima cowok lagi. Masa lalu gue tentang cowok gak ada yang putus secara baik-baik. Gue-" Fina memutuskan kata-katanya kembali, sekarang ia menunduk untuk menghalau agar Alan tidak mengetahui bahwa ia sedang menangis,
"Sumpah Fin Lo cerita jangan putus-putus, Lo jangan nangis juga, kalau Lo belum siap cerita kalau Lo belum siap nerima gue gak pa-pa kok, gue terima" Ucap Alan sambil menghapus air mata yang ada di pipi Fina,
"Enggak Lan, semenjak kehadiran Lo disini gue gak ngerasa kosong lagi. Gue ngerasa ada seseorang yang buat gue punya semangat hidup lagi. Gue-" Perkataannya dipotong oleh ucapan Alan,
"Maksud Lo semangat hidup apa Fin?? Bukannya Lo dari awal masuk orangnya biasa-biasa aja ya?? Gak kayak nyimpen kesedihan gitu?? Dan Lo malah ketawa-ketawa kayak anak lain yang gak punya kesedihan. Jelasin" Tanya Alan penasaran dan ia menekan kata-kata akhirnya itu. Fina menarik napas panjang untuk memulai ceritanya,
"Gue dulu pernah gak punya semangat hidup gara-gara masa lalu gue, dan Lo bilang gue dari awal masuk kelas biasa-biasa aja malah lebih tertawa kayak anak lainnya??" Tanya Fina kepada Alan yang masih betah jongkok di depannya itu,
Alan hanya menjawabnya dengan anggukan kepala,
"Lo salah Lan, seseorang yang setiap harinya terlihat biasa saja atau malah lebih ke tertawa terus dia menyimpan kesedihan di hatinya. Dia tertawa hanya untuk menghibur dirinya sendiri. Ia tertawa hanya karena tidak ingin orang lain disekitarnya mengetahui kesedihan dan permasalahan dirinya. Walaupun ia tau orang itu baru di hidupnya tapi dia gak mau buat khawatir orang itu, karena kalau orang lain tau kesedihannya orang itu akan merasa selalu kasihan terhadap dirinya. Dan gue ngak mau itu terjadi." Fina mengawali cerita nya dengan kata-kata itu dan diberi penekanan di akhir,
"Gue pernah dua kali pacaran tetapi kedua-duanya tidak memiliki akhir yang baik. Gue pacaran pertama kali awal kelas 9 SMP. Gue deket sama dia sih dari kelas 8 karena dia ketua kelas dan gue sekretaris kelas. Memang dia ganteng, pinter sama kayak Lo tapi bedanya dia gak dingin. Dia nembak gue di awal kelas 9 itu ya gue terima karena memang gue udah nyaman sama dia. Hubungan kita berjalan seperti hubungan kekasih lainnya. Sampai suatu ketika setelah kita merayakan anniversary ke 11 bulan setelah kita pulang sekolah dan setelah UN terakhir kita mutusin untuk jalan ke mall setelah gue dan dia ganti baju di rumah masing-masing. Setelah berjalan-jalan di mall kita udah mau pulang tapi gue ketemu sahabat lama gue. Nah setelah kejadian ini dia mulai berubah, dia bukan dia yang gue kenal dulu. Gue mikir mungkin dia bingung mau SMA atau SMK jadi dia diemin gue aja. Disitu gue terima pemikiran gue, gue biarin ternyata sampai lima hari dia gak ada hubungin gue. Akhirnya gue samperin lah ke rumahnya karena memang gue udah diperkenalin ke orang tuanya dia, orangtua dia itu sibuk ngurus bisnis jadi jarang ada di rumahnya. Setelah sampe di rumah dia gue langsung ngetuk pintu dan ternyata yang bukain bukan dia biasanya dia yang bukain, gue tanya sama bibi yang buka pintu itu 'Kenzo ada di rumah bi??' bibi itu gak jawab dia cuma ngangguin kepalanya aja. Gue langsung naik ke kamarnya, tanpa ngetuk pintu gue langsung buka kamarnya betapa terkejutnya gue ngelihat dia ciuman sama sahabat lama gue yang kita temuin di mall itu. Disitu gue langsung ngucapin putus dan gak pernah mau dengerin penjelasan dia. Lo tau kan gimana sakitnya hati Lo disaat ngelihat pacar Lo ciuman sama cewek lain yang ceweknya itu sahabat Lo Lan?? Sakit gue. Dari situ gue gak percayaan lagi sama cowok. Gue anggap semua cowok itu kecuali bokap sama Abang gue itu pembohong. Gue-" Fina tidak melanjutkan kata-katanya lagi ia langsung menangis kembali karena ia mengingat kembali luka yang ia dapat tiga tahun yang lalu itu.
"Udah kalau gak kuat cerita gak usah diceritain Fin." Ucap Alan kasian dengan Fina sambil membawa Fina kedalam pelukan hangatnya, Fina pun menangis di pelukan Alan, Alan pun mengelus punggung Fina yang bergetar itu. Fina mengangkat kepalanya dari dada bidang Alan untuk melanjutkan ceritanya,
"Enggak Lan gue harus cerita. Karena sebentar lagi Lo bakal jadi seseorang yang berharga di hidup gue" Ucapnya menatap Alan dengan mata sembapnya dan senyum manisnya,
"Apa dengan Lo ngomong kaya gitu artinya Lo 99% udah mau nerima gue Fin?" Tanya Alan semangat lupa dengan suasana mellow tadi. Fina hanya menjawab dengan gidikan bahu saja,
"Gue lanjut, akhirnya gue dan dia putus dan untungnya kita ngak satu SMA. Di awal MOS gue ketemu satu cowok yang bentuknya baik sih. Dia sekelas sama gue. Dia deketin gue terus, dia selalu ada sama gue, sedikit demi sedikit dia mulai menghilangkan luka yang dibuat Kenzo. Gue akhirnya percaya lagi sama yang namanya cowok karena si Nathan. Dia nembak gue di semester 2 kelas 10 dan karena gue orangnya gampang nyaman ya gue terima deh dia. Di pacaran kita yang ke delapan bulan dia berubah, berubahnya dalam arti bukan ke lebih buruk tapi dia semakin perhatian, perhatiannya itu berlebihan banget, dan gue ngerasa perhatian itu ada sesuatu yang akan terjadi. Dan bener setelah tiga hari kita ngerayain delapan bulan kita pacaran, ternyata dia ke..celakaan yang me..renggut nyawanya Lann... Gue disitu ben...er-bener gak tau ha..rus ngapain, dia bener-bener ka..yak seseorang ya..ng cuma diutus Tuhan un..tuk nyembuhin luka gu..e, terus se..telah luka i..tu sembuh di...a diambil la..gi sama Tuhan. Dan dari situ gu..e pengen ja..di orang yang menu...tupi kesedihan gue..e dengan cara ter..tawa terus, ka..rena dia per..nah bilang waktu kita ngerayain delapan bulan kita 'Jangan bu..at orang ya..ng di sekitar..mu khawatir, jangan nun...jukin kesedihan..mu di depan orang la..in karena itu sama aj...a nunjukin kelemahanmu di de..pan mereka, tetap jadi ga..disnya Nathan yang ku..at apapun yang ter...jadi nantinya, kalau nan..ti Nathan udah gak di...sini ingat kata...kata Nathan itu ya Fin' terus habis di...a ngomong kayak gi..tu dia meluk gue er...at Lan seolah...olah itu pelukan ter...akhir gue sama di..a dan ter...nyata itu memang pelu...kan terakhir kita Lann" Cerita Fina sambil mengais tersedu-sedu. Alan yang tidak tega melihat Fina nya yang menangis seperti itu langsung membawa Fina ke pelukannya lagi,
"Luapin semua Fin gak pa-pa gue selalu disini di samping Lo. Jangan pernah menganggap kalau gue orang asing di hidup Lo karena gue nanti akan buat Lo senang tanpa adanya luka. Mungkin gue bisa janji-in itu tapi kalau misalnya ke depannya gue buat Lo terluka kasih tau gue Fin jangan dipendam sendiri, kasih tau gue kalau misalnya Lo gak suka gue yang gini gue yang gitu. Gue cuma pengen buat Lo seneng Fin. Ingetin gue kalau misalnya itu salah" Ucap Alan kepada Fina yang secara tidak sadar air mata Alan pun menetes melihat keadaan Fina yang masih terisak di pelukannya dan mendengar cerita Fina tadi,
Setelah merasa tangisnya mereda tetapi masih ada isakannya Fian melepas pelukan nyaman Alan itu. Ia memandang langsung ke arah mata Alan melihat apakah ada kebohongan yang diucapkan Alan tadi dan Alan pun membalas tatapan Fina, dan Fina tidak menemukan kebohongan apapun dimata itu, Fina cuma melihat ketulusan dari kata-kata yang keluar dari mulut Alan tadi. Mereka cukup lama bertatapan seolah menyiratkan kekuatan untuk mereka masing-masing.
"Lan apa yang Lo ucapin tadi bener?? Yang Lo ucapin tadi beneran dari hati??" Tanya Fina, walaupun mata Alan menunjukkan begitu tetapi Fina pengen mendengarnya langsung dari mulut Alan,
"Perlu gue buktiin pake apa Na?" Frustasi Alan.
Entah keberanian dari mana Alan memajukan tubuhnya ke arah Fina dan mensejajarkan wajah mereka, setelah itu Alan menarik kepala belakang Fina dan....
Chuppp....
TBC...
Typo bertebaran...
Jangan lupa vote and comment....
Terima kasih.....05 Juli 2019
*Nb: Aku mau nanya sama kalian part 24 di waattpad kalian setelah part 6 atau setelah part 23??
KAMU SEDANG MEMBACA
BAD TWINS [Selesai]
Teen FictionSaudara kembar yang berbeda sifat tetapi memiliki kenakalan yang sama? Itulah Alan Alfian Lemos dan Alex Alfian Lemos, saudara kembar yang perilakunya membuat orang geleng-geleng kepala melihatnya, saudara kembar yang dijuluki dengan 'BAD TWINS' ole...