05 - Her Answer is ...

1.1K 203 150
                                    

Jangan lupa tinggalin jejak dengan vote dan komen yaaa 😘

.

.

.

.

.

.

.

.


Aku nyaris tak bisa menutup mataku sama sekali malam ini.

Bayangan dari setiap sentuhan noona hari ini membuatku gila, ingin terus merasakannya dan tak melepasnya sama sekali. Bahkan, aku masih ingat dengan jelas bagaimana licinnya permainan bibir kami hingga saling membelit satu sama lain.

Astaga! Noona benar-benar candu yang lebih berbahaya dari narkoba.

Berulangkali aku mencoba menutup mata untuk membawa diriku menuju alam mimpi, namun berulangkali juga bayangan nista itu kembali muncul. Sialan! Aku jadi menginginkan noona lagi.

Aku memilih mengambil ponsel, mengetikkan sebuah pesan pada sang pencuri hati kesayanganku yang mungkin sudah jatuh terlelap saat ini.


Noona, sudah tidur?
Terima kasih untuk hari ini. Aku benar-benar menyukai setiap detik bersama noona hari ini.
Tidur yang nyenyak dan semoga noona mimpi indah.

Salam sayang dan cinta dariku, brondong manis noona.



Aku tersipu sendiri melihat betapa menjijikannya pesan yang kukirim pada noona. Tapi aku tak perduli, yang penting aku sudah meluapkan seluruh perasaanku agar noona mengetahuinya. Sedikit lagi aku akan mendapatkan hati noona, sedikit lagi.

Buah dari kerja kerasku selama ini yang sempat terabaikan dan dipandang sebelah mata oleh noona. Nasib baik aku tak menyerah ketika kerap kali menerima penolakan saat itu. Jika saja aku menyerah, mungkin aku tak akan pernah sekalipun merasakan bibir manis noona seperti hari ini.

Astaga pikiranku.

Tidak, maksudku merasakan menjadi dekat dengan noona seperti sekarang.

Maaf, noona memang senang sekali membuatku lepas kendali saat berbicara. Noona itu, salah satu kendali terbesar dalam hidupku. Jadi wajar saja jika aku terlihat seperti budak cinta noona, karena memang sejatinya seluruh isi hati dan pikiranku memang sudah terbudaki oleh noona. Aku akan mengikuti apa saja yang dikatakan noona, kecuali satu.

Menjauhinya.

Hanya itu yang tak bisa aku kabulkan ketika noona mengucapkannya.

Sudahlah, pikiran dan ragaku sudah lelah. Aku ingin tidur saja. Siapa tahu mimpi akan membuatku kembali mengulang kegiatan kami saat di teater dan mobil tadi. Hehe.

Bye. Tolong jangan ganggu aku dulu ya wahai kalian para penyandang tuna asmara.

○○○

Hari ini jurusanku mengikuti lomba yang diselenggarakan oleh universitas. Puluhan jurusan dari universitasku ikut bergabung untuk memeriahkan lomba yang digelar guna memperingati hari ulangtahun universitas yang bahkan jauh lebih tua dari umur halmeoniku. Tak terkecuali jurusanku.

NoonaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang