Ternyata (2)

158 4 4
                                    

I'm not okay Now. But I will okay soon. Don't be sad, god has planned the best.

Nabilla Putri imelda~

T_T T_T

Di taman belakang Rumah Sakit, tepat ditengah sebuah rerumputan yang berwarna hijau. Disepanjang jalan menuju taman belakang terdapat pot berwarna putih yang ditumbuhi oleh bunga pucuk merah.

Sebuah taman yang indah. Meski terletak dibelakang Rumah Sakit, taman ini tak kalah menarik dengan taman yang berada di ibu kota.

Kursi yang tebuat dari besi, berwarna merah mengkilat dan bermotif bunga yang memiliki akar dengan gaya melenggok keatas. Dua insan yang tengah duduk kini bercengkrama. Yang tak lain adalah Nabila dan Ricky. Nabila yang menatap kearah seorang anak kecil yang juga duduk didepan sebuah pohon sambil memainkan rambutnya yang bergelombang.

"Lo sedang liatin apa?"

Akhirnya Ricky membuka percakapan, karena dia sibuk memperhatikan Nabila yang memperhatikan sosok anak kecil.

"Lihatlah anak itu. Dia menderita penyakit Kanker otak. Namanya Anggun. Gue pernah melihatnya tadi pagi di depan kamarnya. Dia sedang dimarahi oleh ibunya karena ingin membeli es krim. Seharusnya dia menikmati masa kanak-kanaknya dengan bahagia. Bermain dengan anak yang lainnya. Memakan yg seharusnya anak anak lain makan. Tidak merasa teracuhkan, apalagi orang tuanya yang udah mulai pasrah dengan keadaan anaknya. Itulah mengapa gue gak pernah ngeluh dengan keadaan."

"Bukannya penyakit lo sama dengan penyakit anak kecil itu?"

Nabila terdiam. Bagaimana dia tahu penyakit gue. Pikirnya.

"Lo pasti bertanya tanya kan kenapa gue tahu penyakit lo itu. Jadi orang yang cerdas makanya. Yang nganter lo kerumah sakit siapa? Kan gue, jadi gue tahu lah."

"Oh."

Nabila sudah bekerja sama untuk merahasiakan penyakitnya dari orang lain. Tapi dia lupa, tidak semua Rumah Sakit ia ajak kerja sama. Hanya Rumah Sakit yang sering dikunjunginya.

"Kakak lo gk akan tahu kok. Kenapa lo gk pernah cerita?"

Nabila menghembuskan nafasnya perlahan. Dan menarik nafas kembali. Dia siap bercerita kepada Ricky karena dia sudah tahu sedikit tentang dirinya.

"Seseorang pernah berkata kepada dirinya sendiri ketika dia terjatuh, ketika dia rapuh aku berada disampingnya. Dia mengulang perkataan yang sama."

Ricky mulai terdiam. Entah mengapa dia merasa ada yang janggal dengan perkataan Nabila. Sesosok bayangan muncul dalam pikirannya. Lalu dia bertanya lagi kepada Nabila.

"Kata kata apa yg sering diucapkan oleh dia?"

"I'm not okay now. But I will okay soon. Dont be sad, god has planned the best"

Kenapa Ricky tidak asing dengan kata-kata tersebut? Sepertinya kata kata itu yang pernah diucapkan oleh kakaknya.

"Kenapa lo diem? Lo kenal dengan dia?"

"Ehh eng enggak. Kenapa gue gak boleh diem?"

"Oh yaudah."

Her First LoveTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang