01

5 3 6
                                    

Assalamualaikum 😘😘

Crita ini autor buat berdasarkan pengalaman dan sedikit dramatisasi (gak dikit sih, buanyak wkwk)

🍁🍁Happy reading🍁🍁

🌹 🍁 🌹 🍁 🌹 🍁 🌹 🍁 🌹 🍁 🌹 🍁

"Joooo" Ucapku sedikit merengek, jujur hari ini aku mau curhat sama si jo. Tapi melihatnya asik melihat bintang aku jadi raguu.

Uhhh tapi aku mau cerita masalah serius dan mendesak dan menyangkut masa depan dan sangat penting dan harus di katakan dan harus sama si Jo dannn lain-lain deh

Bilang gak ya?

Bilang

Enggak

Bilang

Enggak

Bilang

Enggak

Bilang

Enggak

Ahhh bilang aja deh

"Jooo" 

"hmm"

Selalu saja begini, Setiap kali ngeliat bintang si jo emang gak mau di ganggu. Dia dari kecil pengen banget jadi astronot tapii yahh orang tuanya enggak dukung sama sekali.

"Jonoo ihhh" Kataku lagi sambil menarik-narik lengan Jo yang entah sejak kapan sebesar ini.

"Kenapa sih srikk"  Katanya memandangku dengan wajah masam.

"Panggil diah aja dudul, males gue di panggil srikk jo" Aku mengerucutkan bibir kesal. Giamana enggak coba sahabatku yang satu ini gak mau manggil Dyah kaya yang lain

"Idihh, nama lo kan emang Sri. Gak usah sok gaul deh sok-sok an mau di panggil diah"

"Diah kan juga namaku dodol. Sri Dyah Ayu Pitaloka. Masa gak tau sihh. Percuma temenan dari orog kalo namaku aja gak tau uhhh"

"Srii"

"..."

"Srikk"

"..."

"Dyahh"

"Hmm"

"Liat aku" Kata jo sambil menepuk sofa di sebelahnya. Mengkodeku untuk duduk di sebelahnya ihhh modusss

"Apa?"  Ucapku sambil mencari posisi wenak alis PW

"Liat aku!" Iya kamu ganteng aku tau dan aku udah liat Jo

"Gak"

"Liat aku!" udah udah aku tau kamu ganteng

"Gak mau"

"Aku bilang liat aku!" Upss kayaknya Jo udah mulai serius nih. Karna Jo gak pernah Aku-Kamu an sama aku.

"Ga"

"Liat aku srik!" Ucap Jo tegas. Tangan besarnya sigap menarik tubuh kecilku di pelulanya. Meskipun aku udah sering liat Jo tapi dengan jarak sedekat ini jujur bikin aku nervous, bukanya lebay ya? Emang kenyataanya gitu.

"Apasih Jo, lepasin gak?" Serius ini tangan ku kok jadi lembek banget sihhh. Aku memberontak melepaskan diri but you know lah. Aku lemah karna tatapan matamu eaa~

"Gak bakal, Liat aku!" Kata Jo penuh penekanan. Dan itu tangan sejak kapan sih sekokoh itu. Astagaaa dedek gak kuat di giniin terus bangg.

"Sri.." Ucap Jo dengan nada rendah. Sepoi-sepoi angin memerpa rambut urak-urakanya yang setengah berkeringat. Temaram bulan menyinari separuh wajahnya yang sedikit bereringat karena memanjat pohon. Dan entahh kenapa itu semakin membuatnya terlihat uhhhhhhh... Entahlah.

"Aku udah bilang berkali - kali sama kamu yaa, aku gak suka liat kamu ngambek gitu, apalagi make monyong-monyongin bibir kaya gitu" Katanya lagi dengan nada sangat lembut. Suaranya yang bass sangat indah mengisi sunyi malam.

"Sekarang semyum yaa" kata Jo lembut. Ia tersemyum sambil menatapku sangat intens. Ia juga mengeratkan pelukanya mengikis jarak di antara kami.

Alih-alih tersenyum aku malah semakin bernafsu mengerjainya dan membuatnya marah. Bukan sri namanya kalo gak ngusilin si Jo. Aku kembali memonyongkan bibir pura-pura semakin merajuk padanya.

"Sri..."

"Apa?"

"Kamu denger gak sih aku tadi bilang apa"

"Hengghh" Kedua tangannya bergerak lembut mendekatkan wajahnya ke wajah ku. Aku terkesiap. Nafas mint miliknya benar-benar merasuk ke rongga-rongga hidungku menghidupkan sel syaraf otakku yang sedari tadi rasanya membeku.

"Jo!"

"Apa? Banyak cewek di sekolah bilang ciumanku yang terpanas loh"
Ohhh tydakk! Dedek masih polos bangg

"mmaaaksssudd kaaa" Aku gagap! Serius aku nervous bangett. Wajah kami sekarang hanya berjarak 2 senti dan ini sangat berbahayaaaa.

"Mau coba?"

"Engg... Kammuuu mmau cciumm akku?" Astagaaa! Itu tadi yg keluar suaraku apa kentut yaaa kok gitu amattt. Astaga itu bukan aku yaaa bukan akuu
"..."

Jo hanya diam. Mata elangnya sedari tidak beralih dari ku. Senyumnya merekah uhhh hari ini aku baru sadar kalau jo sangat tampan. Tapi tidak! Ini salah

"JO!"




🌹🍁🌹🍁🌹🍁🌹🍁🌹🍁🌹🍁🌹🍁

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Apr 25, 2019 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

My Lovely Vlinder Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang