Semu

BAB 1 : Yogi

Yogi adalah anak dari teman bapakku. Sosok pria tampan bertubuh tinggi jangkung. Ia berkulit putih pucat, tapi tetap manis karena diimbangi rona bibirnya yang kemerahan. Ditambah lagi dengan hidungnya yang mancung mampu membuat kesan lekuk di wajahnya tertata dengan rapi.

Namun, bukan semua itu yang membuat aku tertarik padanya. Satu hal yang istimewa adalah matanya. Membuatku termanipulasi lemah dengan keadaan saat bersamanya. Belum lagi ketika ia menatapku lekat-lekat, seakan aku ikut terbenam masuk kedalamnya hingga terbukalah jendela hati.
***

Awal mula perkenalanku dengan Yogi yaitu ketika ia menjadi guru les privat empat mata pelajaran ujian nasional, dengan waktu selama tiga bulan dan jadwal seminggu sekali ia ke rumahku. Umurnya empat tahun lebih tua dariku. Jadi, aku harus memanggilnya kakak.

Sekarang ia sedang menjalani studi profesi ners. Jangan bingung dulu, meski Yogi kuliah dikeperawatan dulunya ia adalah siswa unggul. Selalu mendapat peringkat satu paralel dan nilai rata-ratanya 9,5 serta belum pernah menyandang status remidi gara-gara lupa tidak belajar ataupun belum paham dengan pelajaran.

Aku tahu itu dari bapak. Semua hal tentang prestasi Yogi diceritakan bapak untuk meyakinkanku mau join les dengan Yogi.

Awalnya memang sedikit membosankan. Pada pelajaran bahasa inggris tiga jam aku disuguhi dengan ratusan vocabulary yang harus kuhafal dalam waktu itu juga. Bisa dibayangkan kan? Apalagi saat pertemuan pertama, sikapnya yang dingin, tak mau basa-basi, sedikit cuek, dan yang membuat aku geram adalah tatapanya yang terlihat seperti meremehkan dan mampu membuat perutku mulas!

Namun, seiring berjalannya waktu aku mulai akrab dengannya. Aku merasakan kedekatan lebih ketika ia datang ke rumahku saat aku sedang lihai bermain gitar sambil menyanyikan sebuah dendangan lagu. Dia menatapku lekat lama penuh arti. Kala itu diriku melayang-layang seakan aku berada di suatu ruang anti gravitasi yang menyesakkan. Kala itu juga aku percaya pada guru seni budaya ketika aku SMA. Salah satu trik wanita memikat hati laki-laki yaitu dengan ia bisa bermain gitar. Coba saja!

Namun sayang kedekatanku dengannya hanya pada minggu-minggu terakhir les. Sial bukan?! Membuat aku dilematis setelahnya. Setengah ingin tak mau ia pergi, dan setengahnya lagi aku tak bisa berbuat apa-apa karena memang seperti itu program les dia.

Satu hal lagi yang membuat aku tertarik padanya yaitu senyumannya. Mampu membuat kakiku luluh lemas dan mampu membuatku merasakan kedamaian yang sesungguhnya!

Dialah Yogi, seseorang yang mampu membuat hidupku terasa indah karena kebijaksanaannya. Dia memang bukan siapa-siapaku, tapi ya begitulah aku memendam sebuah rasa yang indah tulus dan dibangun kokoh oleh sajak-sajak rindu yang terus saja bergentayangan setiap waktu!

--------
Baca part selanjutnya juga ya : "The Original Psychopath"

.

Kritik dan saran?