Nayla menatap satu persatu orang di kelasnya, lalu membuka HP untuk mengirim pesan pada Satya.
Nayla : Gak ada yg mencurigakan
Satya : pokoknya was-was. Lo bakalan diteror lg hari ini
Nayla : makanya gue gk keluar kelas,-
Satya : Lo bs diteror di dlm kelas juga kali. Oneng dasar -_-
Nayla : teror apa? Tau?
Satya : mana gue tau orang bkn gue yg teror
Nayla : dasar -_-
Satya : watch out ya!
Nayla : hmm
Nayla : Kok lo tau Sinta bakalan teror gue?
Satya : kn gue udh cari tau-_-
Nayla : ok.
Sekali lagi, Nayla menatap orang-orang di kelasnya yang sibuk sendiri-sendiri. Nayla menghela nafas lega saat bel tanda istirahat berakhir akhirnya berbunyi. Semua murid segera masuk ke kelas.
"Lo kenapa tumben gak ikut ke kantin sih? Ada Hermes nyariin." lapor Gita.
"Nggak ah. Nanti ikut gue ke ruang KKS ya?" ajak Nayla.
"Kapan? Pulang sekolah?" tanya Gita.
"Iya." jawab Nayla.
"Gue ada urusan." kata Gita.
"Yaudah deh." kata Nayla.
"Ajak Gio." kata Gita.
"Gak usah deh. Sendiri aja." kata Nayla. Gita mengangguk sebagai jawaban.
Nayla mendengus dalam hati. Gita memang tidak bisa diajak kompromi. Nayla takut jika kemana-mana sendiri, ia akan terkena teror seperti yang dikatakan Satya. Makanya, ia mengajak Gita untuk menemaninya mengambil berkas di ruang KKS. Namun, Gita malah mempunyai kesibukan sendiri.
Nayla tidak berani keluar kelas pada istirahat kedua. Beruntung, Hera datang dan mengajaknya keluar sebentar sementara Gita sedang main game bersama Rebecca.
"Lo kenapa sih?" tanya Hera melihat gerak-gerik Nayla yang gelisah. Nayla sesekali menoleh ke belakang, lalu ke samping. Ia khawatir akan diteror saat itu juga.
"Gak apa-apa." jawab Nayla sambil menggaruk kepalanya yang tidak gatal. Nayla merunduk ketika salah satu murid melempar kertas ke temannya yang ada di belakang Nayla.
"Kenapa sih? Lo takut banget kayaknya. Padahal cuma kertas." tanya Hera.
"Gak apa-apa." jawab Nayla.
"Gak mungkin." kata Hera.
"Beneran gue gak apa-apa." jawab Nayla.
"Yaudah lo tunggu sini ya? Gue ke kamar mandi dulu." Hera berbelok ke kamar mandi dan Nayla menunggunya di depan pintu sambil was-was.
"Nay!" panggil Brian yang seketika membuat Nayla melonjak.
"Apa sih ngagetin aja deh!" dengus Nayla sebal.
"Maaf maaf. Abis aku dari tadi nyariin kamu gak ada sih." kata Brian.
"Ngapain nyariin aku? Mau ngutang?" tanya Nayla.
KAMU SEDANG MEMBACA
Bitter Sweet [Season 1 dan 2]
Ficção Adolescente[SLOW] JANGAN LIHAT COVER. BACA AJA CERITANYA :) NEW COVERRRR!!!! Nayla adalah seorang cewek yang terkenal sangat judes, pendiam dan dingin. Semua orang sulit untuk meluluhkan hatinya. Di samping itu, ia begitu ditakuti karena merupakan ketua dari o...