Chapter 4

11.2K 210 0
                                    

Setelah sampai di kost, kami menuju kamar bang Rama untuk berdiskusi .
"Oke, Gausah lama lama. Gue mau ajak kalian untuk ke Bali, Dalam rangka tunangan gue sama Mia"
"Ciee, selamat lah ram"
"Selamat bang, tapi kayaknya aku gabisa ikut karena aku ada kuliah"
"Lah, santay de" ucap bangAxel sambil mengacak rambutku
"Jadi Minggu depan kita langsung berangkat"
"Oke"

Setelah diskusian tadi kita obrolkan dengan anak anak lain, dan mereka pada setuju. Lalu kami balik ke kamar untuk tidur. Besoknya aku bangun jam 5 pagi, setelah aku mandi aku beli sarapan di warung depan dan menuju kamar bang Axel
"Bang" sambil mengetok pintu kamarnya
"Nih ada makanan"
Saat tidak ada jawaban aku mencoba membuka pintu kamarnya, dan ternyata tidak di kunci saat aku masuk kamarnya didalam banyak berlumuran lendir putih yang baunya bisa di bilang mirip dengan sperma. Dan bang Axel yang kini tidur dengan telanjang. Lalu aku berniat merapikan kamarnya, dan saat selesai aku membangunkan bang Axel.
"Bang" sambil menggoyangkan badannya
"Hmm" jawabnya
"Ih bangun aku bawain makanan" sambil menaruh makanan diatas meja.
Lalu setelah dia belum bangun juga dan aku langsung mencium keningnya
"Bangun buruan"
"Iya iya"
Dengan enaknya dia bangun dan langsung menciumku, lalu aku kaget dan binggung.
"Nih makan"
"Iya"
Lalu kami sarapan bersama dan bersiap untuk ke kampus

Sampai di kampus aku masuk ke kelas karena ada kuliah pagi, lalu aku mengikuti mata kuliah ini dengan benar walaupun sangat sulit. Aku bisa dibilang termasuk orang cerdas, karena dari SD aku mendapat peringkat 1. Lalu saat aku ingin pulang aku mencoba me WA bang Axel untuk menjemput ku. Lalu dia tidak menjawab dan rupanya ia sudah berada di luar.
"Kok, gak ngabarin"
"Surprise" sambil mencubit pipiku
Lalu kami berdua balik ke kostan tiba tiba
"Dek, itu gebetan abang, kok Ama cowo lain"
"Kenapa emangnya" ucapku dengan cemburu
Lalu bang Axel menyalip motor mereka dan menyapa cewe itu
"Hai bel"
Lalu mungkin cowo itu tidak terima dan dia mengejar motor kami, hingga tiba disebuah jalan yang cukup sepi dia memberhentikan motor kami.
"Turun Lo" ucap cowok itu dengan kasar
Saat kami turun cowok itu langsung menarik baju bang Axel
"Lo denger, dia itu cewe gue Gausah ganggu deh lo"
"Gue gak ganggu oi, gue cuma nyapa. Lo gak denger"
"Si Bella bilang dia gapunya cowo, Tanya aja Ama anaknya"
"Bacot Lo" sambil menonjok bang Axel
Bang Axel yang tidak dapat menahan serangan akhirnya ia terjatuh, kemudian ia bangun dan menonjok balik lalu cowo itu menonjok bibir bang Axel hingga berdarah dan menendang perut bang Axel. Aku yang kasian terhadap bang Axel mencoba membantunya.

"Oi, bisa gak Gausah kasar" ucapku dengan marah
"Bacot lu bocah"
"Dan, Gausah dilawan" teriak bang Axel
Ucapan bang Axel ada benernya juga, karena badan dia lebih besar dari gue dan dia keliatan sangat marah tapi apa boleh buat
"Udah gpp bang"
Lalu dia menonjok gue yang sedang berbicara dengan bang axel, dengan kesal dia aku tonjok dadanya kemudian ia terjatuh lalu ia bangkit dan menyerang ku, tapi sayangnya serangan itu aku tangkis, lalu aku ingin menonjok pipinya tapi tidak bisa jadi dengan kepintaran ku aku menonjok bagian kelaminnya dan menendang bibirnya, akhirnya dia terjatuh. Lalu aku bilang ke cewe tersebut untuk membawa pacarnya. Lalu saat mereka pergi aku bertanya kepada bang Axel:

"Bang, sakit gak"
"Udah gpp ayok"
"Aku bawa ke klinik ya bang"
"Gimana sih dek, Abang kan dokter masa dokter diobatin dokter"
"Apa sih bang bercanda mulu"
"Udah ayok naik, Abang pegangan" Lanjutku sambil menuntun bang Axel menuju motor
"Siap bos"

Setelah sampai kost, aku menuju kamar bang axel dan mengobatinya.

"Dokter kok sakit" sambil mengompres belas pukulan cowo tadi
"Oh, jadi gitu. udah gausah bantuin"
"Engga kok, bercanda"
"Udah Gausah kamu pulang aja"
"Apadah bang. Baperan banget nih kayak bayi"
"Galucu"

Lalu aku merapikan semua peralatannya, tiba tiba Andre Dateng ke kamar bang axel

"Ngapa tuh dan" tanya doni
"Tanya aja orangnya" jawabku
"Sombong amat, oh iya lo udah nyari kerjaan belom" tanya doni
"Don, bentar dong gue lagi ngurusin bayi gede" jawabku
"Oh gitu, mending Lo mandiin dah tuh" usul Doni

Lalu aku bertanya kepada bang Axel apakah dia udah siap untuk mandi

"Bang, mau mandi gak"
"Pengen tapi kan masih sakit"
"Ya udah entar aku elap aja badannya"
"Sip"

Lalu aku mengambil air dari kamar mandi dan mencampurnya dengan air hangat.

"Dek, bajunya dibuka"
"Terserah Abang"
"Yasudah gpp" sambil membuka satu persatu bajunya
"Bang, kok gak kerja sih"
"Terserah Abang, Rumah sakit punya abang" ledeknya

Lalu saat semua baju sudah terbuka aku mensisakan underwear bang Axel, tapi ia malah membukanya

"Lah kok dibuka"
"Biarin aja, cuma kamu doang yang baru liat nih"
"Iyain dah, tapi kok ini tegang gitu"
"Udah kamu elap elap yg bersih aja"
Saat aku mengelap entah mengapa aku salah fokus terhadap penis bang Axel yang panjang
"Bang, Panjang berapa tuh"
"Gatau nih"
"Aku ukur boleh gak"
"Terserah kamu lah,orang sakit malah di siksa"
Lalu aku mengukur nya kira kira panjangnya 20cm dan diameternya 4cm, lalu aku memegang dan memencetnya
"Awww" teriak sambil mengelus penisnya
Saat Berereksi penis bang Axel jauh lebih besar panjangnya 25cm dan diameternya 5cm.

Setelah selesai dan hari pun mulai gelap aku pergi mencari makan untuk bang axel, saat sudah ketemu. Aku balik ke kostan dan menyuapi bang Axel, lalu saat aku ingin tidur tiba tiba bang Axel meminta aku tidur di kamarnya

⬇️⬇️⬇️

Buat Profil Nya Akan Ditaro Setelah Chapter 5. Dan Maaf Kalo Ada Kata Yang Kurang Baik Atau Typo

Kost PelangiTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang