-your name-

23 1 0
                                    

Author pov

Knock .. knock

suara ketukan itu terdengar cukup kencang pagi ini,ntah karna suasana rumah yang sedang sepi atau karna sang pengetuk memang sengaja melakukannya. Shik ahjumma berlari kecil kearah pintu dan membuka pintunya dengan tatapan aneh

"Annyeong" sapa sang pengetuk pintu tadi

Shik ahjumma mengerutkan dahinya, "Nuguseyo?"

"Ah,aku park jimin.. aku kesini untuk menjenguk nyonya Hyun,aku dengar ia sudah dipulangkan dari rumah sakit"

Shik ahjumma melamun selama 3 detik,lebih tepatnya ia terpaku saat melihat wajah jimin

"A-Ahjumma?"

"Eoh? N..Nee?"

kini mereka bertukar peran,jimin yang melamun dan menatap wajah shik ahjumma penuh arti

"silahkan masuk,kau bisa menunggu di ruang tamu" shik ahjumma akhirnya mempersilahkan jimin masuk dan menyuruhnya untuk duduk disofa ruang tamu.

Jimin menurut atas perintah shik ahjumma,kemudian ia menunggu dan membiarkan shik ahjumma memberi tahu keberadaan jimin di rumah mereka pada nyonya Hyun. Sesekali pria itu menatap jam yang terbalut di tangan kanannya,la mendecak karna ternyata ia datang terlalu pagi untuk bertamu

Aera pov
aku terbangun saat mendengar pintu rumahku diketuk dengan cukup kencang,ini masih pukul 10 dan itu menurutku masih sangat terlalu pagi untuk bertamu. Aku memutuskan untuk menelfon kyung yang juga akan kerumahku untuk menjenguk eomma dan mengatakan padanya agar tidak datang terlalu pagi seperti seseorang yang mengetuk pintu ku tadi

ibuku terlalu senang dijenguk,sampai-sampai ia menerima tamu yang datang sepagi ini. Tapi aku bersyukur karna sampai detik ini masih banyak yang sayang dengan ibuku selain ayah tentu saja.

Saat aku baru saja menginjakkan kaki dibawah,aku melihat shik ahjumma yang tampak jalan dengan tergesa kearah tempat ku berdiri. Aku menatapnya dengan heran,ia seperti sedang dikejar oleh depkolektor ditambah dengan posisi wajahnya yang menunduk

"Wae geurae ahjumma?"

Shik ahjumma spontan menatap wajahku, "ada tamu yang ingin menjenguk tapi ini masih terlalu pagi,ibumu pasti tidak mau menerimanya"

Aku ikut merengutkan dahi ku setelah mendengar penjelasan shik ahjumma barusan "gwaenchana,katakan saja padanya.."

Shik ahjumma mengangguk,lalu ia berjalan melewati ku untuk izin terlebih dahulu pada ibuku. Sementara aku kini masih penasaran dengan sosok yang bertamu kerumah ku pagi ini,aku memutuskan untuk datang ke ruang tamu dan sedikit berbincang sembari menunggu ibuku yang mungkin bersiap untuk kedatangannya

Tatapan ku berubah menjadi sangat intens pada seorang pria berbalut jaket kulit hitam,dan celana jeans berwarna biru muda,tak lupa ia juga mengenakan topi dikepalanya. Ia sedang membelakangi ku kali ini

"tamu aneh" batinku

aku berdeham kemudian mengambil tempat disebrang sofa tempat pria itu duduk, "eoh.. annyeong-"

pria itu tersadar dari lamunannya setelah aku baru saja duduk dan menyapanya barusan,ia mendongakkan kepalanya yang tadi tertunduk. Dan kini wajahnya tidak terlihat cukup jelas,karna ia ternyata memakai masker dan topi yang hampir menutup kedua matanya

"jeogiyo-"

Ucapanku terpotong saat pria itu membuka masker dan topi yang menutup identitasnya sedari tadi.

serendipity || park jiminWhere stories live. Discover now