Kangen [Asuma Kousuke]

461 36 19
                                    

Tuut... Tuut... Tuut--
⠀⠀⠀⠀⠀⠀⠀⠀⠀
⠀⠀⠀⠀⠀⠀⠀⠀⠀
⠀⠀⠀⠀⠀⠀⠀⠀⠀
⠀⠀⠀⠀⠀⠀⠀⠀⠀
⠀⠀⠀⠀⠀⠀⠀⠀⠀
Oh! Diangkat.
⠀⠀⠀⠀⠀⠀⠀⠀⠀

⠀⠀⠀⠀⠀⠀⠀⠀⠀⠀⠀⠀⠀⠀⠀⠀⠀⠀
"Halo?"

"Hei, tumben banget telepon duluan. Ada apa?"

"Memangnya nggak boleh? Kalau begitu aku tutup saja teleponnya." Aku menjauhkan ponsel dari telinga, berniat ingin mengakhiri pembicaraan. Sebelum akhirnya terdengar suara teriakan dari seberang telepon.

"Eh!! Jangan!! Aku mau ngobrol sama kamu, tahu!"

Aku kembali mendekatkan ponsel ke telingaku, "Memangnya kamu nggak sibuk? Kamu masih ada jadwal syuting, kan?"

"Iya sih, tapi aku kangen. Gimana dong?" Apa-apaan orang ini? Pasti sekarang dia sedang memasang muka jahilnya di seberang sana.

"Kalo kangen kenapa selama di Okayama nggak pernah ngehubungi aku? Padahal kamu sempat-sempatnya live dan teleponan sama Kage-chan!"

Cih, dia tertawa. Menyebalkan sekali, memangnya aku sedang melucu?

"Biar kamu cari-cari aku kayak sekarang," Hening. Kousuke terdiam sebentar, lalu melanjutkan, "Akhirnya kamu telepon aku juga. Padahal aku kangen banget dari kemarin-kemarin. Tapi aku tahan buat nggak telepon kamu."

Aku bingung harus membalas bagaimana. Kenapa Kousuke gampang sekali mengatakan hal memalukan seperti itu, sih?

"Hei? Kok diam? Kamu mengantuk?"

"Kou bodoh." Hanya kalimat itu yang keluar dari bibirku. Terdengar suara teriakan Kousuke dari seberang telepon, menyuarakan protes.

"Kenapa tiba-tiba memanggilku bodoh?! Memangnya salahku apa?!"

"Salahnya kenapa kamu tidak menghubungiku kalau memang kangen?"

"Kan sudah kubilang, aku mau kamu cari-cari aku! Kok kamu nggak ngerti sih? Ngeselin memang kalau punya pacar yang nggak peka!"

Hah? Dia bilang apa barusan? Aku nggak peka? Sepertinya kamu sendiri harus berkaca, Asuma-san.

"Aku nggak akan cari-cari kamu karena aku tahu kamu pergi kemana, bodoh! Aku juga nggak ngehubungi kamu duluan karena aku tahu kamu pasti lagi sibuk." Kita berdua terdiam. Tidak ada yang berbicara satu sama lain. Sampai akhirnya Kousuke memulai percakapan kembali.

"Kamu tahu? Sesibuk apapun diriku, aku akan berusaha untuk tetap menerima telepon, pesan, atau video call dari kamu." Kousuke mengambil jeda sebentar, "Jadi... Kamu bisa menghubungiku kapanpun kamu mau."

Selanjutnya hanya terdengar suara hembusan napas masing-masing. Bibirku kelu untuk memulai percakapan kembali. Aku akui memang aku yang salah karena jarang sekali menghubungi Kousuke lebih dulu.

"Hei..." Kousuke di seberang sana hanya menggumam, "Kou kapan pulang ke Tokyo?"

"Hm, entahlah. Aku masih harus mengambil beberapa gambar disini. Setelah itu, aku akan langsung melanjutkan syuting di Tokyo. Jadi walaupun aku pulang ke Tokyo, aku belum bisa menemuimu." Kousuke menghela napas kasar, "Ahh! Padahal aku ingin pergi kencan denganmu."

A Moment With You [Haisute]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang