15 tahun kemudian
"Dokter detak jantung pasien tidak ada". kata suster yang membuat dokternya menjadi pucat dan khawatir, bagaimana tidak, pasien yang dia tangani adalah orang yang ia sukai.
Doter tersebut mengambil Defibrillator[alat setrum jantung] dan kemudian menaruh alat ter sebut di dadanya.
Dokter tersebut terus berusaha dan berusaha namun gagal, jantung pasien tidak kembali normal.
tuttt...tuttt.
kini Dokter itu menangis ketika melihat layar yang memperlihatkan garis lurus, yang menandakan kalau sekarang pasien tidak bisah di selamatkan dia sudah di panggil oleh tuhan.
"Dok pasien sudah tiada". kata suster itu.
"tidak Farel... bangun, jangan tinggalkan aku". kata Dokter tersebut sambil menangis.
***
"Dok...Dokter anda kenapa? Dokter masih ada pasien yang harus kita tangani. Dok bangun Dok". kata Suster tersebut membangunkanku, aku pun terbangun dan merasa lebih lega.
"ah, hanya mimpi". kataku yang terbangun dari kursi ruang kerja ku. yah sekarang aku adalah seorang dokter umum, umurku sekarang sudah 29 thn. aku menjadi dokter karena aku ingin menyembuhkan kak Farel yang masih saja tertidur dengan lelap selama 15thn, ada rada sedih di hatiku merindukan seseorang yang aku sukai, merindukan senyumannya yang kaku dan keunikan dalam setiap dirinya. 'Farel cepatlah sadar, apakah kau tidak ingin melihatku sukses seperti ini?' batin ku sambil berkhayal mengenai di mana nanti Farel bangun dengan wajah cerianya.
"Dok, masih ada pasien yang harus kita periksa". kata suster tersebut yang berhasil membuat lamunanku menghilang.
"ah iya maaf, bisah kau sebutkan berapa umur pasien?". tanyaku kepada suster tersebut.
"umurnya 14 thn, dia kecelakaan di depan sekolahnya saat ia menyebrang. tapi untung pasien tersebut hanya terluka kecil". kata suster tersebut. yang membuatku kembali teringat akan sesuatu dimana aku dulu masih menginjak masa SMP. di saat itu Farel juga kecelakaan.
"Dok ada apa?". tanya suster tersebut.
"ah tidak ada apa apa, ayo kita keruangannya". kataku.
akupun berjalan bersama suster keruangan tersebut, aku melihat seorang anak perempuan yang cantik tengah menahan rasa sakitnya, ia terluka dan menurutku itu adalah luka yang parah. 'astaga bagaimana bisa suster ini mengatakan kalau anak itu tidak terluka parah'. batinku lalu pergi menuju samping ranjang rumah sakit.
"hai, anak manis, tahan yah ini tidak akan sakit". kataku agar anak tersebut menahan lukanya saat aku memberinya obat.
"ahkhh, sa..sakit Dokter". kata gadis itu.
"maaf sedikit lagi dek, tahan yah".
"akhh".
"nah sudah, semoga cepat sembuh yah, ini hadia buat kamu". kataku memberikan sebuah permen lolipop kepada gadis tersebut.
"Dok aku bukan anak kecil lagi". kata anak itu sambil memayunkan bibirnya kesal.
"oh maaf, kalau begitu aku kasih kamu kalung kesayangan dokter". kataku sambil memberikan kalung yang berhuruf B, anak itu menerimanya dengan senang hati.
"wah Dokter, kalung ini cocok dengan inisial nama ku". kata gadis tersebut.
"ah benarkah siapa nama mu?".
"aku Bela, Gumowo Dokter dokter sangat baik". kata anak itu, aku terkaget ketika ia mengatakan terimah kasih dengan bahasa korea.
"ah kau menyukai orang korea?".
KAMU SEDANG MEMBACA
Zombie in the school
TerrorBenaya adalah orang yang membuat sebuah ramuan, yang asal asalan namun, ramuan itu sangat indah karena ramuan tersebut berwarna warni dan warnanya tidak menyatu seperti pelangi. Hingga hal yang tidak diinginkan pun terjadi.