PROBLEM?

What happened?Temen sekolah?

Hai Guys,,, :)

Perkenalkan aku anak umur 17 yang akan keluar di dunia luar yang tidak ingin membebankan masalah kepada orang di sekitarku, terutama orang tuaku.

Walaupun aku banyak berpikir begitu tapi kenapa tidak ada perubahan?

Okelah aku baru saja menyelesaikan ujian-ujian sekolahku dan aku tinggal menunggu kabar kelulusanku. Aku bersekolah di smk dan smk adalah sekolah yang mengajarkan agar setelah kita lulus langsung bekerja, walaupun bisa juga kuliah.

Entah kenapa aku dulu ingin masuk ke smk, mungkin karna danemku dulu tidak tinggi jadi tidak bisa masuk ke sma/smk favoritku. Karna terpaksa mungkin ? iya betul sekali.

Mungkin banyak juga dari kalian yang seperti aku, tapi apakah kalian nyaman dengan yang kalian jalani saat ini?

Kalau aku tidak nyaman, kenapa? Aku menjalani ini selama 3 tahun dan aku tidak merasa puas dengan apa yang aku lakukan, Walaupun aku bahagia saat bertemu dengan temanku. Tapi akan berbeda saat dirumah atau dikamar sendirian.

Aku memikirkan apa sebenarnya tujuanku?

Kenapa tidak sesuai ekspetasiku?

Kenapa begini?

Apakah aku berbuat benar?

Apakah orang disekitarku bahagia, atau sebaliknya karna aku tidak bisa membuat mereka bangga? 

Apa hidup harus bahagia?

Dan masih banyak lagi. Mungkin benar aku merasa bahagia ketika diluar tapi kenapa saat aku hanya seorang diri aku merasa sebaliknya.

Aku berfikir kenapa aku tidak bisa membuat keadaan membaik? Aku tau jika kita ingin merubah keadaan itu dari diri kita sendiri. Tapi kenapa itu membuat hatiku sakit? Aku memperhatikan mereka, mencoba membuat mereka senang tapi kenapa seakan ada yang kurang.

Pernahkah kamu berfikir jika orang disekitar kita selalu memuji kita dalam hal kecil apapun hanya untuk membuat kita senang? Padahal yang mereka inginkan bukan itu.

Aku tau diumurku sekarang banyak anak yang sudah membuat orang disekitarnya bangga tanpa membebankan apapun pada orang sekitarnya. Tapi yang aku lakukan sekarang sebaliknya hanya dirumah, menikmati apa yang diberi tanpa membalas apapun.

Segitu gak bergunanya sayakah di keluarga ini?Bagaimana jika saya di dunia luar ?Apakah saya akan berguna dan membuat orang disekitar saya tersenyum dengan tulus walaupun hanya sedikit?

~

~

Apa aku salah jika membuat orang disekitarku bahagia dengan caraku sendiri? Apa aku harus meniru cara orang lain agar mereka benar-benar bahagia tanpa kepura-puraan di dalamnya? 

Kenapa beberapa orang lebih suka meniru orang lain agar dapat apa yang di inginkan, padahal dia sudah kehilangan jati dirinya dikarenakan meniru orang lain. Aku tau meniru orang lain itu tidak bisa bebas karna itu bukan dirimu, kamu bersosialisasi dengan topeng dibalikmu dan itu bukan dirimu. Apa kamu bahagia menjadi orang lain, Kenapa? Apa kamu tidak nyaman dengan jati dirimu yang asli?

Terus, Kalo banyak orang meniru orang lain pasti banyak kebohongan yang udah terbuat. Itu tidak membuat bahagia, Jikapun bahagia itu sementara.

Bayangkan kamu dengan jati dirimu yang asli, tertawa lepas tanpa beban, tanpa pikiran-pikiran kecil yang menggangu, dan membuat orang bahagia dengan caramu sendiri...

Kamu bakal dapat feedback yang baik, Percaya deh! Walaupun di awal pasti sulit dan mencoba beradaptasi dengan lingkungan lagi....

Dan orang yang dateng ke kamu ga akan berpura-pura juga, Walaupun ga semua.

Emang niru orang salah ya?

Ngak.

Tapi ada batesnya, jangan sampai lupa jati dirimu yang asli. Itu ngebuat kamu lupa gimana kamu sebenernya.

Kenapa aku bisa bilang kayak gini?

Temen-temenku di sekolah banyak yang gini, Mereka temenan cuma mau punya temen yang bisa kemana-mana bareng, gini gitu bareng. Padahal dia gak gitu anaknya, Tapi agar di terima di pertemanan beberapa anak ini, si temenku ngikut aja.

Biasanya gitu sih ikut-ikutan tapi keterusan, tapi dia udah gak inget sifat dia aslinya gimana. Rajin banget sebelumnya, Tapi sekarang kebalikannya.

Sedih sih jujur aja aku ga boong.

Tapi ada juga yang langsung kayak bunglon cepet adaptasi sama temen-temennya, jadi ngikutin dia dimana ngumpulnya. Kalo dia di A ya sifat dia di A, Kalo di B ya di B. Tapi balik lagi kalo ketemen-temenya yang itu dia ya ngikutin juga.

  "Berbahagia dengan perilaku di luar dengan bersamanya pikiran yang bertolak belakang dengan itu,sedikit meneteskan air mata didalam."