Adikara Prabu Adikuasa

1 0 0
                                    

Awalnya hanya ada ketiadaan dan hanya ada Adikara yang hidup dalam ketiadaan itu.Lalu dia menciptakan Jagat yang berbentuk bulat.Adikara sendiri memiliki kepala singa dengan surai api berwarna biru dan berambut putih.Adikara menggunakan Mahkota Ambaudhendha nyakrawati sehingga segala makhluk yang melihatnya akan terbutakan oleh sinar yang memancar dari mahkota tersebut."Sungguh membosankan,Aku membutuhkan seorang pendamping dan juga hiburan",ucap Adikara.Setelah berucap,dirinya meraung begitu keras hingga ketiadaan tersebut terpecah dan hancur.Lalu Adikara melihat berbagai Batara dan Batari.Adikara melihat beragam makhluk ilahi.Ketika sedang melihat dan melangkahkan kakinya,Adikara melihat sebuah cahaya yang begitu terang sehingga membuat matanya hanya melihat kegelapan total."Selamat datang di Ambalpada,Kami mengucapkan selamat datang kepada para Batara dan Batari yang baru tercipta",Adikara mendengar suara tersebut dari cahaya tersebut.Adikara kebingungan kenapa tidak bisa melihat dalam gelap tersebut.Kemudian Adikara melihat yang memiliki mata biru mampu melihat dengan jelas ke arah cahaya tersebut."Hei!",Adikara menepuk pundak seorang Batara yang memiliki mata di dahinya dan ditemani anjingnya.Batara tersebut menengok ke arah Adikara."Kenapa aku tidak bisa melihat cahaya?",tanya Adikara kebingungan."Warna matamu hijau",jawab Batara tersebur dengan mudahnya."Apa hubungannya dengan warna mataku?",tanya Adikara merasa makin penasaran."Kau Batara baru?",tanya Batara tersebut."Iya,sepertinya begitu",jawab Adikara yang masih pemula."Baiklah lihat kesini",ucap Batara tersebut sambil melangkah ke dalam cahaya tersebut dan menatap Adikara."Matamu berwarna kuning,bagaimana bisa berubah?",tanya Adikara memperhatikan mata Batara tersebut.

"Jika matamu berwarna biru namun ketika masuk mendekati cahaya ini dan berwarna kuning itu artinya kau adalah seorang Asura,lalu jika matamu berwarna kuning dan ketika mendekati cahaya berubah menjadi biru itu artinya kau adalah seorang Sura",ucap Batara itu sambil melangkah keluar mendekati Adikara."Lalu bagaimana dengan mata hijau?",tanya Adikara."Hingga kini baru kau yang pertama Batara yang memiliki mata hijau dan juga warna rambut di kepalamu yang biru menyala itu",jawab Batara tersebut sambil memperhatikan wajah Adikara."Ada apa dengan suraiku?",tanya Adikara."Lihatlah sekelilingmu!Asura dan Sura memiliki rambut berwarna Asura memiliki warna rambut yang kuning,sementara Sura memiliki warna rambut yang hitam",ucap Batara tersebut.Adikara memperhatikan sekitarnya dan baru menyadari jika surai api berwarna biru miliknya adalah tanda jika dirinya termasuk golongan Sura.Seketika seluruh Asura dan Sura duduk mengelilingi cahaya tersebut termasuk Batara yang diajaknya berbicara.Hanya Adikara yang tidak duduk."Kami akan mengadakan kejuaraan bertarung dan pemenangnya akan mendapatkan Persik Panjang Umur,Pil Dewa,dan Kelereng Ilahi",mendengar itu seluruh Asura dan Sura bersorak sorai hingga seluruh alam bergemuruh.Seketika seluruh Asura dan Sura berdiri lalu menyerang satu sama lain.Setiap Batara dan Batari saling mengerahkan seluruh kemampuannya.Merasa tak berdaya dan kesal Adikara kemudiang meraung sangat kencang.Begitu kencang hingga membuat seluruh kepala dari Batara dan Batari yang ada meledak dan hancur.Dari begitu banyaknya Asura dan Sura yang tumbang,hanya Adikara yang tersisa."Selamat wahai Prabu Adikuasa",seketika muncul Persik Panjang Umur,Pil Dewa dan juga Kelereng Ilahi di hadapan Adikara.Melihat hasil atas kemenangannya Adikara merasa sedih."Kenapa kami harus bertempur?!",tanya Adikara dengan lantang."Asura maupun Sura hidup dalam Kekuatan yang Mutlak dan Pasti,tidak bisa dipungkiri walaupun begitu Asura dan Sura tetap bisa mengalami kemusnahan hingga benar-benar tiada",ucap cahaya tersebut yang berubah bentuk menjadi sesosok ular."Lantas siapa gerangan?",tanya Adikara dengan rasa penasaran."Aku adalah ular yang dibuang dari Taman Eden bersama dengan Batara Adam dan Batari Hawa yang merupakan leluhur seluruh golongan Sura dan aku juga adalah leluhur dari seluruh Asura juga aku adalah musuh dari leluhurmu sebab bangsa kadal selalu tertindas oleh bangsa kucing sepertimu",mendengar itu Adikara hanya terdiam dan terpikirkan sebuah pertanyaan."Bagaimana kau mengetahui leluhurku?",tanya Adikara."Kalian bangsa singa selalu muncul dari tempat yang sama,tempat yang begitu jauh yang bahkan cahaya dari pancaran tubuhku tidak dapat menembus tempat itu dan leluhurmu selalu mengirimkan keturunannya jika seluruh alam hampir kami lahap seluruhnya dan selalu saja kami gagal karena ulah kalian sejak ketiadaan hingga ketiadaan",mendengar itu mata hijau Adikara menyala begitu juga dengan surai api birunya yang juga ikut menyala.Ular tersebut langsung menatap mata Adikara dan Adikara merasa hempasan yang kuat tanpa henti hanya dari tatapan mata ular itu.Sambil mencoba melangkah kan kakinya Adikara berkata dalam dirinya sembari tetap menatap mata ular tersebut,"Jika aku pantas maka beri aku kemampuan,jika aku tidak pantas maka berilah aku kesempatan,jika aku tidak memiliki kesempatan maka buat aku menjadi pantas,sebab aku tidak akan tunduk kepada siapapun,aku hanya akan tunduk kepada makhluk yang tidak tercela".Adikara kemudian menerjang langsung hingga mencabik rahang bawah sang ular hingga lepas."Aa....",sang ular tidak dapat berbicara lagi.Adikara langsung mengambil permata yang berada di dahi ular itu kemudian menginjaknya hingga hancur.Sementara ular tersebut menjadi ular biasa sebab kemampuannya telah menghilang,permata yang dihancurkan mengeluarkan pancaran yang begitu dahsyat di hadapan Adikara."Kau tidak akan bisa menghancurkan Kami,sebab Kami banyak",Adikara yang mendengar suara beragam dari pancaran tersebut langsung bertanya,"Siapakah gerangan?".

"Kami adalah sumber kekuatan ilahi,Kami adalah sumber segalanya,Kami adalah sesuatu yang tidak memiliki batasan,Kami tidak memiliki siklus,Kami adalah ciptaan,Sekaligus Kami adalah pencipta,Kami adalah yang tidak terbayangkan,Kami ada di dalam segalanya,Kami tidak bisa dihentikan,Jika menghentikan Kami berarti memusnahkan seluruhnya",mendengar itu Adikara tersenyum dan tertawa,"Hahahahaha!".Adikara kemudian mengambil Kelereng Ilahi dan memasukkan yang pancaran tidak terbatas itu ke dalam kelereng."Sekarang Kalian sudah memiliki siklus tanpa batas sebab Kalian berada dalam Kelereng Ilahi yang tidak memiliki batas dengan kata lain Kalian berada dalam diri Kalian sendiri",ucap Adikara sambil tersenyum."Kami mohon lepaskan Kami!",teriakan terdengar dari Kelereng Ilahi yang dipegang oleh Adikara."Sejatinya Kalian hanyalah perwujudan nyata Imajinasi yang berasal dari Ketidakpastian dan Ketidakjelasan sebab berasal dari sesuatu yang Abstrak dan juga Aku adalah bagian dari Kalian,yang Aku bisa hanyalah memperpanjang siklus,memperpendek siklus,membuat siklus tanpa batas menjadi banyak atau sedikit,sebab jika Aku menghancurkan sesuatu yang abstrak maka yang abstrak itu akan menjadi sebuah hal yang nyata dan Aku akan mengikuti apa yang mungkin leluhurku kepada Kalian dengan tidak memusnahkan Kalian sehingga kalian tetap dalam siklus tanpa batas",ucap Adikara masih tersenyum."Jadi jika Kami musnah Kami akan terlepas dari siklus tanpa batas?",terdengar kelereng tersebut kembali bersuara.Adikara kemudian menjawab,"Tentu,jika Kalian musnah dan menjadi ketiadaan maka Kalian akan lepas dari siklus tanpa batas tersebut,seperti Aku yang telah mengalami kematian Aku menjadi tiada dan setelah mengalami ketiadaan Aku mampu menghancurkan siklus tanpa batas dan Aku bebas untuk membuat ketiadaan menjadi sesuatu yang ada atau tetap dalam ketiadaan yang berarti tidak nyata,apakah Kalian tidak menyadari jika Kalian melewati kematian dan melampaui ketiadaan,Kalian akan masuk ke dalam diri Kalian yang lebih kecil dan ketika Kalian ada disana,itulah masa depan namun jika Kalian belum ada berarti Kalian berada di diri Kalian yang lebih besar dan jika Kalian berada disana artinya Kalian ada di masa lalu".Kemudian terdengar lagi suara oleh Adikara,"Lantas bagaimana Kami harus melewati seluruhnya?",Adikara dengan santai menjawab,"Kalian membutuhkan seseorang untuk selalu dijadikan pihak yang selalu salah,Kalian membutuhkan seseorang untuk selalu dijadikan pihak yang menjamin keselamatan,kesehatan,keamanan.Kalian juga membutuhkan sesuatu untuk dijadikan sumber permasalahan dan tempat pelarian.Kalian selalu membutuhkan seseorang yang bisa Kalian percaya,mendukung kalian,menyemangati dan mengerti tentang Kalian.Juga Kalian selalu memerlukan bukti yang kuat akan segala sesuatu yang memiliki wujud atau Kalian selalu merasa jika segala hal harus bisa dinalar,diukur,dikuasai,dikendalikan itu artinya Kalian adalah siklus tanpa batas itu sendiri hanya saja Kalian tidak menyadari siapa diri Kalian yang sebenarnya.Banyak yang menuliskan jika Kalian adalah makhluk yang paling sempurna yang diciptakan dari segala ciptaan lainnya.Sempurna adalah melampaui segalanya dan sempurna tidak berarti tidak memiliki kekurangan.Perbedaan adalah kesempurnaan namun Kalian selalu saja ingin menyangkal atau menolak jika itu tidak seperti yang Kalian inginkan.Aku hanya bisa berkata terimalah dan percayalah segalanya jika kalian ingin hidup dan memiliki ketidak terbatasa,namun jika Kalian menerima dan percaya hanya dengan yang Kalian inginkan,jangan pernah menyalahkan siapapun untuk keterbatasan dan kegagalan yang kalian alami.Pilihlah dengan bijak cara apa yang ingin Kalian pakai,juga jalur mana yang ingin Kalian tempuh,segalanya ada di tangan Kalian".Kelereng Ilahi tersebut kemudian kehilangan keilahiannya sebab keilahiannya dilahap oleh Adikara.Kemudian Adikara menciptakan peradaban Asura dan Sura yang baru."Sesuatu yang lama telah musnah dan akan selalu muncul sesuatu yang baru,bijaklah dalam memilih.Aku adalah pencipta segalanya dan sembahlah Aku dan hanya patuhlah kepada-Ku.Bertahan hiduplah dengan segala hal,memusnahkan atau dimusnahkan adalah tergantung dari kemampuan kalian untuk bertahan hidup.Aku adalah puncak segalanya oleh sebab itu terimalah kematian sejatinya aku adalah kemusnahan dan kematian itu sendiri.Cara-Ku mungkin berbeda dengan leluhur-Ku.Sebab Kami memiliki perbedaan sudut pandang,perbedaan pendapat dan juga perbedaan selera walaupun Kami tetap dari bangsa singa dan memiliki satu garis darah tapi itu tidak menjadikan Aku akan menjadi apa atau memiliki apa",setelah Adikara berbicara,seluruh Asura dan Sura tunduk pada-Nya.Tidak berani membantah apapun.Sebab hanya Dia yang mampu.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Apr 24, 2019 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

AnarawatagunaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang