Aera pov
Setelah kim ahjussi mengantarku sampai lobby kampus,aku dapat merasakan bahwa kampusku kini sangat sepi dari kata mahasiswa atau manusia lainnya. Benar saja,ini sedang musim semi dan saat-saat seperti ini adalah saat yang tepat untuk menikmati pemandangan bunga sakura di Namsan Park.Biasanya aku dan yeon unnie akan melakukan ritual wajib,yaitu membeli 2 gembok bertulisan namaku,namanya dan nama dongwoo oppa di gembok pertama,dan nama ibuku serta ayahku digembok kedua. Lalu menyangkutkannya di sekitaran tempat khusus yang disediakan disana. Tapi setelah yeon unnie mendapat tawaran pekerjaan dan bekerja sepanjang hari,aku jadi jarang melakukan hal itu lagi dengannya. Keluarga ku semua sedang sibuk dengan urusan masing-masing sampai melupakan bahwa aku sangat merasa kesepian
Tapi kalimat kesepian hanya dapat bertahan beberapa waktu pada diriku,setelah akhirnya aku sadar bahwa seorang gadis yang kini tenga menulis sebuah catatan di notes favoritenya dengan kuping yang tersumbat satu pasang headset membuat hidupku jauh dari kata kesepian tadi.
Aku menggebrak mejanya lalu ia terkejut sampai mencampak pulpen yang tadi ada ditangannya "Yaa!" Sarkasnya
Aku hanya terkekeh sampai akhirnya tersungkur kelantai,ternyata perbuatanku bukan hanya membuat jihyo terkejut. Tapi juga mengejutkan 12 temanku lain yang kini meneriakkan namaku karna perbuatanku tadi
"Jo-joesonghaeyo hahahahaahaha" aku menunduk kecil dengan menghadap teman-temanku lalu memutuskan untuk mengambil tempat di samping bangku jihyo
"aku kira ia sudah datang" mataku menatap meja dosen yang tidak berpenghuni, Mr.bin belum datang rupanya
"aku dengar dari somi,Mr.bin tidak datang hari ini.sungguh rasanya aku ingin menghancurkan meja itu saja,tapi aku mengurungkannya karna mengingat beberapa minggu lagi aku akan sidang" gerutunya sendiri. Ia memasukkan buku notesnya tadi kedalam totebag khas miliknya
aku menatapnya sinis,tidak biasanya ia marah-marah tak jelas sepagi ini "kau sedang dalam masa period mu ya?" Bisikku dengan sedikit mendekat dengan wajahnya
Jihyo menoleh padaku dan menatapku bagaikan sebuah harimau yang ingin menerkam mangsanya "apa yang kau katakan"
"jadi kau kenapa" ucapku sedikit merengek
"beomjyu.. dia sering pulang malam akhir-akhir ini,dia juga selalu meninggalkan botol-botol bekas alkoholnya di meja ruang tamu ku. Ditambah dengan wajahnya yang selalu berantakan beberapa malam terakhir" nada bicaranya menjadi sangat lirih,dan aku mendekatkan diriku padanya
"dia melampiaskan semuanya padaku,bahkan ia sudah jarang masuk kuliah" tambahnya lagi
"kau harus memakluminya,mungkin dia masih memendam sebuah rasa tak rela setelah orang tua kalian meninggal"
"Tapi dia sudah cukup dewasa untuk hal seperti itu,aera"
"setiap orang memilik cara masing-masing untuk melupakan sesuatu yang menurutnya sangat susah untuk dilakukan. Mungkin beomjyu hanya bisa melampiaskan semuanya dengan cara seperti itu,selagi ia tidak menyakitimu maka kau tidak perlu takut akan hal apapun"
Aku berubah menjadi sangat bijak jika jihyo sudah bercerita tentang perkembangan adik laki-lakinya itu. Padahal,keluarga ku sendiri lebih hancur dibanding jihyo yang hanya menanggung satu beban yaitu adiknya,beomjyu.
"aku sangat mengantuk,aku juga tidak mau menunggu Mr.bin terlalu lama. Jika tidak karna mengisi absen aku juga tidak akan masuk hari ini"
aku tersenyum tepat didepan wajahnya,ia baru saja memberi isyarat bahwa ia mengajakku ketempat yang wajib kami datangi setiap harinya,celcius cafe.
YOU ARE READING
serendipity || park jimin
RomanceMalam itu lebih dari sebuah kebetulan,itu semacam takdir yang memang sudah direncanakan untuk bertemu denganmu. Perihal kejadian itu,aku tidak tau harus senang atau ikut sedih. Kita ikuti saja alurnya.. jika berakhir dengan senyuman maka aku akan me...