(49) Paksaan

836 35 2
                                    

Lisa sekarang sudah siap dengan gaunnya dan make-up natural.
"Lu udah bilang harry kan..? " Tanya Lisa.
"Udah.. " Jawab Audrey.

Lalu mereka berjalan menuju pintu keluar dan saat lisa membukanya sudah ada George yang telah menunggu nya.
Dengan mengunakan jas warna merah yang menurut lisa sangat norak.

"Hai.. " Sapa George.
"Baju kita gak serasi.. " Lanjut George cemberut. Lisa tidak memedulikanya lalu ia dan Audrey berjalan meninggalkan George.

"Eh.. Tunggu.. " Kata George lalu menarik pergelangan tangan lisa.
"Gw udah janji Mau nganter lu.. " Kata George. "Mm...audrey boleh ikut kok.. "
Lanjut George. Lalu lisa menatap Audrey.
"O-oke.. " Jawab lisa karena kalau ia menolak George akan tetap memaksanya.
Yap itu lah sikap yang lisa benci dari George, sikap yang selalu memaksanya.

Lalu mereka berjalan menuju mobil George dan beberapa lama kemudian mobilnya melaju menuju tempat tujuan.

Keadaan di mobil hening.
"Mm... Lis.. Lu kenapa masih suka sama dia sih..? " Tanya George memecahkan keheningan. Lisa yang melamun tersadar.
"Siapa..? " Tanya lisa.
"Leo.. " Jawab George.
"Hm.. " Balas lisa.
"Ngapain sih lu mau sama anak pungut..? " Tanya George.
"Kenapa lu gak pacaran sama gw aja... Gw bisa ngasih lu apa aja yang lu mau.. "
Lanjut George.
"Lagian pasti dia udah sama cewe lain kali...
karena keluarganya kaya pasti dia di jodohin" Lanjut George.
Lisa tidak menjawab apa apa.

"Gw janji kalo lu lupain laki laki itu dan pacaran sama gw.... Gw bakal ngasih apa aja buat lu.. " Kata George.
"Lu mau kan? " Tanya George.
Lisa tidak menjawab.
"Plis lah lisa... " Paksa George.
"Woi jan maksa dia napa..! " Kata audrey akhirnya membuka suara ia merasa sangat kesal melihat sahabatnya di paksa terus.

"Bukan urusan lu.. " Balas George.
"Dia sahabat gw jadi urusan dia juga urusan gw lah..! " Balas audrey.

Lalu beberapa lama kemudian mobil George berhenti di depan rumah berwarna putih yang sangat besar.
"Lu turun dulu ada yang mau gw omongin sama lisa... " Kata George.
Lalu audrey menatap lisa.
Lalu di balas lisa dengan anggukan kecil dan audrey langsung turun.

"Lis... " Panggil George sambil menatap lisa tetapi lisa memandang arah lain.
"Lu mau kan..? " Tanya George.

Satu detik.

Dua detik.

Tiga detik.

Empat detik.

"Ga.. " Akhirnya lisa menjawab.
Lalu George menunjukan senyum sinis nya.
"Apa sih kurang nya gw? " Tanya George.
Lalu menarik tangan lisa dan di genggam.
"Hah? " Tanya George.
Lalu lisa melepaskan genggamannya. Tetapi di genggam lebih erat lagi oleh George.
Akhirnya lisa membalas tatapan George.

"Lepasin.. " Kata lisa.
"Gak.. " Balas George.
"Sebelum kamu Terima aku.. " Lanjut George.
"Gw bilang gak ya gak " Jawab lisa.
"Oke.. Mau kamu apa, sayang..? " Tanya George. Lisa mulai jiji dengan George.
"Gak usah pake kata sayang deh.. " Kata lisa tegas.
"Yaudah mau kamu apa..? " Tanya George.
"Gw gak mau apa apa dari lu... " Balas lisa.
"Plis lah lisa... Lupain dia... Dia juga pasti udah ngelupain kamu.. " Kata George.
Lisa mulai kesal...
"Gw gak mau.. " Jawab lisa lalu cepat cepat melepaskan genggamannya dan keluar dari mobil.

"Lisa! " Panggil George.
"Hah udah gila tuh orang.. " Batin lisa.
Lalu masuk kedalam rumah putih tersebut.
Tanpa memedulikan George yang terus memanggilnya.

"Eh.. Lisa gw nunguin lu.. dia apain lu? "
Tanya audrey.
"Ah.. Gak apain apain kok.. " Balas lisa.
"Lu udah ketemu Harry..? " Tanya lisa.
"Belum kan gw nunggu lu.. " Jawab audrey.
"Yaudah masuk yu.. " Ajak lisa.
"Ok.. " Balas audrey.

"Dia bakal dateng gak ya..? " Batin lisa.
Dan lisa tidak terlalu nyaman sekarang karena banyak sekali laki laki asing yang menatap nya dengan tatapan aneh.
"Hai cantik.. " Sapa laki laki asing.
"Hai manis " Sapa laki laki lainya.
"Ngapain kesini..? " Kata laki laki lainya juga. "Ya ngerayain hari ulang tahun nya Harry lah bego.. " Batin lisa.

Lalu ia memberhentikan langkahnya karena mendengar suara yang tidak asing baginya. "Lisa..! Audrey..! " Suara itu.
Lalu pemilik nama menoleh ke arah suara.
Dan segera menerima pelukan dari Abigail.

"Abigail..?! " Balas keduanya.
"Aaaaa... Gw kangen... " Kata Abigail.
"Gw juga.. " Balas lisa.
"Apa lagih akuh neng.. " Balas Audrey.

"Hai lis.. " Sapa suara yang juga tidak asing baginya. Lalu lisa menoleh ke arah suara.
"Doni..? " Balas lisa.
"Hai.. " Sapa lisa.
"Ciee.. Makin cantik.. " Goda doni kepada lisa. Lalu Abigail menjewer telinga doni.
"Awww.. Awww..... Iy-iya maaf sayang"
Kata doni. Melihat Abigail yang ngambek.
"Wkwkwk.. " Tawa lisa.

"Gimana? Udah ketemu? " Tanya doni.
Yap lisa mengerti apa maksud doni.
"Belum.. " Jawab lisa.
Tiba tiba lisa merasa sesuatu yang melingkar di pinggang nya.
Lalu ia menoleh ke samping.
"George..? " Gumam lisa.
"Hai.. " Sapa George.
"Kok lu bisa masuk..? " Tanya lisa.
"Yaiyalah... Apa sih yang gw gak bisa.. "
Jawab George.

Doni melirik George dengan lirikan tidak bersahabat. Apa lagi ia melihat tangan George yang melingkar di pinggang calon istri sahabatnya sendiri, ya kalian tau lah itu siapa..

"Hai nama gw George.. " Kata George memperkenalkan dirinya.
"Ha-hai.. " Balas Abigail canggung.
Sedangkan tidak di balas doni, mungkin kalau leo disini George sudah babak telur karena berani menyentuh kesayangannya.

"Dan... Pacarnya lisa.. " Lanjut George.
Lalu lisa menginjak kaki George.
"Aww.. Kenapa sih sayang... " Balas George.
"Kalo ngomong yang bener donk.. " Omel lisa lalu menjauh dari George.
"Iya maaf, calon pacarnya lisa deh.. " Lanjut George. "Apaan sih..!!! " Balas lisa sambil mencubit lengan George.
"Ihh jangan kasar Kasar donk, sayang masa cantik cantik kasar sih.. " Balas George.
"Gak peduli.. " Balas lisa.
.
.
.

Trust ( END )Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang