Tiga bulan sudah Naruto menghilang segala cara Sasuke lakukan untuk menemukan istrinya namun hasilnya tetap saja tak membuahkan hasil apa pun. Hubungan persahabatannya dengan Shikamaru pun semakin memburuk karena mereka bersaing siapa yang lebih dulu menemukan Naruto.
Deidara yang merupakan sepupu Naruto pun murka atas hilangnya sepupu kesayangannya bahkan ia pernah menghajar Sasuke dan Shikamaru karena ia menganggap kedua seme itu tidak berguna.
Shikamaru tanpa lelah berusaha mencari Naruto, ia bahkan tidak mempedulikan kesehatannya sendiri hingga beberapa kali masuk rumah sakit yang membuat Yoshino marah sekaligus sedih melihat kondisi anaknya.
"Kau masih mencarinya Shika?" Shikamaru yang hendak memasuki kamarnya pun berhenti ketika mendengar pertanyaan ibunya.
"Hm." Angguk Shikamaru.
"Sampai kapan kau begini nak? Tidak kah kau sadar kau menyiksa dirimu sendiri karena cinta buta mu itu! Lupakan Naruto dan terimalah Kiba."
"Kaasan, kau tahu jawabanku kan? Jadi berhentilah memintaku untuk melupakan cintaku." Ucap Shikamaru sebelum memasuki kamarnya.
"Kaasan hanya ingin yang terbaik untukmu nak." Lirih Yoshino.
Shikamaru mengusap wajahnya dengan kasar menghilangnya Naruto merupakan hantaman besar untuknya. Mungkinkah Naruto menghilang karena ucapannya yang ingin mengambil anak mereka, seharusnya ia sadar Naruto pasti tidak ingin kehilangan anaknya kembali meski ia sebagai ayah bayi yang dikandung Naruto memilik hak untuk mengasuh bayi tersebut.
Bagaimana bisa dirinya berkata akan mengambil anak mereka jika Naruto tak bersamanya, seharusnya ia lebih bisa mengontrol emosinya.
"Maafkan aku Naruto. Kembalilah aku berjanji aku tidak akan memisahkan kau dengan anak kita sayang." Ujarnya lirih.
Neji menatap jengah sabahatnya yang sejak tadi sibuk menelepon beberapa anak buahnya.
"Sas tenanglah mereka pasti menemukan Naruto."
"Tenang katamu!" Ujar Sasuke tajam. "Tiga bulan istriku menghilang tanpa jejak bagaimana aku bisa tenang!" Lanjutnya frustasi. Ia mencemaskan kondisi istrinya yang tengah hamil, ia merasa gagal sebagai suami karena tidak dapat melindungi istrinya sendiri.
"Hhhhhh lebih baik kau bekerja sama dengan Shika untuk mencari Naruto. Bagaimana pun kalian bertiga harus menyelesaikan masalah ini, Sas aku mengerti kau tidak ingin membagi istrimu tapi kau juga harus ingat akar permasalahan ini terjadi karena perbuatanmu sendiri yang selalu menghilang tanpa alasan."
"Aku mengerti tapi kau tahu kan alasanku melakukannya. Pekerjaanku mengandung resiko yang besar, aku bisa mati kapan saja. Aku selalu pergi tanpa memberinya kabar karena aku ingin jika sesuatu terjadi padaku Naruto akan lebih mudah melupakanku karena dia terbiasa tanpaku."
"Kau bodoh Sasuke. Kau sama sekali tidak memahami istrimu sendiri." Neji menghela nafas pelan. "Aku lebih setuju Naruto bersama Shikamaru karena ia lebih memahami Naruto. Apa kau tidak merasakan apa pun saat Naruto menghilang tanpa kabar?" Neji menatap Sasuke.
"Tentu saja aku merasa.....
Sasuke terdiam seakan mengerti sesuatu.
"Itulah yang selama ini Naruto rasakan saat kau pergi tanpa kabar selama berbulan bulan, rasa cemas, rindu, takut dan perasaan buruk lainnya saat ia tidak mengetahui keberadaanmu."
Neji beranjak dari tempatnya lalu melangkah meninggalkan Sasuke yang masih terdiam. Sebelum membuka pintu Neji sempat menoleh kearah Sasuke.
"Pikirkan kembali kata kataku, hilangkan ego kalian jika ingin Naruto kembali. Kau dan Shika sama sama salah."
KAMU SEDANG MEMBACA
MINE
Fanfiction"Aku menitipkan istriku padamu untuk kau jaga tapi mengapa kau malah merebutnya dariku! " Uchiha Sasuke. "Jangan salahkan aku jika aku mencintai istrimu! Aku selalu melihatnya menangis menunggumu yang pada akhirnya membuatku jatuh dalam pesonanya!"...