#2 🍋

46 9 18
                                    

Sinar matahari memaksa masuk melalui jendela membuat sang gadis yang masih pulas terbangun setengah sadar. Ia beranjak dari ranjang nya menuju kamar mandi–membasuh wajahnya lalu menengok ke arah nakas tempat tidur nya, dilihatnya jam masih menunjukkan bahwa ia bangun tepat pada waktunya. Huh dia tidak lupa dengan janji jalan pagi bersama dowoon, mustahil baginya bangun sepagi ini saat weekend. Celana training hitam dengan atasan hoodie pastel kesukaannya membalut tubuhnya dengan rapi tidak lupa sneakers putih yang turut melengkapi.

Hyun bergegas keluar dari apartemen menuju rumah dowoon. Setiap jalan yang ia lewati tidak luput dalam pandangannya. Sudah lama ia tidak santai seperti ini– begitu pikirnya. Dia sudah memasuki daerah perumahan dowoon.

"Nona muda sudah lama tidak kesini, apa kabar?" sambut pak hwang salah satu penjaga rumah dowoon saat hyun sampai.

"Ah iya, aku baik bagaimana dengan paman?" senyum ku.

"Bisa nona lihat. Paman baik, oh ya nona kesini ingin bertemu tuan muda kan?" hyun mengangguk.

"Silahkan masuk nona, sering-sering lah kesini." ucap pak hwang tersenyum.

Hyun memasuki halaman kecil rumah dowoon, tidak ada yang berbeda. Pikirnya. Err ia menggigit bibir bawahnya mengingat percakapan dengan paman hwang tadi. sudah lama dia tidak mengunjungi rumah ini karena kesibukanku di toko bunga dan kampus. Hyun mengetuk pintu kayu yang terlihat kokoh ini. Selang waktu, pintu itu terbuka dan menampakkan seorang wanita paruh baya yang terkejut sekaligus senang menurutku.

"Selamat pagi eomma." sapa hyun. Terlihat wanita paruh baya itu menarik hyun kedalam pelukannya.

"Ya ampun hyun sesibuk itu kah kau sampai tidak mengunjungi eomma." omel wanita paruh baya yang tidak lain eomma dowoon.

Eomma dowoon mengajak hyun masuk. Rumah ini benar-benar tidak berubah sedikit pun masih ada kehangatan di dalamnya. Maklum semenjak masuk ke dunia perkuliahan hyun hanya menyempatkan mampir tidak menginap seperti yang biasa dia lakukan dulu.

"Eomma sangat merindukanmu."
"Aku juga eomma, sangat-sangat rindu dengan eomma."

Hyun memang memanggil eomma dowoon dengan sebutan 'eomma' karena itu permintaan darinya–eomma dowoon. Wanita paruh baya itu mengetahui kehidupan hyun karena dowoon menceritakan waktu mereka dipertemukan. Eomma dowoon begitu pilu mendengar cerita itu bahkan ia ingin mengangkat hyun menjadi anaknya tetapi hyun menolak, ia tidak mau merepotkan –lagi kepada keluarga yoon ini.

Sadar akan tujuan utama nya kesini, hyun menelisik setiap ruangan tentu nya mencari lelaki pencinta drum itu.

"Eomma dimana dowoon?" tanya nya sambil terus melihat ke arah kamar dowoon.

"Sudah eomma duga kau kesini hanya ingin bertemu dowoon bukan rindu dengan eomma." ucap eomma ber-akting marah.

Menyadari itu hyun langsung menghampiri eomma dowon yang berada di dapur.

"Tidak. Bukan begitu eomma, aku kesini karena janji dowoon yang mengajak jalan pagi dan aku juga merindukan eomma." hyun menatap eomma dowoon yamg terlihat menahan tawa di wajahnya.

"Aku bercanda sayang." tawa eomma dowoon.

Hyun mendengus dowoon dan eommanya tidak beda jauh. Sama-sama menyebalkan.

"Ouh kau ada janji?, dowoon sepertinya belum bangun." ucap eomma sambil memulai kegiatan memasak nya.

Hyun memberengut kesal.

"Pergilah ke kamar nya. Coba bangunkan dia."

Gadis itu berlari kecil ke arah kamar dowoon. Ia menerobos masuk tanpa mengetuk sekalipun. Dipukul-pukul nya laki pemalas itu yang telah melupakan janji nya sendiri dengan brutal tidak peduli sang pemilik kamar mengeluh kesakitan.

"HYAA?! berhenti!, apa yang kau lakukan. Sakit hyun." keluh dowoon.

"Kau lupa HAH?!." kesal hyun.

Dowoon tidak bergeming ia nampak berfikir dan raut wajah nya memunjukkan level waspada.

"Ehehe belum terlambat, sebentar aku siap-siap dulu." cengir nya.

"Sudah kembali tidur saja, mood ku hilang."

"5 menit kumohon."

Hyun langsung keluar kamar tanpa menjawab perkataan dowoon. Lelaki itu melompat cepat ke arah kamar mandi. Bagaimana ia lupa janji nya sendiri huh.

°°°°°°

Hening menyelimuti dowoon dan hyun. Semenjak keluar dari rumah dowoon. Lelaki itu sama sekali tidak membuka pembicaraan atau bergurau untuk memperbaiki suasana. Cara itu tidak efektif., mungkin akan menambah hancur mood gadis di sampingnya. Akan tetapi mulutnya gatal untuk mengucapkan kalimat 'maaf'.

"Maaf- nada nya terdengar sambil lalu. Ekhem, maaf soal tadi aku janji tidak lupa lagi."

"Tidak usah berjanji lagi kau hanya mengingkarinya saja."

Oh tidak, dowoon merinding mendengar suara 'khas' itu. Sangat dingin.

"Maaf–

"Baiklah berhenti merengek wibawa laki-laki mu ciut sekali."
Potong gadis itu. Dowoon memutar bola matanya malas. Sekarang dia di kerjai olehnya.

"Lari!." hyun mengangkat satu alis nya.

"Siapa yang sampai duluan di taman dia akan memberikan hukuman kepada yang kalah." lanjut dowoon.

"Kau terlambat bangun saja harusnya mendapat hukuman kenapa mau nambah lagi." dengus hyun.

"Lupakan masalah pagi tadi."

"Curang."

Mereka akhirnya memulai perlombaan kecil-kecil an itu. Dowoon menjadi pemimpin lomba lari itu sedangkan yang di belakang mendengus merasa dicurangi oleh nya. Hingga sampai di tempat yang dituju, dowoon lah pemenang nya.

"Haha aku menang." pekik dowoon.

"Huh huh.. Kau curang." gadis itu terlihat kesal sambil mengatur nafasnya.

"Tidak. Sekarang apa hukuman yang pantas untukmu." Lelaki itu terlihat berfikir sambil memperhatikan sekitar. Ia melihat sebuah kedai yang sepertinya sedang membagikan minuman gratis pada orang sekitar. Terlintas ide kecil untuk hyun.

Dowoon menarik hyun ke kedai tersebut lalu menyuruh nya membantu para relawan itu membagikan minuman. Sedangkan dia sendiri duduk manis di taman memantau hyun yang sedang berinteraksi dengan orang sekitar sedikit hiburan menurutnya.

Byurrrr

Lelaki itu melotot melihat sahabat nya yang basah kuyup oleh air yang disiram seorang wanita sambil memarahi hyun.

"HYA!––



Tbc.....
Keep Votmen

Cover by qowsnzero
Gomawo aku ambil yaw,-

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: May 21, 2019 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

°°Feelboardist°° |kwp|Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang