Dia mengetahuinya

33 8 0
                                    

"Mah..aku berangkat dulu ya assalammualaikum.." Ucap Ayyha sembari mencium punggung tangan Ratna.

"Waalaikumsallan hati hati sayang."

Ayyha keluar rumah dan mengambil sepeda di garasi sembari beberpa kali melihat jam yang ada di tangannya.

Waktu masih menunjukan 6 lebih 3 menit. Ayyha berangkat sepagi ini agar bisa merasakan angin pagi yang sejuk.

Sebenarnya Ayyha bisa saja di antar oleh Reza yaitu anak tunggal dari Ratna yang sudah dianggap Kaka nya sendiri oleh Ayyha.

Yang tinggal dirumahnya sebenarnya hanya Ayyha, Ratna dan Reza saja namun sekarang Reza sedang ada urusan mendadak di sekolahnya sehingga berangkat lebih pagi.

Reza dan Ayyha tidak satu sekolah namun mereka seumur dan sama sama sedang menginjak kelas 12.

Mereka sudah sangat akrab seperti adik dan kakak sejak umur 8 tahun. Dan Ayyha tak merasa keberatan jika Reza dan Ratna menjadi keluarga angkat bagi Ayyha.

"Huuuuhh..Dingin."

Ayyha tersadar bahwa angin pagi juga memang bisa saja sangat dingin.

Ayyha lalu menaiki sepedanya dan mengayuh sepeda nya sampai sekolah.

Setelah sampai Ayyha memarkirkan sepeda tak lupa mengunci nya menggunakan gembok khusus sepeda.

"Heiiiii!!!."

Fatma mengangetkan Ayyha dari belakang sehingga Ayyha sempat terlonjak kaget.

"FATMAA BISA GA SIH GA NGAGETIN."

"Hahah..bisa aja sih asal traktir gue sarapan..gue laper belum sarapan."

"Idih ogah..beli pake duit sendiri noh."

"Tapi gue sekarang serasa pengen makan mie kayanya enak."

"Makan aja tuh bulu ketek si samson siapa tau lu demen."

Ayyha lalu melangkah pergi meninggal kan Fatma yang masih berada di parkiran sambil cemberut.

"Jahat amat sih liat aja nanti..Ayyha tungguin dong masa Fatma yang kaya putri salju di tinggal sendiri sih tega amat."

Fatma berlari menyusul Ayyha dan beberapa kali hampir terjatuh karena tersandung batu.

❄❄❄

Kringgggg... suara bel istirahat membuat para murid rusuh berbondong bondong menuju kantin namun tak termasuk dengan Ghio. Saat istirahat Ghio memilih bermain basket seorang diri di lapangan

"Ayy lu mau makan apa?."

Fatma sesekali bingung memilih makanan apa yang mereka makan.

"Gue pesen batagor aja satu porsi."

"Yaudah gue juga samain sama kaya Ayyha."

Pedagang di kantin hanya mengangguk mengerti dan menyiapkan pesanan dan memberikannya pada Ayyha dan Fatma.

Ayyha dan Fatma akhirnya memilih meja dekat jendela yang mengarah langsung ke lapangan

Mata Ayyha tertuju pada satu lelaki yang sudah berkeringat karena bermain basket sendirian. Dan itu menambah kesan ketampanan pada seorang Ghio Adnantha.

Ganteng..

Eh apa yang gue bilang tadi? Ganteng hah? Ga mungkin gue ga boleh mikir yang aneh aneh.

MY RAINTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang