Prolog

41 3 0
                                    


Dari hujan aku belajar bahasa air
Bagaimana berkali kali jatuh
Tanpa sedikitpun mengeluh
Pada takdir.

Hari ini langit yang berwarna biru berubah menjadi gumpalan awan abu abu pekat.

Satu rintik air hujan menerpa wajah gadis yang sedang berdiri di taman rumahnya

Rintik hujan semakin banyak yang jatuh menerpa dirinya.
Dia tersenyum melihat hujan yang semakin lama semakin deras.

Gadis tersebut sedang merindukan ayahnya, kata ayah kalo lagi sedih atau rindu ayah, gadis tersebut harus menikmati hujan maka yang gadis itu alamin bakalan berkurang ia menjadi ingat kenangan manis bersama ayahnya sejak kecil.

Tapi senyum gadis itu memudar karna mendengar teriakan khas ibu paruh baya tersebut yang memanggilnya

"Ray , jangan hujan hujanan sayang nanti kamu sakit! " Teriak ibu tersebut.

"Yah ibu, kan aku lama gak hujan hujanan, lagian aku hujan hujanan karna rindu ayah bu , ayah juga suka hujan maka ray juga"ray memohon pada ibunya

Ibunya tau kalo almarhum suaminya itu suka dengan hujan hingga menurun ke anaknya yaitu ray Agatha.

Ibunya hanya bisa tersenyum penuh makna pada anaknya yang sedang merindukan sosok ayah yang sudah meninggalkannya sejak kecil

Ibunya mengangguk menyetujui, bahwa ray boleh bermain hujan hujanan.

"YES! , ibu Baik deh janji ga bakal lama kok bu.. " Ray bersorak gembira lalu ia berlarian mengitari kawasan rumah nya

"Jangan lama lama sayang! " Teriak ibu ray bernama sarah, ray mengacungkan jempolnya tersenyum manis.

Ray Agatha adalah sosok perempuan yang ceria dan suka hujan, kesukaan hujan itu turun temurun dari ayahnya, ia anak tunggal ayahnya meninggalkan sejak ia berumur 10 tahun sejak itu ray terpukul tapi ia akan janji dengan amanat ayahnya
Katanya jika suatu saat nanti terjadi apa apa jangan pernah membenci hujan, jika kamu kesepian berdirilah di derasnya hujan maka beban pikiran mu akan hilang perlahan.

RAYNANDATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang