; p o r t a m'

62 10 9
                                    

Angin berhembus perlahan, menyibakan helaian rambut dua orang pria yang menatap kosong kearah langit lembayung. Ilalang mengitari mereka bedua, membuat suasana senja yang indah untuk dirasakan. Dengan kondisi kini, senja yang indah tentu tidak terpikirkan oleh 2 otak yang kini saling mengkhawatirkan satu hal yang sama.

Pijakan seseorang membuat ilalang-ilalang dihadapan mereka tenggelam, pijakan itu terus mendekat kearah mereka.

"Sudah waktunya." Orang itu menarik yang tertua diantara mereka, meninggalkan si bungsu yang menatap dengan luapan amarah.

"Kakak."

"Aku berjanji akan kembali."

"Kalau tidak kembali?"

"Aku kan sudah janji."

"Kalau begitu secepatnya kau akan kembali kan?"

"Iya, maafkan aku. Promise—"

Jungkook, nama seorang pria yang baru menginjak menuju sisi kedewasaan. Ia melihat kakaknya meninggalkanya bersama orang-orang yang tidak ia kenal. Wajahnya datar, matanya menatap kosong kearah sisa-sisa pijakan, semuanya terlihat baik-baik saja, kecuali hatinya.

Kini ia memikirkan banyak hal, kenapa harus terjadi perang? Semua itu menyebabkan ayahnya meninggalkan mereka semua. Kenapa orang-orang meneriaki mereka semua setelah perang berakhir? Itu membuat ibu mereka menghabisi dirinya sendiri. Kenapa harus kakaknya yang diambil sebagai budak? Kini dia benar-benar sendirian, tidak ada yang menerimanya. Terpikirkan, kenapa dia tidak mati saja? Tidak, dia tersenyum perlahan, dia punya janji dengan kakaknya. Ya, belum boleh mati sebelum bertemu kembali denganya. Setelah itu, dia sudah tahu akhirnya.

Hi! Jan lupa Vote + Comment :) !
Ini hasil gabut karena kegoda temen yang buat cerita juga 🤣 jadi sorry kalo emang ceritanya ya u know what I mean.

—Bab selanjutnya di upload soon.

GUIDE METempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang