Sianida?
Ya sangat benar.
Dia seperti sianida yang sangat mematikan namun kebodohan akan persaaan ini membuatku semakin menggilakannya.
Aku mencintainya tanpa henti meskipun harus jatuh dan sakit berkali kali.
Aku menyayanginya dengan begitu tulus meskipun harus dibalas dengan penghianatan.
Aku merindukannya setiap saat namun secuil apapun dia tak akan pernah mengerti akan semua kata 'rindu'.
Aku menyebutnya didalam setiap doaku kepada tuhan namun dia tetaplah dia yaitu acuh.
Apakah aku harus berhenti sekarang?
Apakah aku harus mempertahankan ini?Dan ada satu kesalahan fatal yang aku lakukan
Yaitu,aku mencintainya dalam diam.
-RAS
KAMU SEDANG MEMBACA
SIANIDA
RandomTidak akan pernah ada seseorang pun yang mengerti sosok diriku dan selamanya akan selalu begitu.