Part 16

346 28 17
                                    

"LEPASIN GUE BRENGSEK! APA SIH MAU LO. LEPASIN GUE" teriak Vany meronta saat dirinya diseret oleh 2 pria yang ada di hadapannya. Dirinya dimasukkan ke dalam mobil, tetapi 2 pria itu berlalu pergi begitu saja. Ide untuk melarikan diri muncul dikepala Vany.

Ia keluar sembari melihat ke kanan dan kiri untuk memastikan keadaan aman. Baru saja berjalan beberapa lamgkah dari mobil,  sosok pria itu muncul menggangetkan Vany.

"Hai Vany" sapanya membuat Vany memundurkan kaki selangkah demi selangkah.

"GAK USAH SOK BAIK DEH LO! BIARIN GUE PERGI. GUE AKAN KASIH APA YANG LO MINTA" teriak Vany

Pria itu memajukan satu langkahnya lagi "Kalo gue minta nyawa lo,  gimana?" tawarnya membuat Vany membeku.

"Gimana? Lo mau turutin yang gue minta?Hm" Kini Vany telah di ujung jurang yang ada di belakangnya. Jika ia melangkah mundur lagi, ia akan terjatuh ke jurang yang sangat dalam itu.

"Sreng" pisau lipat dikeluarkan, nafas Vany seolah berhenti melihat benda tajam itu mengarah kepadanya.

"Atau izinin gue lukain lo aja boleh? "tanya Pria itu yang sudah seperti psikopat gila. Vany mengerutkan keningnya.

"Tapi gue lukain lo sampai nadi lo keputus.  Gimana?" lanjutnya

Vany berfikir bagaimana dia bisa keluar dari kekangan psikopat ini, namun tidak ada celah diberikan oleh psikopat ini.

"VANY!! "teriakan itu mengalihkan pandangan kedua orang itu. 2 Sosok berpakaian hitam menghampiri mereka. Jantung Vany berpacu lebih kencang saat 2 sosok itu mendekati mereka.

Psikopat yang berada dihadapannya ini mengulurkan tangan mencekik leher jenjang Vany.  Cewek itu meronta ronta karena ia sulit untuk bernapas.

Pria itu memundurkan langkahnya hingga tubuh Vany siap untuk di masukkan kedalam jurang. Rontakan yang dilakukan Vany semakin jadi saat matanya menangkap lubang besar yang ada di bawahnya.

"DEKETIN GUE! VANY AKAN MATI! " ucap psikopat mengancam memberhentikan langkah 2 sosok itu. Tak disangka pemberhentian mereka hanya 5 menit.

2 sosok itu meluncur dengan cepat, satunya menendang bagian perut si psikopat. Psikopat terhuyun kebelakang, pisau yang berada ditangan  kanan psikopat di arahkan ke sosok itu namun ia dapat menangkisnya dan menghambil benda tajam itu.  Vany telah diselamatkan oleh satu sosok yang lebih tinggi dibanding yang sebelumnya. Nafas Vany tercekat, cewek itu masih memegang leher yang meninggalkan bekas cap merah dari tangan psikopat.

Psikopat itu telah dihajar habis habisan oleh sosok sebelumnya, anehnya dia tidak melawat serangan itu ataupun berusaha menangkis serangan itu. Hingga tubuh psikopat di tendang dan memasuki jurang yang sangat terjal.

Kedua sosok itu memperhatikan Vany. Melihat keadaan lukanya. Belum sampai beberapa menit. 2 mobil polisi datang memekikkan telinga. Kepanikan terjadi diantara dua sosok itu sedangkan Vany jatuh pingsan.

"ANGKAT TANGAN. JANGAN BERGERAK!" 2 sosok itu mengangkat tangannya memunggungi polisi. Polisi yang menodongi pistol itu mendekat.

"Trang" satu pisau lipat terjatuh dari satu sosok itu, sontak si polisi membulatkan matanya dan langsung memborgol tangan tersangka.

"Bawa korban ke rumah sakit sekarang. Dan hubungi keluarga William,  katakan bahwa anaknya telah ditemukan!" lapor polisi

🎶🎶🎶

Hai guys 👋👋👋

Suka nggak kalo ceritanya ku banyakin adegan kayak gini? Komen ya :)

Akhirnya gue balik lagi. Dan sesuai janji gue update ini. Dan gue rencanakan untuk kedepannya gue bakal update secara teratur gitu. Untuk mengimbangi cerita ily's. Setuju nggak?  Jadwalnya akan gue umumin lagi di next part ya :). Hehehe

Jangan lupa Voment+share ke temen temen kalian :)

When I See You AgainTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang