chapter 1

8 2 2
                                    

"ketika mimpi itu datang lagi apa ini sebuah pertemuan atau hanya sugesti saja , jd apa ini takdir atau hanya keyakinan yang menjadi keraguan"
Ophellia.

Seorang pria duduk didepan gadis yg tersenyum senang seolah pria itu adalah sumber dari kebahagian nya sperti matahari inti dari semua cahaya planet. Sementara sang pria hanya tersenyum dengan wajah tenang nya entah karena sang pria lebih dewasa karena terpaut usia 6 tahun lebih tua atau memang kepribadian nya yang selalu tenang.

"Kak tama kenapa kesini bukan nya sedang ada tugas di luar kota?" Tanya gadis itu masih dengan senyuman nya
" aku cuman mau liat kamu ophellia, karena kayaknya kita gak akan ketemu lama tapi ini udah mau pergi kok" jawabnya masih dengan nada yang sangat tenang sambil berdiri.
Tidak dengan ophellia dia langsung ikut berdiri dengan wajah terkejut apa kata-katanya tadi menyinggung nya sampai pria ini akan lngsung pergi dan masih banyak pertanyaan lain di kepala nya.
" eh tunggu kak aku antar kedepan, aku ganti baju dulu sebentar" kata ophellia sambil bergegas pergi ke kamar, tidak berapa lama dia kembali dan begitu terkejut karena tama sudah tidak ada ophellia berlari kecil untuk melihat apa dia ada di teras tapi ternyata tidak ada juga. Ophellia masih lanjut berlari keluar dengan wajah panik melihat ke sekeliling apa dia bisa melihat pria itu " kak tama.. kak tama.." panggil ophellia sambil menahan air mata dpelupuk mata dadanya sesak karena sepertiny dia dicampakkan dan masih tidak terima dengan keputusan sepihak ini akhir ny air mata itu jatuh membasahi pipi nya.
" kakak dimana.. kak tama.. hiks.. kak...".

Pip..pip..pip..pip.. bunyi alarm dari jam weker terdengar di dalam sebuah kamar kosan dengan fasilitas hampir seperti apartmen dengan sebuah ac. tmpt tidur, rak buku yg tidak terlalu besar , meja rias , sofa kecil 2 sitter, meja , sebuah tv lcd 21 inch, dan rak kcil, lalu ad dapur kcil, kamar mandi dan balkon yg tidak terlalu besar untuk mencuci dan menjemur pakaian. Sebuah tangan mengambil jam weker itu dan menghentikan bunyi nya sambil perlahan bangun dan beranjak menyandarkan punggungnya sambil mengambil handphone di atas meja dekat tempat tidur dan mencari kontak di whatsapp dengan nama june pramesty.

To: june

" lo udah bangun? Gue mimpiin orang itu lagi dan ini udah k 3 kli ny dalam sebulan, menurut lo apa gue msih ad obsesi atau emang gue harus ke psiakiater?"

Tidak menunggu balasan dan menyimpan lagi telpon seluler lalu bergegas untuk ke kamr mandi.
Ting..
Balasan pun diterima dan tertera di layar handphone.
From:june

" gue bru mandi mau shallat dulu lo jg jangan lupa bnyak berdoa , lo yakin? mana ad gara2 mimpi trus lo langsung gila.."

Sekembali nya dari kamar mandi ophellia membuka balasan whatsapp dan hanya tersenyum simpul, june ini orang yang realistis dia gak suka hal yang ribet apapun masalah ny dia selalu harus ada inti nya.

Ini bru jam 7:30 tapi sudah bnyak karyawan walaupun mereka semua kebanyakan berkumpul di kantin karyawan untuk sarapan atau sekedar menikmati kopi di pagi hari.

" ophell..!!"

Seorang gadis yang terlihat mungil dengan rok rempel nya yg terlihat imut sambil membawa secangkir kopi menghampiri nya.

"Hey lun tumben gak langsung ke meja kerja?"

Tanya ophellia ketika luna sudah duduk di depan nya dan walaupun kecil tapi lana ini termasuk workaholic dia tidak akan berhenti kalo pekerjaan ny belum beres.

" masih awal bulan lah phell.. tp kerjaan buat minggu depn udh gue beresin krena gue ngejar akhir bulan kan makin banyak kerjaan"

Ophellia hanya tersenyum mendengar jawaban nya lana.

"Eh lu tahu yang ganti pak sigit bakal masuk sekarang dan katanya direktur keuangan baru nya masih muda tapi gak tahu cakep atau engga..?"

Luna membuka pembicaraan soal hal baru yang ad dperusahaan nya.

"Ya semuda-mudanya atasan lan paling dah punya ank istri.."

ophellia menanggapi sambil meminum susu coklat kesukaan nya.

" nama ny tuh pratama..."

Mendengar nama itu ophellia terdiam sambil menegak pelan susu coklatnya seberpa kecil kemungkinan yang terjadi dengan nama yang sama.

Dan ternyata kemungkinan ini telihat nyata ketika direktur personalia memperkernalkan direktur keuangan yang baru kesemua divisi termasuk keruangan divisi ophellia aurora, mata ophellia masih lekat melihat ke wajah yang selalu muncul dalam mimpinya akhir-akhir ini sampai mata itu memincingkan kearahnya ophellia memutuskan kontak melihat kemeja nya dan melihat pesan whatsapp yg dia terima dari june.

From:june

" jadi ketemu sekarang?"

To:june

"Gue pernah bilang kan klo gue cenayang? Kyak nya mimpi gue bner, dia ad dikantor"

Buru-buru menekan tombol send karena direktur personal itu masih mempekernalkan direktur keuangan yang baru.

" jadi tolong di bantu untuk bapak pratama memulai pekerjaan nya disni silahkan pak.."

direktur personalia mempersilahkan pratama untuk memperkenalkan diri.

"Saya pratama brawijaya saya mohon bantuan dan bimbimngan anda semua untuk memulai pekerjaan saya hari ini dan seterusnya "

suara nya yang masih tenang dan tegas masih terdengar khas di telinga ophellia yang msih menahan detakan jantung dan masih melihat kearah meja nya ketika bisikan lana memanggil baru ophellia bisa melihat kearah lain.

" lu kenal sma pak pratama?"

Bisik luna.

" hah..?"

" pak pratama liatin lo terus"

lana masih berbisik sambil kepala nya menunjuk pada orang yang sedang berbicara dan mata nya masih lekat melihat ophellia, membuat mata rekan-rekan nya melihat kearah ophellia.
Ketika ophellia mendongak kan sedikit kepala nya terlihat pratama tersenyum simpul pada nya.

Ini karya pertama saya semoga ad yang suka..
Thanks..😊

Meet My SunTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang