Untukmu si pemilik rasa..
Kamu itu sajak
yang kurangkai setiap harinya
Kamu itu puisi
yang ku kagumi setiap baitnya
Layaknya senja bersama warna jingganya.
Layaknya pelangi dengan berbagai warnanya.
Senyummu menjadi penghantar mimpi dikala sepi
Tawamu menjadi penghambat duka dikala lara.
Sembunyikan saja senyum mu itu heroinku
Sebait sajak ini tak akan cukup menceritakan keindahanmu pelangiku...
Tanyakan saja pada hatiku.
Akan kau temukan beribu kebahagiaan didalamnya, dan kamu penciptanya.
Mungkinkah kamu akan jadi kisah selanjutnya?
Mungkinkah kamu akan jadi cerita selanjutnya?
Aku berjanji tidak akan menjadi dandelionmu, yang pergi mencari tempat yang baru
Aku berjanji tidak akan menjadi kembang apimu yang hanya datang memberi keindahan sesaat.
Izinkan aku berjalan dan menjadi pemandumu.
Izinkan aku menjadi penopang dan penjagamu.Ini untukmu yang kemarin minta dibuatkan puisi, kau bilang untuk diberikan kepada kakak tingkat di kampus setelah ospek, aku menulisnya untukmu, bukan untuk kakak tingkatmu.
KAMU SEDANG MEMBACA
FEEL
RandomHanya sebuah sajak... Hanya sebuah ungkapan... . . . Mampir yuk, mana tau kita serasa